
__ADS_3
Satu titik tadi yang terdiri dari warna biru yang di dalam titik itu jika bisa di lihat maka akan terlihat delapan elemen yang berbeda-beda sedang berputar-putar di dalamnya.
Lin Tian hanya mengangkat titik itu lalu dia mengarahkan tepat ke dahionster tersebut, dengan cepat Lin Tian terus menghindar sebelum sampai tepat di depan dahi monster itu.
"Api penyucian, sucikan!" ucap Lin Tian lalu dia menusuk dahi monster tersebut.
Swissh..
"ARRGGGGGGG!"
Saat dahi nya tertusuk monster itu berteriak kesakitan tidak seperti sebel nya, dan luka di dahi itu yang di tusuk Lin Tian pun terus menyebar.
Tubuh monster itu seperti mengalami retakan yang secara perlahan menyebar ke semua sisi di tubuhnya.
"Ah!" di tempat titik itu di tusukan sebuah api biru mulai menyebar, dia membakar setiap sisi monster itu dengan cepat.
Retakan itu juga mulai mengeluarkan api biru, dan tepat disana Lin Tian perlahan bisa melihat sosok tubuh manusia yang terlihat tersenyum ke arah Lin Tian.
Dan dimana Lin Tian menusuk monster itu adalah tepat dimana pria itu berada, pedang itu juga tepat mengenai jantung pria itu.
Swishh...
Lin Tian berpindah ke suatu tempat yang gelap, disana berdiri seorang pria dengan rambut hitam memandang dia dengan senyum.
"Salam kaisar langit!" ucap pria itu berlutut di depan Lin Tian.
Mendengar itu Lin Tian kaget, dia lalu membantu pria itu berdiri lagi dengan senyum di wajahnya.
"Maafkan aku, aku telah banyak berbuat dosa aku bahkan membunuh banyak anak-anak dan gadis saat aku dalam wujud monster ini" ucap pria itu sambil terus berlutut di depan Lin Tian tanpa mau berdiri.
Lin Tian yang berusaha membuat dia berdiri pun tidak dapat membantu tapi agak sedih, dia tahu kalau orang ini adalah seorang pembunuh tapi setiap orang yang di bunuh oleh nya adalah orang-orang yang bisa di bilang jahat menurut Lin Tian.
"Itu tidak masalah, semua yang kamu lakukan tidak lah salah! hanya kamu di jebak oleh orang itu dan di buat menjadi eksperimen untuk tujuan mereka sendiri" ucap Lin Tian menepuk pundak pria itu.
__ADS_1
"Em, kaisar langit adalah orang yang pemaaf, jika itu dulu adalah kaisar langit sebelumnya aku mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi" ucap pria itu sambil memandang Lin Tian dengan wajah penuh makna.
"Maksud mu? apa kaisar langit dulu tidak baik? hmm..!" Lin Tian semakin penasaran dengan kehidupan kaisar langit.
"Tidak.. aku juga tidak bisa bilang dia kejam, tapi aku pernah mendengar kalau ada seseorang dewa surgawi yang jiwa nya itu di bakar selama jutaan tahun karena masalah sepele" ucap Pria itu.
Lalu dia menceritakan tentang apa yang dia pernah dengar dulu tentang kaisar langit, tapi bagaimana pun itu hanyalah sebuah isu bukan kenyataan.
"Apa kamu yakin kalau isu seperti itu ada dulunya?" ucap Lin Tian.
"Iya! tapi aku merasa sekarang kalau isu itu tidak benar, karena dulu sebelum aku di jadikan objek percobaan sepenuh nya aku pernah mendengar kalau ada penghianat di sisi kaisar langit kemungkinan dia lah yang menyebarkan isu seperti itu" ucap pria tersebut dengan serius.
Lin Tian terdiam, jika begitu organisasi seperti ini sudah benar-benar melekat ke dalam istana langit dulu dan jelas kalau ada orang dalam yang memimpin mereka.
