
__ADS_3
Mereka dengan leluasa menuju tempat alam rahasia itu berada, di sepanjang jalan karena aura luar biasa yang mereka keluarkan, tidak ada yang berani mengganggu atau membuat masalah terhadap ketiganya.
Butuh waktu tiga hari bagi mereka untuk sampai ke tempat tersebut, sampai nya disana mereka bersembunyi karena mereka melihat banyak orang berpakaian hitam di sekitar goa tempat masuk alam rahasia itu.
"Kak, apa yang harus kita lakukan?" ucap Su Kun.
"Tunggu mereka, aku yakin ada seorang jenderal berada di sana" balas Bing Zhao.
Mereka mengangguk dan mulai menyembunyikan aura keberadaan mereka, agar orang-orang itu tidak mengetahui tempat peersembunyian mereka.
"Jenderal , kami telah membawa mereka!" ucap seorang pria berjubah hitam.
"Bagus, bawa mereka kesini" balas jenderal yang berkulit hitam dan kepalanya seperti kepala banteng dengan tubuh kekar.
"Iya!" lalu pria berjubah hitam menepuk tangan beberapa kali.
Tak lama beberapa pria berjubah hitam membawa banyak gadis muda yang tangan mereka di ikat dengan rantai.
Wajah mereka penuh ketakutan dan juga ada beberapa dari mereka bahkan sangat gemetar karena kadang mereka jatuh saat berjalan.
Bing Zhao yang melihat itu sedikit gemetar dan tangannya mengepal, tapi dia di tenangkan oleh Su Kun, karena pengingat Su Kun dia kembali tenang.
Tapi di matanya aura membunuh yang mengerikan dapat terlihat jelas bagi siapa pun yang menatap matanya.
"Hahahaha..Bagus gadis-gadis ini sempurna" ucap jenderal berkepala banteng itu saat melihat sepuluh gadis muda yang di bawa anak buahnya.
"Hei..berikan aku gadis itu!" tunjuk jenderal ke arah gadis cantik berpakaian ungu paling belakang.
"Iya!" ucap pria yang berada di belakang menjaga gadis itu.
"Tidak, tolong lepaskan aku!" ucap gadis itu penuh ketakutan saat melihat pria menariknya ke arah jenderal Yimo.
"Hahaha.. tenang saja, aku akan memperlakukan mu dengan baik" ucap jenderal sambil menjilat bibirnya memandang tubuh gadis tersebut.
"Tidak..tolong...!" ucap gadis sambil menangis.
__ADS_1
"Kakak, apakah kita...?" ucap Su Kun yang juga tidak tahan melihat apa yang akan terjadi ke gadis itu nanti.
"Kita tidak bisa menolong mereka!" ucap Long Aotian sedikit mendesah.
"Kenapa?" tanya Su Kun agak ragu memandang Long Aotian.
"Karena semua gadis itu akan mati juga, karena mereka telah menelan racun yang di buat oleh jenderal racun" ucap Long Aotian saat memeriksa semua gadis itu menggunakan Mata alam nya.
"Sial..!" ucap Su Kun dengan marah memukul batang pohon di tempatnya.
"Apakah kita bisa membunuh semua gadis itu dari sini?" tanya Bing Zhao ke long Aotian.
Long Aotian hanya menggelengkan kepala karena dia lebih tau tentang racun di tubuh gadis-gadus itu.
Racun di dalam tubuh mereka membuat mereka tidak akan mati, tapi akan merasakan sakit yang luar biasa jika di lukai atau bahkan kalau kepala mereka putus dari tubuh akan tetap masih hidup selama berhari-hari sebelum mereka mati.
Itu sudah seperti siksaan bagi mereka, kalaupun mereka bisa menghancurkan dengan paksa tubuh gadis-gadis itu, mungkin roh mereka tidak dapat berenkarnasi.
Long Aotian juga pernah bertarung dengan jenderal racun sebelumnya, walau dia mungkin bisa menang tapi itu juga berkat dari tubuhnya yang kebal terhadap racun.
