
__ADS_3
"Tombak mu bagus tapi...!" Lin Tian tersenyum melihat ke arah pemuda itu sambil menatapnya.
"Tapi apa?" tanya pemuda itu dengan aneh, dia merasa kalau pemuda ini lebih kuat darinya dan gaya tombak Lin Tian yang dia rasakan jauh di atas dari gaya tombak miliknya.
Karena itu mendengar Lin Tian berbicara mengenai teknik tombak nya dia tidak marah malahan ingin mengetahui apa yang akan di katakan Lin Tian kepadanya.
Swissh....
Lin Tian menghilang dan langsung muncul di depan pemuda itu dengan sangat cepat.
Clanngg....!
Serangan tombak Lin Tian berhasil di hentikan oleh pemuda tersebut tapi jelas kalau Lin Tian tersenyum sambil melihat ke arah pemuda itu.
"Sayangnya pegangan mu terlalu kaku, cobalah untuk menyatu dan sejalan dengan tombak mu maka kamu dapat melakukan hal ini" ucap Lin Tian sambil menunjukan gerakan tombaknya.
Lalu dia terus bergerak berputar-putar seperti membuat angin topan sambil menyerang pemuda tersebut, pemuda itu hanya dapat bertahan melawan serangan yang di lakukan Lin Tian kepadanya.
Clangg..
clangg....
Jelas kalau dia kesulitan melawan serangan tombak yang datang dari Lin Tian, yang dapat dia lakukan adalah hanya bisa bertahan sambil melihat tarian tombak yang di gunakan Lin Tian untuk melawannya.
"Ini adalah teknik tombak angin, rasakan di sekitarmu dan jadi satu dengan tombak mu maka kamu dapat melakukan hal yang sama denganku" ucap Lin Tian sambil terus menyerang.
Clanngg....
Tidak berselang lama tombak pemuda itu lepas dari tangan akibat dia tidak sanggup lagi menahan serangan tombak Lin Tian, melihat itu wajah semua murid disana berubah sangat menakjubkan.
"Senior Qiu kalah?".ucap salah satu pemuda tidak percaya apa yang di lihatnya.
Bahkan beberapa murid kuat dan tetua lain juga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, pemuda yang masuk ke dalam daftar pemuda kuat dunia dewa kalah dengan mudah oleh Lin Tian?, hal ini sungguh menakjubkan, siapa pemuda ini dan dari mana asalnya.
__ADS_1
"Aku kalah, bagi seorang ahli tombak jika tombaknya jatuh maka itu kekalahannya" ucap pemuda itu sambil mengakui kekalahan.
"Iya, tombak mu sudah bagus sayangnya kamu terlalu percaya dengan gerakan Mu sendiri dan malah melupakan hal penting dalam memegang tombak, tapi ingat meski tombak mu jatuh bukan berarti kamu kalah karena seorang kultivator asli harus bisa melawan balik meski tanpa senjata" ucap Lin Tian ke arah pemuda bernama Qiu itu.
"Iya, seorang ahli tombak harusnya bisa menyatu dan percaya pada tombak nya sendiri bukan dari gerakan yang dia miliki dan aku juga akan mulai belajar hal lain dari sekarang agar nanti aku tidak hanya bisa menggunakan tombak saja untuk bertarung" ucap pemuda Qiu yang sudah tahu kelemahan dirinya sendiri.
Lin Tian mengangguk puas dengan sifat murid sekte seni beladiri satu ini, jelas kalau dia dapat mengerti kekurangan dirinya dari apa yang di katakan Lin Tian sendiri.
"Terima kasih atas sarannya" ucap pemuda tersebut sambil memberi hormat tulus kepada Lin Tian.
"Tidak masalah!" balas Lin Tian santai.
"Ehem..!" tak jauh dua sosok muncul di hadapan semua orang yang ada disana, tentu saat melihat dua sosok itu semua murid dan tetua disana memberi salam kepada keduanya.
"Salam Nona muda Dan nona Ling" ucap mereka serentak.
Kedua wanita itu mengangguk dan meminta mereka untuk tidak terlalu sopan terhadap dirinya, lalu kedua wanita memandang ke arah Lin Tian sambil tersenyum.
"Iya, sekte ayah memang bagus dan Murid disini juga sangat menjanjikan " balas Lin Tian dengan tersenyum.