Tapi siapa itu? padahal setau dia seluruh keluarga kaisar langit di bantai tanpa sisa satupun yang hidup saat kematian kaisar langit, itu kejadian nya hanya terjadi dalam semalam tanpa ada yang bisa tahu siapa musuh mereka.
"Kaisar langit, aku tidak tahu apa yang terjadi setelah ini tapi aku yakin kamu bisa mengubah semuanya, jadi ini adalah hadiah ku untuk mu dan dengan ini juga mungkin kamu bisa menerobos sepenuh nya ke alam dewa surgawi" ucap pria itu dengan hormat.
Perlahan sebuah inti kristal berwarna merah keluar dari dahi pria itu, saat Lin Tian melihat inti darah tersebut dia tahu kalau itu adalah sebuah energi dari banyak orang yang telah jadi korban kebiadaban dewa kehancuran selama ini.
"Pantas!" ucap banyak suara dari belakang pria tersebut, banyak orang muncul di belakang pria itu.
Mereka semua tersenyum ke arah Lin Tian, di antara mereka banyak wanita muda dan anak-anak yang tersenyum bahagia memandang Lin Tian.
"Kamu telah membebaskan kami dari siksaan dan penderitaan ini, sekarang kami bisa pergi ke roda reinkarnasi dengan tenang" ucap pria itu dengan senyum.
"Kalau begitu selamat jalan! aku pastikan di kehidupan kalian selanjutnya alam dan dunia ini akan lebih baik" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Semua orang mengangguk lalu mereka berubah menjadi cahaya dan menghilang dari hadapan Lin Tian, Lin Tian yang sedang menusuk monster itu pun tersadar dia memandang monster di depannya dengan senyum lembut.
"Biarkan kalian pergi, dan lihatlah aku mengubah dunia yang kacau ini" ucap Lin Tian.
"RAAARRRRRR....!"
__ADS_1
"Sucikan!"
Kracckk...
BOOMM.....
Ledakan besar dari hancurnya tubuh monster itu mengagetkan semua orang disana, perlahan tiba-tiba awan gelap menutupi seluruh sekitaran tempat Lin Tian bertarung itu.
Bai kecil sedikit membuka matanya, lalu dia tersenyum senang memandang ke arah tempat Lin Tian berada.
BOOMM...
Anehnya awan hitam itu mulai membesar dan menutupi seluruh wilayah di alam kehancuran, bahkan dari langit sebuah kepala naga emas melihat ke arah tempat Lin Tian dengan serius.
Anehnya kepala naga itu tidak maju dan hanya melihat ke tempat Lin Tian, empat leluhur dan empat kepala keluarga melihat kepala naga yang terlihat takut itu hampir jatuh tak percaya.
"Itu adalah petir surgawi tapi kenapa dia hanya memperlihatkan kepalanya saja?" tanya leluhur Ju dengan aneh.
Yang lain juga tidak tahu alasannya kenapa, tapi hanya Bai kecil yang tahu kenapa petir itu sekarang hanya memperlihatkan kepala saja keluar dari awan hitam itu.
"Apa ini ada hubungan nya dengan Lin Tian?" ucap Lan jingyi kepada Bai kecil.
"Entahlah! bisa jadi dan bisa tidak" balas Bai kecil santai.
Lan jingyi terdiam, dia tidak menyangka kalau Lin Tian masih memiliki sesuatu yang dapat mengejutkan mereka disana.
Perlahan di sana mereka melihat Lin Tian yang masih dalam wujud dewa naga biru berdiri memandang ke arah langit.
Alasan pertama naga emas itu tidak keluar adalah naga kecil yang ada pada tubuh Lin Tian, dan yang lain adalah naga itu memang merasa sia-sia jika harus menguji Lin Tian.
"Kenapa naga emas petir ini agak takut dengan ku sekarang? biasanya dia akan sedikit bersemangat?" ucap Lin Tian sambil bercanda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2