
__ADS_3
"Apa maksud Tetua Agung dengan tidak bisa mengatakan apa ujian nya kepada kami?" ucap seseorang di aula itu.
Disana sudah berkumpul banyak tetua dari berbagai sekte dan keluarga tersembunyi,mereka mengadakan pertemuan untuk menanyakan ap ujian yang akan di adakan oleh sekte langit, tapi sepertinya hal yang mereka inginkan tidak bisa mereka dapatkan karena Lao Lu tidak mengatakan apa ujian tersebut.
Dan hanya mengatakan peraturan di setiap ujian yang mereka adakan, hal itu membuat beberapa sekte agak kesal dan marah.
"Bahkan aku tidak tau ujian nanti apa, bagaimana aku bisa memberitahukan kalian?" ucap Lao Lu kepada mereka dengan tenang.
"Tetua Lao,apakah kamu serius dengan ujian para murid muda di benua ini?" tanya tetua dari sekte Nether.
"Apa maksud Mu?" tanya Lao Lu agak marah.
"Tidak ada,menurutku mungkin sekte langit belum menentukan ujian yang akan mereka gunakan nanti,jika tidak kenapa kamu tidak tau?" ucap tetua Nether.
Semua tetua dari sekte langit agak mengerutkan kening mereka,jika mereka belum membuat rencana untuk ujian para murid muda kenapa mereka menerangkan peraturan yang mereka buat.
Di dalam aula akibat dari perkataan tetua sekte Nether ,banyak tetua lain agak mendesak dan juga mencaci sekte langit, tapi ada sebagian dari sekte seperti sekte es,pedang dan juga array tidak berbicara apapun.
Karena mereka tau,tidak seharusnya mereka menanyakan ujian yang akan di terapkan oleh sekte langit,karena pelaksanaan ujian nya berada di sekte langit itu sendiri.
Bukan kah berarti sama saja mereka mencampuri urusan sekte lainnya, maka dari itu sebagian dari mereka tidak mengatakan apa-apa hanya diam dan menonton saja.
Lao Lu juga menjawab perkataan dari tetua sekte Nether itu dengan tenang, walaupun begitu dia berusaha untuk menahan aura membunuhnya dari orang-orang itu.
Jelas sebagian dari orang-orang ini hanya ingin merendahkan sekte mereka saja, dan juga mungkin ada yang berfikir sebagian untuk mencoba menggantikan posisi sekte langit karena mereka berfikir sekte langit terlalu lemah dari empat sekte lainnya.
Yang tidak mereka tau bahwa lima leluhur tua yang ada di sekte langit sudah berada di alam abadi langit ,jika mereka tau ada lima ahli alam abadi langit maka mereka tidak akan mengatakan hal seperti itu.
Karena di setiap sekte paling banyak ahli abadi langit hanya ada dua,apalagi di sekte es dan pedang masing-masing hanya mempunyai satu abadi langit itu pun hanya di tigkat ke empat saja.
__ADS_1
sedangkan di sekte array,seorang raja array master juga cuman ada satu,hanya sekte Nether yang mempunyai dua ahli yang ada di tingkat ke empat dan kelima alam abadi langit.
Suasana di aula semakin memanas dengan beberapa provokasi dari tetua lain yang bergabung bersama tetua sekte Nether,akibatnya hampi beberapa tetua termasuk tetua pertama yang hampir tidak tahan.
"Tenang lah!" ucap Lao Lu dengan marah melihat ke semua orang di sana.
Semua orang yang berisik tadi tiba-tiba tenang,mereka bisa merasakan tekanan yang luar biasa dari Lao Lu,bahkan tetua sekte Nether yang sudah di alam abadi tingkat ke enam pun agak takut saat melihat Lao Lu.
"Tetua Lao,kami hanya ingin tau ujian yang kalian siapkan itu saja" ucap tetua sekte Nether mencoba memberanikan dirinya untuk bicara.
"Bukan kah itu tidak ada hubungannya dengan kalian?" ucap Lao Lu agak mengerutkan kening lagi.
"Apa salahnya memberitahukan apa ujian yang kalian siapkan,agar murid kami bisa bersiap-siap untuk itu." ucap tetua lain.
Lao Lu semakin mengerutkan keningnya, bahkan tangan nya sudah sedikit mengepal,dan di belakangnya para tetua lain juga agak marah.
Baru saja Lao Lu mencoba menenangkan mereka yang lain sudah mulai lagi berdebat karena merasa mereka benar untuk menanyakan apa ujian yang akan mereka siapkan.
Mereka melihat ke tempat pintu terbuka, dan ada seorang pemuda yang tampan masuk dengan langkah tenang dan senyum di wajahnya.
"Nak,apa yang kamu lakukan disini?" ucap salah satu tetua dari sekte lain.
Sedangkan Mu Zixi dan Mu Ni melihat pemuda itu juga agak terkejut,karena mereka tau pemuda itu adalah Lin Tian, fikiran yang sama terlintas di kepala mereka.
"Mengapa anak ini disini?" fikir mereka.
"Aku? kau akan tau nanti" ucap Lin Tian lalu berjalan ketengah aula dan langsung ke tempat duduk paling tengah atau tempat biasanya para pemimpin duduk, para tetua yang berada di kiri dan kanan melihat hal itu agak kaget dan bahkan terkejut.
Lin Tian hanya duduk dengan santai dan tersenyum ke arah mereka,hanya Lao Lu dan tetua lain yang tersenyum manis di wajah mereka melihat Lin Tian.
__ADS_1
"Nak,kamu sungguh berani duduk di sana, kau tau kursi siapa itu seharusnya?" ucap tetua sekte Nether.
"Oh,bangku siapa? bukan kah semua kursi untuk di duduki, kenapa harus meributkan hanya tempat duduk saja. " ucap Lin Tian santai.
"Kau bocah kecil,tempat duduk itu harusnya untuk pemimpin sekte langit atau yang sejajar dengannya!" teriak Tetua Nether.
"Iya,benar..Nak cepat turun kau tidak menghormati kami!" ucap tetua lain.
Lalu mereka mulai satu persatu berteriak ke arah Lin Tian,bahkan beberapa tetua dari sekte pedang,sekte array dan beberapa tetua lain yang tadi diam agak tidak menyukai pemuda yang tidak sopan ini.
Lin Tian hanya diam dan tersenyum di tempat duduknya,bahkan dia menguap saat mendengar ocehan orang-orang tua di depannya ini.
Tetua sekte es yang melihat sikap tenang anak ini merasa ada yang salah,biasanya jika itu pemuda lain di hadapan orang-orang seperti mereka pasti sudah akan ketakutan atau setidaknya cemas, tapi pemuda ini hanya terlihat santai dan tidak peduli.
Mereka merasa seperti pemuda ini hanya menganggap orang-orang ini seperti badut yang sedang melakukan pertunjukan kepadanya.
"Nak,kau tidak mendengarkan kami?" ucap tetua yang ada di dekat tetua sekte es.
"Mendengar apa?" tanya Lin Tian berpura - pura bingung.
"Kau...!" orang itu tidak dapat berkata apa-apa melihat sikap cuek pemuda ini, bahkan yang lain tau bahwa pemuda ini tidak peduli dengan perkataan mereka.
Lin Tian tidak peduli dengan perkataan mereka karena di mata Lin Tian mereka hanya lah sekumpulan anjing yang akan berteriak jika kelaparan,dan itu sudah sifat asli mereka semua yang berteriak kepadanya.
"Kau kenapa? " ucap Lin Tian dengan tatapan tajam kearah tetua yang bicara tadi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2