Mendengar pembicaraan kedua nya wajah semua murid sekte seni beladiri berubah, akhirnya mereka tahu siapa pemuda yang bertarung dengan pemuda Qiu itu, dia adalah anak dari leluhur beladiri mereka Lin Tian.
"Salam tuan muda!" ucap semua orang disana setelah mengetahui siapa Lin Tian sebenarnya, bahkan semua tetua juga sangat hormat terhadap Lin Tian di karenakan mereka tahu kalau kekuatan pemuda di depan mereka ini termasuk top di dunia dewa.
"Tidak perlu sopan, dan juga aku tidak terlalu suka di beri hormat seperti itu." ucap Lin Tian sambil tersenyum lembut.
Lalu dia memandang pria yang bertarung dengan dia tadi, dan melemparkan satu botol Pill kepadanya dengan tenang.
Saat Pill itu di tangkap pemuda tersebut pun bertanya-tanya kebingungan, "ini...?"
"Ambilah dengan pill itu kamu dapat menambah kekuatan fisikmu, tapi kamu harus siap akan merasakan sakit setelah menelan Pill tersebut jika tidak kamu akan mati karena meledak" ucap Lin Tian serius.
Mendengar hal itu pemuda Qiu itu kaget serta senang dengan pemberian lin Tian itu, karena memang fisiknya telah lama tidak maju dan dengan Pill Lin Tian akhirnya fisik dia pasti bisa maju lebih jauh lagi.
__ADS_1
"Terima kasih" ucap pria muda Qiu itu.
Lin Tian mengangguk lalu dia dan dua wanita pergi dari sana menuju tempat Lin Dong dan juga ibunya menunggu, setelah ketiganya pergi banyak yang berbisik tentang sifat dari Lin Tian.
"Wah, aku ingin sekali menjadi istri tuan muda meski itu hanya selir pun" ucap salah satu wanita disana.
"Jangan bermimpi, kamu tahu kalau wanita di sebelah nona muda itu adalah wanitanya tuan muda, di katakan dia adalah wanita yang sangat cantik" ucap wanita lainnya.
"Cih, apa masalahnya? meski hanya selir tapi dengan pria seperti tuan muda pasti dia akan bersikap adil kepada istri-istrinya meski mereka hanya selir" ucap yang lain.
Para pria disana hanya dapat menggeleng kan kepala mereka dengan ucapan para wanita disana, kenapa mereka berfikir begitu mudah untuk menjadi selir dari Lin Tian? bahkan anak dua kaisar pun tidak dapat memasuki hati Lin Tian tapi wanita disini telah berfikir seperti itu.
Pemuda Qiu itu juga menghela nafas melihat gadis-gadis yang hanya peduli dengan kekuatan, jelas baginya Lin Tian tidak akan pernah melihat kepada gadis atau wanita yang hanya memandang fisik maupun kekuatan saja.
Karena dari apa yang dia rasakan saat bertempur dengan Lin Tian, kalau Lin Tian itu meski terlihat tersenyum tapi jika dia di buat marah mungkin saja bahkan jika itu wanita pasti akan hancur di tangannya.
"Iya, memang begitu lah kebanyakan wanita, meski tidak semua" ucap pemuda Qiu itu.
"Oh, jadi kamu berfikir aku seperti yang mana?" ucap seorang wanitayang tiba-tiba dibelakang pemuda Qiu.
"Ehem, yang pasti bukan seperti kebanyakan wanita lainnya" balas pemuda Qiu dengan lembut, lalu dia memegang tangan wanita itu dan pergi dari sana meninggalkan para gadis yang masih bergosip tentang Lin Tian.
"Xu'er sepertinya kamu sudah mencapai alam ilahi tingkat ketiga yah?" tanya Lin Tian melihat kalau kekuatan Ling Xu'er sudah meningkat pesat.
"Em, ini karena berkat ibu Qingzhu dan juga paman Ketiga" balas Ling Xu'er dengan lembut.
"Oh, kalau begitu bagus lah, aku juga senang tapi ingat jika kamu ingin naik ke alam raja maka tunggu aku, karena aku punya cara untuk meningkatkan tubuh dan tulang mu" ucap Lin Tian serius.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2