
__ADS_3
Ling Xu'er memeriksa cincin dari Lin Tian itu, dan ada sebuah batu perekam di dalamnya dia memasukan energi ke dalam batu itu.
Dan proyeksi Lin Tian pun muncul di depan Ling Xu'er, saat melihat wajah yang dia kenal itu Ling Xu'er meneteskan air mata karena pria ini lah yang selalu dia tunggu selama ini.
"Maafkan aku tidak bisa menemui mu sekarang tinggal satu bahan lagi dan aku pasti akan menemui mu, yakinlah dalam enam bulan ini aku pasti akan menemui mu" ucap pesan Lin Tian sebelum menghilang.
Mendengar itu dia tahu kalau pria yang dia tunggu ini tidak melupakan janjinya, dan dia yakin kalau demi dia pria itu juga melupakan tujuan nya untuk mencari orang tua kandungnya juga, air mata menetes dan jatuh ke cadar Ling Xu'er tapi itu bukan lah kesedihan ada senyum di dalam cadarnya Ling Xu'er.
"Aku akan menunggumu dan aku akan selalu percaya kepadamu" ucap Ling Xu'er memandang ilusi Lin Tian yang telah hilang itu.
......................
"Huf....akhirnya sampai!" ucap Lin Tian melihat ke arah lembah Kematian yang ada di depannya.
Dalam hampir tiga bulan ini dia terus terbang menuju lembah Kematian, tanpa berhenti dan hanya kadang menanyakan arah menuju lembah ini.
"Iya, semangat untuk pembuktian cintamu kak" ucap Bai kecil.
Lin Tian tidak menjawab apa yang di katakan Bai kecil karena dia tidak ingin kesal nantinya setelah dia menjawab perkataan Bai kecil itu.
Lin Tian menutup matanya dan seperti sedang merasakan sesuatu lagi, Bai kecil yang melihat itu tahu kalau Lin Tian sedang mencoba memeriksa keadaan Ling Xu'er menggunakan kalung yang di berikan Lin Tian dulu.
"Oiya kak, aku merasa aneh kenapa sekte seni beladiri mempercepat pertandingan generasi muda mereka yah?" tanya Bai kecil.
"Sudah lah, itu bukan urusan kita, mungkin ada sesuatu yang membuat mereka untuk mempercepatnya mungkin" ucap Lin Tian.
Sebenarnya dalam perjalanan ke lembah Kematian dia juga mendengar kalau sekte seni beladiri mempercepat pertandingan generasi muda mereka, yang tadinya dlaam tiga bulan lagi tapi itu terjadi dalam sebulan lagi.
"Iya, kakak ipar juga ikut kan?" ucap Bai kecil dengnt nada tenang.
Mendengar kalau long Xu'er ikut wajah Lin Tian terlihat jelek, dia baru ingat akan hal itu sekte kuil suci masih ada beberapa orang disana yang membenci wanitanya dan kemungkinan mereka pasti akan membahayakannya.
__ADS_1
"Ayo, aku harus segera mencari rumput jiwanya disini!" ucap Lin Tian langsung turun ke lembah Kematian.
Biasanya rumput jiwa akan tumbuh dimana energi kematian yang kuat berada, karena rumput kematian sangat suka mengisap energi kematian itu untuk tumbuh.
Lin Tian terus mencoba turun ke bawah sambil menggunakan teknik melahap nya untuk melahap energi kematian disana, kadang dia bertemu dengan beberapa monster yang tidak kuat di sana tapi mudah untuk di bunuh oleh Lin Tian.
"Hm?" Lin Tian melihat banyak kelelawar yang datang ke arahnya dengan cepat.
"Kak, bagaimana jika kelelawar ini di bakar? pasti enak kak?" ucap Bai kecil sambil menjilat mulutnya.
"Jiak kamu ingin mati akan ku buatkan" balas Lin Tian, Lin Tian mengeluarkan pedang apinya lalu mengayunkan nya ke arah gelombang kelelawar itu.
