Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
516. Gadis-Gadis Yang Merepotkan


__ADS_3

Hal yang dia lihat nyata adalah kalau rakyat dan juga orang-orang yang datang lebih banyak juga lebih bahagia.


Mereka terlihat lebih senang dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh Lin Tian disini daripada dulu semasa kaisar barat memerintah.


Di mata Yang Zhi hal ini sunggu menakjubkan bahkan mungkin saudara nya sendiri belum tentu bisa melakukan hal seperti yang di lakukan Lin Tian ini.


"Kak! kenapa kamu memanggil ku kembali?" tanya Lin Tian yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang tamu.


"Dia datang!" ucap Lin Jing berdiri menatap Lin Tian sambil tersenyum.


"Eh?" saat Lin Tian melihat ada beberapa wanita yang dikenal nya sedang duduk di kursi ruangan itu Lin Tian kaget, lalu dia hanya bisa tersenyum pahit melihat semua ini.


Dia tahu kalau kakak nya menyuruh dia kembali pasti tentang wanita-wanita ini, dia hanya menatap Lin Jing dengan wajah yang agak pahit tentu Lin Jing juga hanya bisa mengangkat bahunya sebagai pertanda dia tidak bisa ikut campur.


"Baiklah karena Lin Tian sudah datang, aku harus pergi mengatur beberapa hal di kerajaan ini" ucap Lin Jing lalu pergi meninggalkan Lin Tian dan para wanita di sana.


"Eh...kakak tunggu" Lin Tian berteriak saat Lin Jing pergi, tapi Lin Jing tidak peduli dan menambah kecepatan langkah kaki nya.


"Cih......!" semua wanita disana menatap Lin Tian dengan mata menakutkan dari belakang Lin Tian, yang membuat seluruh tubuh Lin Tian berkerigat dingin sebel menoleh melihat mereka.


"Ehem.. jadi para gadis cantik datang kesini untuk apa?" tanya Lin Tian mencoba menenangkan dirinya.


"Hu! salahkan seseorang yang tidak ada memberi kabar sejak dia menghilang" ucap Chu Xia.


"Iya, salahkan saja seseorang yang dengan sengaja memalsukan nama aslinya, terhadap kami" ucap Yang Mi'er juga.


Lalu satu-persatu gadis-gadis itu terlihat mengeluarkan semua kata-kata yang ingin mereka katakan pada Lin Tian, bahkan Yang Zhi yang hanya diam sedari tadi dan melihat bagaimana gadis-gadis ini mengeluh membuat nya menggelengkan kepala.

__ADS_1


Iya untungnya Lin Tian bukan lah orang yang suka memiliki banyak wanita seperti saudaranya, karena jelas dari wajah Lin Tian meski dia terlihat agak malu dan juga gugup tapi dia tidak menganggap mereka semua sebagai wanita nya.


"Ehem.. begini saja gadis-gadis sebagai permintaan maaf ku bagaimana jika besok aku akan membawa kalian ke tempat yang bagus, lalu hari ini aku akan memasak untuk kalian semua, bagaimana?" ucap Lin Tian sambil mencoba menawar untuk menenangkan semua gadis itu.


Jelas dia benar-benar tidak bisa untuk melawan gadis-gadis ini, yang Mi'er sudah di anggap sebagai saudara bagi dirinya, sedangkan Chu Si'er dan Chu Xia juga Lin Tian anggap sebagai adiknya, dan Chu Yan'er yah dia bisa bilang juga seperti kakak nya begitu karena umurnya sama dengan kakaknya.


"Hm.. bagus tapi jika tempat itu tidak menakjubkan dan membuat kami tidak puas maka kamu harus memberikan kami hadiah lain" ucap Chu Yan'er yang lebih pintar dari gadis lainnya.


"Iya benar kata saudari Chu Yan'er" tambah yang Mi'er, lalu yang lain juga ikut berbicara menyetujui usulan dari Chu Yan'er.


"Iya dewa, aku lebih senang bertempur melawan dewa kegelapan atau lima dewa penghianat dulu dari pada berurusan dengan gadis-gadis ini" fikir Lin Tian sambil menggelengkan kepalanya.


