Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
312. Karna Kamu Menghina Dia!


__ADS_3

"Tenang saja kalian tidak akan terlalu merasakan sakit, hahaha" ucap pemuda dari sekte gunung dengan wajah yang agak mesum.


Lima murid sekte kuil suci sangat marah, mereka tidak menyangka kalau akan di jebak oleh sekte gunung, tapi mereka bertamya-tanya siapa yang menjebak mereka, padahal setau mereka jalan yang di ambil sudah jalan yang relatif tersembunyi, dan juga tidak banyak yang tau tentang pergerakan mereka berlima.


"Andai saja kak Xu'er disini" desah perempuan berpakaian putih.


Empat lainnya juga merasakan hal yang sama, awalnya mereka bersama dengan Ling Xu'er tapi saudari senior mereka yang lain mengatakan ingin berbicara dengan mereka berlima jadi maka nya mereka meninggalkan Ling Xu'er sendirian waktu itu.


Dan setelah mereka kembali Ling Xu'er tidak ada di tempat mereka berkumpul sebelumnya, karena mereka berfikir kalau Ling Xu'er sudah berangkat karena mungkin Ling Xu'er berfikir mereka sudah duluan.


"Sekarang ayo saudara-saudara kita tangkap dan nikmati mereka, hehehe" ucap pemimpin dari mereka.


"Ayo..aku sangat ingin tau seperti apa teriakan mereka."


Semua dari mereka langsung menyeran murid sekte kuil suci untuk menangkap dan memperkosa mereka sebelum di bunuh.


"Jangan harap, daripada di perlakukan tidak hormat maka kami lebih baik mati dengan membawa kalian bersama kami" ucap salah satu dari kelimanya.


"Hehehe..coba saja"


"Aku akan mencoba nya kalau begitu!" teriak suara yang sangat lembut, tapi di dalamnya terdapat kemarahan yang tak berujung.


"Pedang Angin! Potongan pertama!" ucap Ling Xu'er yang baru datang itu.


"Apa?" murid sekte gunung kaget dan saat serangan datang mereka sudah terlambat untuk mengelak.


BOOMM..


"Ugh!" beberapa dari mereka memuntah kan seteguk darah dan jatuh ke tanah dengan keras.


"Kakak senior?" ucap murid berpakaian biru.


"Em! kalian tidak apa-apa?" tanya Ling Xu'er.


"Iya kami tidak apa-apa!" balas mereka.


Ling Xu'er mengangguk, dan hatinya kembali tenang, untung dia cepat-cepat kesini jika tidak kelima saudari nya mungkin tidak akan hidup sekarang.


"Ling Xu'er pelacur sialan!". teriak marah seorang murid sekte gunung.


"Berani sekali kau menghina gadis suci kami!" teriak wanita berpakaian biru.


"Hahaha.. gadis suci? apa dia benar-benar masih suci?" tanya mereka.


"Apa maksud mu? tentu saja senior masih suci!" balas perempuan itu lagi.


para murid sekte gunung hanya tersenyum, lalu mereka semua pergi dari sana tanpa peduli lagi dengan murid sekte kuil suci, karena mereka tau tidak akan bisa mengalahkan Ling Xu'er walau bersama-sama.

__ADS_1


"Kak kita?"


"Tidak usah di kejar, biarkan saja" ucap Ling Xu'er, karena dia tau walaupun dia mengejar mereka, dia tidak akan bisa membunuh semuanya.


Lebih baik membantu saudari nya untuk pulih, karena mereka akan pergi ke tanah warisan tidak baik kalau terluka, persaingan disana lebih mengerikan dari pada jebakan dari sekte gunung.


"Baiklah saudari" balas mereka.


......................


"Senior kenapa kita harus kabur?" tanya salah satu murid disana.


"Kamu tidak merasakan kalau Ling Xu'er menjadi lebih kuat dari pada sebelum kita bertemu?" ucap senior sekte gunung.


Mendengar hal itu memang mereka tak terlalu memperhatikan kekuatan Ling Xu'er karena mereka merasa dengan jumlah yang banyak, mereka pasti menang walaupun kekuatan Ling Xu'er meningkat.


