Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
596. Tamparan keras Mu Xuanyin


__ADS_3

"Ha...! ada yang mati lagi" ucap Lin Tian lemah.


Plak...


Suara tamparan terdengar keras di area itu membuat Lin Dong dan yang lain kaget mereka melihat seorang wanita cantik maju dan menampar wajah Lin Tian dengan keras.


Wanita itu adalah Mu Xuanyin yang marah dengan sifat Lin Tian yang sekarang, dia merasa kalau Lin Tian telah melakukan hal yang salah dan juga dia tidak senang dengan kekejaman Lin Tian ini.


"Kenapa? kenapa kamu berubah seperti ini?" tanya Mu Xuanyin dengan keras, Ying Huanhuan bahkan terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Mu Xuanyin secara tiba-tiba kepada Lin Tian.


Tapi dia juga tak berdaya karena meski dia tahu Lin Tian berbuat hal yang salah, dia tidak akan bisa memukul anak satu-satu nya ini tapi dia bersyukur adanya Mu Xuanyin mungkin Lin Tian bisa berubah.


Sayangnya apa yang di fikirkan Ying Huanhuan itu salah, Lin Tian yang di tampar bahkan lebih cuek dan acuh dari biasanya serta matanya pun terlihat lebih tenang setenang air sungai yang mengalir.


"Apakah kamu berfikir sama dengan mereka?" tanya Lin Tian tenang menatap Mu Xuanyin.


"Iya!" balas Mu Xuanyin dengan keras menatap Lin Tian.


"Kamu juga?" tanya Lin Tian lagi kepada Ling Xu'er dengan menatapnya dengan tatapan tenang.


"Iya, kamu telah melakukan hal yang salah kali ini" balas Ling Xu'er tenang tapi suaranya terlihat marah sama dengan Mu Xuanyin.


Lin Tian diam, tapi tidak ada yang tahu kalau tangan yang dia kepal sudah bergetar sedikit karena jawaban dari dua wanita nya itu, dia lalu menatap kepada ibu dan juga ayahnya serta semua kultivator yang hadir di sana.


"Baiklah, ujian kedua ini akan berakhir sertelah satu Minggu setelah itu terserah kalian ingin melanjutkan nya atau tidak" ucap Lin Tian sambil menghancurkan token ujian kedua di tangannya.


Krack..


BOOMM..


"An'er!"


"Lin Tian!"


Semua orang berteriak serentak dengan apa yang telah di lakukan Lin Tian di depan mereka, menghancurkan token ujian kedua sama dengan membiarkan ujian terus berjalan sampai batas waktu itu habis.


"Aku pergi!" ucap Lin Tian berdiri tak peduli lalu melempar token ujian ke tiga kepada Lin Dong, setelah itu menghilang di depan tatapan marah semua orang disana.


Sebelum pergi tidak ada yang melihat kalau ada setetes air mata jatuh disana, itu karena mereka terlihat sangat marah dengan apa yang telah dilakukan Lin Tian.


"Apa yang harus kita lakukan sekarang leluhur beladiri?" ucap salah satu leluhur tua dari sekte api.

__ADS_1


"Huf.. kita hanya bisa menunggu sampai batas waktu habis, apalagi yang bisa kita lakukan?" ucap Lin Dong dengan wajah berat melihat token di tangan nya.


Ying Huanhuan dan Ling Qingzhu terlihat sangat sedih dengan sifat yang di tampilkan Lin Tian tadi di hadapan mereka.


Sedangkan Mu Xuanyin dan Ling Xu'er menggigit bibir mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dengan Lin Tian.


Swish...


Lin Tian muncul di langit tidak jauh dari tempat itu di mulai, dia membuat sebuah simbol dengan tangan nya lalu sebuah formasi aneh mengelilingi tempat itu tanpa terlihat.


Lin Tian sedikit tersenyum lalu dia memandang ke suatu tempat yang cukup jauh dari dia berdiri.


Pi...!


Seekor tikus berdiri di atas seekor elang yang besar terbang ke arah Lin Tian, sesaat tikus itu terlihat sangat senang dengan melihat Lin Tian.


"Bagaimana Pi kecil? apa kamu berhasil?" tanya Lin Tian sambil tersenyum lembut.