"Jadi kita tidak bisa melakukan apapun?" ucap Bing Zhao agak kesal.
"Kita hanya bisa menunggu, jika kita menyerang mereka sekarang maka mungkin kita tidak bisa ke tempat jenderal Yimo yang lain berada" ucap Long Aotian dengan serius menatap keduanya.
Bukan hanya Bing Zhao dan Su Kun yang sangat marah, tapi dia juga merasakan hal yang sama, dia tau akibat dari jika para manusia dan makhluk lain jatuh ke tangan para Yimo, pasti akan sangat menyedihkan.
Mereka hanya diam dan memandang ke arah goa tersebut, terlihat hadis tadi telah di tarik masuk ke dalam goa oleh jenderal berkepala banteng.
"hahahaha... sebelum aku menjadikan mu pengorbanan aku akan mencicipi tubuh mu dulu" ucap jenderal itu tertawa bahagia sambil merobek baju gadis itu.
"Tidak..jangan ...tolong..akh" teriakan sedih dari gadis itu terdengar dari luar goa.
Seluruh pakaian gadis itu telah robek, dan dia sudah telanjang di dalam goa, sang jenderal jika membuka pakaian nya dan mulai meraba-raba seluruh tubuh gadis yang sudah ketakutan.
Lalu setelah puas meraba-raba dia mulai memperkosa hadis tersebut di sana dengan keras, darah keluar dari tempat suci gadis itu ke paha nya.
__ADS_1
"Agh..agh...sakit!" teriak sedih gadis tersebut, tapi semakin dia berteriak jenderal itu merasa senang dan tertawa keras.
"Hahaha...sungguh gadis perawan sangat nikmat!" ucap jenderal sambil mengayunkan tubuhnya dengan keras ke gadis yang sudah semakin lemah.
Bing Zhao dan kedua nya mereka sangat marah tapi tak bisa berbuat apa-apa, jika mereka keluar sama saja dengan rencana mereka gagal.
Dan mungkin setelah itu banyak lagi yang jadi korban para Yimo tersebut, di sana para pria berpakaian hitam itu hanya tersenyum dan terlihat bahagia.
"hahahaha... setidaknya aku puas, kalian bawa semua wanita ini masuk ke dalam, biarkan jenderal besar menyerap mereka agar bebas dari sini" ucap jenderal itu.
"Siap!" Lalu orang-orang itu menarik paksa para gadis tersebut menuju kedalaman goa, dan wanita tadi yang di nikmati oleh jenderal juga di bawa tanpa memakai baju apapun ke dalam, dia di tarik paksa, dan di wajahnya terlihat tidak bernyawa.
Hanya diam dan mata pun tak berkedip sedikitpun, seperti dia tidak mempercayai apa yang terjadi pada dirinya tadi.
Dan darah masih tetap mengalir ke arah pahanya, bahkan tubuh wanita itu penuh dengan luka yang tidak patut.
Setelah semua pergi, Du Kun menggunakan akal ilahinya untuk memeriksa, lalu Su Kun mengangguk ke arah Bing Zhao dan Long Aotian.
Mereka langsung masuk ke dalam goa tersebut bersama-sama, sesaat mereka masuk, dia bisa melihat darah yang menetes di dalam goa itu.
Mereka mengepalkan tangannya dan mengikuti para Yimo itu dari belakang dengan hati-hati.
Setelah masuk, mereka tiba-tiba keluar di sebuah tempat yang sangat indah, mereka sadar kalau ini adalah alam rahasia tersebut.
Tidak membuang waktu ketiganya langsung menuju arah aura para Yimo yang mereka ikuti, mereka bahkan tidak berhenti atau mencari harta di sana.
Karena fikiran mereka hanya satu membunuh semua Yimo itu, jadi mereka bertiga tidak peduli dengan hal lain lagi.
"Hahahaha... akhirnya kita disini" ucap jenderal berkepala banteng menatap sebuah formasi yang sangat kuat disana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2