"Hm?" anehnya senior yang di katakan murid sekte gunung melihat sosok pemuda yang dimana di atas pemuda itu ada seekor kucing putih tertidur dengan nyenyak.


"Berhenti!" ucap dia kepada murid lain, setelah mereka berhenti semuanya melihat ke sosok di depan mereka itu.


Tentu sosok itu adalah Lin Tian yang menyamar, saat pemuda-pemuda ini mengatakan bahwa Ling Xu'er seorang pelacur, di mata Lin Tian mereka sudah mati.


Mungkin jika mereka hanya langsung kabur tadi Lin Tian tak terlalu peduli, tapi mereka berani mengatai Ling Xu'er, jadi Lin Tian tentu tidak akan melepaskan mereka semua, di saat Ling Xu'er tidak mau mengejar mereka Lin Tian sudah mengejar dan menunggu mereka disini.


"Siapa kamu?"


"Badai pedang!" ucap Lin Tian.


Swissh...


Semua pedang itu membentuk pusaran seperti tornado lalu menelan mereja semua di dalam nya.


"Agh."


"Agh"


Teriakan mereka terdengar dari luar, pedang yang berbentuk ternoda itu pun sudah berubah menjadi merah, karena murid sekte gunung tersebut sudah terpotong-potong di dalamnya.


"Kemari!" ucap Lin Tian.


Lalu sesosok yang sudah tanpa kaki dan tangan muncul di depan Lin Tian, dengan wajah ketakutan dia memandang Lin Tian.


"Siapa kamu? kami tak memiliki dendam dengan mu" ucap pria itu dengan ketakutan.


Dia bisa merasakan kekuatan pemuda di depan ini bahkan lebih kuat dari senior nya Ju Bo.


"Kita memang tak ada dendam, tapi sayang nya kamu memilih orang yang salah untuk di hina, akan ku katakan kenapa, kamu harusnya tidak menghina Ling Xu'er" ucap Lin Tian dengan aura membunuh yang kuat.

__ADS_1


"kau... kau.."


"Satu pedang...!"


"Agh...!"


"Dua pesang...!"


"tiga pedang.!"


"Agh.. tolong bunuh aku, aku mohon jangan siksa aku" ucap pria itu.


"Lalu mata!" ucap Lin Tian.


sebuah pedang energi langsung mencongkel mata pemuda tersebut satu persatu, sekarang bentuk dari pemuda itu bahkan lebih mengerikan, tanpa kaki, tangan dan mata.


"Tolong!"


Swissh..


Lidah pria itu juga di potong oleh Lin Tian dengan kejam, membuat dia tak bisa berbicara, darahpun mengalir di sekujur tubuh nya, membuat dia tampak mengerikan.


"Huf.. aku cukup puas, matilah" ucap Lin Tian.


lalu tebasan terakhir Lin Tian memotong kepala pemuda itu, dan membuat dia benar-benar mati.


"Kak, ayo kita kejar kakak ipar ku" ucap Bai kecil.


"Sial, kamu masih berani berbicara begitu?" ucap Lin Tian kesal.


"Em, itu sudah terjadi jangan terlalu marah kak" balas Bai kecil.


Lin Tian diam dan selang beberapa saat dia langsung terbang mengejar Ling Xu'er dan beberapa muri yang bersama Ling Xu'er.


"Kak, apa kamu akan melawan mereka?" tanya Bai kecil dengan suara yang serius.


Ini kali pertama Bai kecil benar-benar berbicara serius, bahkan Lin Tian pun agak kaget dengan nada suara Bai kecil itu.


"Iya, aku akan mencoba melukai mereka, kalau untuk membunuh mereka semua mungkin tidak bisa, tapi jika cuman satu dan ada kesempatan aku akan mencoba" jelas Lin Tian dengan serius juga.


"Apakah aku..?"


"Jangan, cobalah menahan sampai kita benar-benar baik ke alam dewa, dan juga teknik itu adalah rahasia kita berdua, bahkan Ling Long dan yang lain tidak tau" jelas Lin Tian.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2