Tidak seperti di arena tadi yang terlihat cuek dan juga kejam, dia telah kembali ke keadaan Lin Tian yang tenang dengan wajah lembut seperti yang keluarganya pernah lihat.


"Pi...Pi..!" ucap Pi kecil sambil dengan keras menepuk-nepuk dadanya, hal itu membuat dia terlihat cukup imut.


"Bagus!" ucap Lin tainmenghelus tikus kecil itu.


"Kamu juga elang kecil!" ucap Lin Tian melihat ke arah elang kecil, mendengar itu elang tersebut terlihat senang dengan pujian Lin Tian.


"Keluar lah!" ucap Lin Tian.


Swish..


Lalu beberapa monster atau binatang ibilis terbang muncul di depan Lin Tian, kekuatan mereka juga sangat kuat karena berada di alam dewa dan ada juga yang berada di alam kaisar.


Di antara mereka yang terkuat adalah seekor burung yang terlihat berbulu gelap dan juga memiliki mata merah, burung itu adalah burung pembunuh atau burung gagak hitam.


Yang tak terduga adalah Kultivasinya berada di alam dewa tingkat tinggi, saat Lin Tian melihat burung tersebut wajah nya tersenyum lembut.


"Hitam kecil, kamu memimpin seluruh pasukan burung dan binatang terbang untuk bersembunyi di sekitar arena itu jangan sampai ketauan, kamu bisa kan?" ucap Lin Tian.


Argggg..


Hitam kecil mengangguk dengan bangga kepada Lin Tian menandakan dia tentu bisa melakukan hal itu dengan mudah.

__ADS_1


"Bagus! aku tau kalian semua pasti bisa kalian adalah salah satu keluarga ku juga, jadi lakukan yang terbaik setelah semua ini" ucap Lin Tian.


Argg..


Roaar..


Beberapa binatang iblis dan monster disana berteriak cukup keras mengatakan mereka akan melakukan yang terbaik dengan perintah Lin Tian.


"Pergilah!" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Lalu semua binatang iblis dan monster iblis itu pun terbang pergi ke arah arena pertandingan generasi muda dengan cara sembunyi-sembunyi, dan menahan aura mereka agar tidak diketahui.


"Pi kecil!" ucap Lin Tian.


"Pi?" Pi kecil bingung dengan tatapan yang di arahkan Lin Tian padanya.


"ini pakailah! jika sesuatu terjadi kamu bisa menggunakan nya dan mengeluarkan semua yang ada di dalamnya, dan ini berikan kepada Ayahku" ucap Lin Tian sambil membantu Pi kecil menyimpan token berwarna ungu ke dalam cincin yang ada di leher Pi kecil.


Dan juga menyerahkan kalung binatang nya dengan mengalungi itu ke leher Pi kecil, hal itu membuat Pi kecil bingung tapi dia tidak menolak dengan apa yang di lakukan Lin Tian.


"Kamu pergilah setelah ini pergi ke arena itu dan jika hal buruk terjadi berikan token itu pada ayahku ingat?" ucap Lin Tian sambil mengingatkan Pi kecil.


"Pi?" Pi kecil bingung bukan dia saja tapi elang kecil juga ikut bingung dengan sifat yang di tunjukan Lin Tian itu padanya.


"Sudahlah, pergi sana! ingat, elang kecil Pi kecil apa yang aku katakan tadi? kalau lupa aku akan meminta Bai kecil menghukum kalian" balas Lin Tian sambil tersenyum.


"Pi..Pi.!"


"Arg...!"


Keduanya mengangguk mengerti dengan apa yang di katakan Lin Tian itu, bagaimana mereka bisa tahan apabila di hukum oleh Bai kecil karena pasti mereka akan sangat menderita di tangannya apalagi Lin Feng'er tidak ada di dekat mereka sekarang.


"Bagus! pergilah!" ucap Lin Tian lagi.


Lalu kedua binatang iblis itu juga pergi dari Lin Tian meninggalkan dia sendirian disana dengan angin yang berhembus cukup dingin.


"Apakah seorang pemimpin harus selalu sendirian?" ucap Lin Tian sambil tersenyum tak berdaya.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2