"Ah! an'er!" panggil Lin Jing yang tiba-tiba hanya memperlihatkan kepala nya di pintu ruangan itu sambil memanggil Lin Tian, tentu dia mendengar bagaimana para gadis-gadis itu berdebat dengan Lin Tian tadi.


"Iya kak!" ucap Lin Tian kepada kakaknya.


"Eh, kalau begitu aku akan kesana kak" balas Lin Tian, jelas sekarang dia memiliki alasan untuk menghindar dari para gadis-gadis ini.


"Ehem, begini karena ibu ku datang ku harap kalian bisa menunggu sebentar, nanti sore aku akan memasak untuk kalian semua, dah!" ucap Lin Tian dengan berjalan lebih cepat keluar dari aula itu meninggalkan semua gadis-gadis yang memandang dia dengan mata yang menyeramkan.


"Kak, ayo kita lihat wanita yang bernama Ling Xu'er ini, hum apa dia bisa secantik aku" ucap Chu Si'er dengan bangga membusungkan dadanya.


"Iya, aku juga begitu penasaran dengan wanita ini" tambah Chu Xi'er, lalu ke empat wanita itu langsung sepakat untuk bertemu dengan Ying Huanhuan dan Ling Xu'er di taman istana tersebut.


"Ais.... gadis-gadis ini terlalu sangat bersemangat" ucap Yang Zhi melihat ke empat gadis tersebut keluar dari ruangan.


Di taman istana....

__ADS_1


"Xu'er, teh yang kamu buat sangat enak" ucap Ying Huanhuan sambil mencicipi teh yang di buat oleh Ling Xu'er untuknya.


"Em, terima kasih ibu" balas Ling Xu'er, dia sekarang terlihat telah terbiasa memanggil Ying Huanhuan sebagai ibu, karena memang sejak dia di bawa ke sekte seni beladiri, dia di perlakukan baik oleh Ying Huanhuan dan Ling Qingzhu.


Bahkan Ling Qingzhu mengajarkan nya beberpaa teknik pedang yang sangat kuat kepadanya, sedangkan Ying Huanhuan selalu memberikan kasih sayang seorang ibu kepadanya.


Tentu juga ada Lin Ru'er yang juga sangat di sayangi oleh Ling Qingzhu, Ying Huanhuan dan Lin Dong, bahkan Lin Diao dengan sengaja mengajukan dirinya untuk mencaga gadis kecil itu, jelas dia menyukai gadis kecil tersebut.


Bahkan di sekte senibeladiri Lin Diao lah orang yang sangat memanjakan gadis kecil itu, yang membuat Lin Ru'er sangat dekat dengan Lin Diao.


"Ibu!" panggi Lin Tian yang datang bersama Lin Jing, jelas kalau Lin Tian sangat senang dengan kedatangan ibunya itu.


"Oh, an'er kamu sudah kembali nak?" ucap Ying Huanhuan tersenyum bahagia memandang Lin Tian.


"Iya, aku tadi bertemu dulu dengan beberapa orang" ucap Lin Tian sambil mendekat dan memijit bahu ibunya.


"Oh, pria atau wanitalah?" tanya Ying Huanhuan, akibat dari pertanyaan Ying Huanhuan, Ling Xu'er yang tadi masih dengan tenang menyeduh teh memandang Lin Tian dengan tatapan tajam.


Jelas kalau Lin Tian salah berbicara teko teh di tangan Ling Xu'er bisa melayang ke wajah Lin Tian, tentu Lin Tian sadar akan perubahan Ling Xu'er meski wajah Ling Xu'er di tutupi cadar tapi dia tahu dari mata Ling Xu'er yang sudah menatapnya dengan tatapan tajam itu.


Bahkan Lin Tian bisa melihat bayangan singa yang bersiap untuk menerkam nya jika dia berani salah berbicara, "Gluk! kenapa Xu'er bisa menjadi menakutkan seperti itu sekarang? oh, Xuanyin andai kamu disini" fikir Lin Tian dengan wajah sedih.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2