Para kelelawar tersebut melihat api yang luar biasa panasnya itu kabur karena ketakutan, tapi ada beberapa dari kelelawar tersebut tidak dapat lari terkena sarangan pedang api Lin Tian dan hangus terbakar.
Lin Tian turun dari langit dan berjalan sambil mencari rumput jiwa di sekitaran lembah itu, dia juga mencoba untuk menggunakan kekuatan jiwanya memeriksa keadaan di sekitaran lembah itu.
"Bai kecil tolong bantu aku yah!" ucap Lin Tian ke Bai kecil.
Dalam lembah itu sudah seminggu Lin Tian disana dan kepala Lin Tian menjadi pusing karena masih tidak dapat menemukan rumput jiwa, dia bahkan tidak berhenti untuk mencari dan bahkan tidak istirahat sedikitpun disana.
"Kak, sepertinya kita harus menuju ke tempat yang paling dalam dari lembah lagi" ucap Bai kecil.
Lin Tian juga mengangguk setuju, dia sudah agak pusing karena sudah berjalan lama disana tapi juga tidak menemukan nya bahkan ada beberapa kali monster yang aneh akan menyerang nya meski dia dapat membunuh mereka jika terus seperti itu dia akan lelah pad akhirnya.
Lin Tian memutuskan masuk lebih dalam lagi ke lembah Kematian itu, karena dia memiliki elemen kematian jadi juga tidak menjadi masalah baginya lama di lembah Kematian.
......................
Hari ini adalah hari pertandingan generasi muda benua timur di adakan, di tempat yang luas sudah banyak orang-orang yang berkumpul, baik generasi muda yang akan ikut dalam pertandingan itu atau pun yang ingin menonton acara besar tersebut.
"Paman, kenapa pertandingan nya di percepat?" tanya Lin Jing kepada Lin Diao.
__ADS_1
"Paman tidak tahu, ini adalah ulah ayahu yang tiba-tiba meminta acaranya di majukan" ucap Lin Diao dengan wajah berat.
Lin Jing tidak bertanya lagi, jika itu adalah ayahnya mungkin ada alasan dia melakukan hal itu tapi meski begitu Lin Jing merasa hal ini terlalu terburu-buru tanpa persiapan.
"Salam Nona muda Dan Pemimpin kedua!" ucap beberapa master sekte dan orang penting yang datang kesana.
Lin Diao dan Lin Jing membalas mereka dengan anggukan, dan memerintahkan mereka untuk duduk di bangku yang telah ada disana.
Tentu di tempat berbeda dari tempat duduk Lin Diao ada Ayah dari Ling Xu'er yang juga hadir disana, dia duduk di bangku Untuk para pemimpin dan tetua yang telah di sediakan disana.
"Baiklah, pertandingan akan di mulai dan peraturannya mudah dari sebanyak kalian hanya akan ada total sepuluh orang yang yang akan maju ke final, dan kali ini tugas kalian sangat mudah cobalah yang terbaik untuk bertahan di dalam arena tempat kalian berdiri masing-masing" ucap Lin Diao.
mendengar tentang ujian nya hanya bertahan di lapangan membuat semua pemuda itu terlihat percaya diri, bahkan mereka yakin akan dapat bertahan lebih lama dari yang lain.
"Dan sepuluh yang bertahan akan bertarung memperebutkan tiga juara pertama untuk masuk ke kolam Qi untuk berlatih selama satu bulan, serta senjata tingkat dewa bagi peringkat pertama" ucap Lin Diao langsung mengatakan hadiah dan cara pertandingan yang mudah.
"Baiklah, semua yang ikut dalam ujian kali ini masuk ke arena" ucap Lin Diao.
"Xu'er berhati-hatilah!" ucap Ling Jun kepada Ling Xu'er.
Ling Xu'er mengangguk dan terbang ke arena pertandingan itu, semua peserta telah berkumpul di arena itu untuk bersiap memulai ujian pertama.
"Mulai!" teriak Lin Diao setelah melihat semua generasi muda yang berdiri di arena.
BOOMMMM.....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2