Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
357. Bahaya Desa Suma


__ADS_3

BOOMM..


Roarr....


Tiga hari tiga malam akhirnya naga tulang itu berhasil di kalahkan Lin Tian, seluruh energi kematian dan beberapa energi naga di lahap oleh Lin Tian.


Merasakan dua energi dari naga tulang itu membuat Lin Tian cukup senang, tak lupa dia mengambil tulang naga tersebut dan memasukan nya ke dalam cincin spacial.


Karena tulang naga sangat lah berharga, bisa di jadikan bahan untuk pemurnian, formasi dan juga bahan untuk obat.


"Kak, apa kita akan berlatih disini sekarang?" tanya Bai kecil.


"Iya, mari berlatih disini, dengan Qi kematian yang tebal seperti ini mungkin kita bisa naik beberapa tingkat lagi, dan kamu juga mungkin bisa menjadi kaisar juga" ucap Lin Tian ke Bai kecil.


Bai kecil mengangguk, memang benar energi kematian ini sangat cocok untuk dia, jadi tak lama setelah itu ke dua nya mulai mengambil tempat masing-masing di dasar lembah itu.


Mereka mulai menutup mata dan berkultivasi disana, perlahan energi kematian yang ada disana pun masuk ke dalam tubuh Lin Tian dan Bai kecil, baik Lin Tian dan Bai kecil tak merasakan kesulitan atau sakit apapun selama disana.


Biasanya jika kultivator lain yang berada di lembah itu akan sangat sulit untuk bisa bertahan lama, tapi berbeda dengan Lin Tian yang memiliki tubuh delapan elemen serta Bai kecil yang adalah harimau bersayap hitam.


Sebulan pun berlalu sejak Lin Tian berlatih di dalam jurang Kematian, dia dan Bai kecil masih berlatih disana tapi energi kematian disana sudah mulai semakin berkurang karena mereka berdua.


Di desa, Ling Ru'er bermain dengan anak-anak seusianya, dia cukup bahagia di sana walau pun kadang-kadang merindukan Lin Tian, tapi karena dia berjanji untuk menjadi anak yang baik jadi dia tak sedih dan menjalani kehidupan biasa nya sampai Lin Tian kembali.


Dia percaya kalau Lin Tian pasti akan kembali kesini lagi, baginya apapun yang di katakan atau di janjikan Lin Tian kepadanya pasti akan di tepati Lin Tian.


......................


"Hm...?" seseorang di hutan sebelah muncul dan melihat ke arah hutan dimana tempat desa Suma berada.


"Kakak senior ada apa?" tanya seseorang pemuda yang baru muncul setelah menyusul pemuda di depan nya itu.


"Tidak, tapi aku merasa aneh, selain jurang Kematian di hutan sana ada apa saja?" ucap pria muda yang melihat ke arah hutan desa Suma.


"Tidak ada apa-apa disana saudara senior, menurut tetua sekte disana hanya lah tempat beberapa binatang biasa dan manusia biasa hidup!" jelas pemuda di belakangnya itu.


"Hei... ada manusia biasa kah?" ucap pria itu dengan wajah penuh senyum kejam.


"Iya senior, kenapa?"

__ADS_1


"Bagaimana jika kita bersenang-senang disana, dan mungkin ada harta berharga di desa manusia kecil itu" ucap pria muda di depan itu dengan wajah kejam.


"Tapi...!"


"Tidak apa, mereka hanya semut, membunuh mereka tak akan menjadi masalah besar bagi kita, siapa yang peduli dengan manusia biasa itu di dunia ini?" ucap pemuda di depan.


"Baiklah, aku akan memanggil beberapa saudar lagi" ucap pria lainnya.


Pria di depan itu mengangguk, dia sudah memiliki rencana bagus setelah sampai di desa manusia biasa itu, wajah nya penuh dengan kekejaman yang sangat brutal.


"Hehehe.. pasti akan menghibur jika kesana nanti" ucap pria tersebut.


Setelah beberapa saat, beberapa pemuda yang berjumlah enam orang muncul disana, mereka memberi hormat kepada murid yang di panggil senior itu.


Tak menunggu lama senior yang mereka katakan itu langsung mengajak mereka melewati jurang Kematian dengan terbang cukup tinggi dari jurang itu.


Mereka berhasil melewati jurang Kematian tanpa ada masalah sedikitpun, setelah sampai di hutan sebelah jurang Kematian, mereka berkeliling untuk sementara mencari beberapa hal yang menarik disana.


"Cobalah cari beberapa hal menarik, mungkin saja da sesuatu disini" ucap senior.


"Baik!"


Lalu mereka berkeliling di sekitaran hutan tempat dimana Desa Suma berada, mereka tak langsung ke desa tapi berkeliling di sekitaran hutan besar itu.


......................


Dua hari berlalu..


Lin Tian yang berada di lembah masih berlatih di sana, tapi kekuatannya sudah meningkat beberapa tingkat, sekarang dia berada di alam raja tingkat ke enam, sedang kan Bai kecil lebih menakjubkan dia berhasil maju ke tingkat kedelapan alam raja.


"Huf... masih ada sedikit lagi, mari lanjutkan" ucap Lin Tian setelah membuka matanya sebentar lalu menutup matanya lagi.


Satu hari berlalu lagi...


Lin Tian dan Bai kecil masih berlatih di dalam jurang itu, dan energi kematian di jurang itu sudah mulai menipis, tapi Lin Tian dan Bai kecil tak peduli dan masih berlatih disana.


Mereka berdua yang masih sibuk berlatih tak menyadari bencana yang akan terjadi kepada desa Suma setelah hari itu.


......................

__ADS_1


"Senior!" ucap para pemuda yang telah berkumpul lagi setelah tiga hari pergi mencari beberapa harta di hutan itu.


"Bagaimana?"tanya senior itu kepada mereka.


pemuda itu menggelengkan kepala mereka pertanda mereka tak mendapat apa-apa di hutan ini, selain hutan yang lebat hanya ada binatang biasa yang banyak berkeliaran disini.


Jadi tiga hari mereka berkeliling tidak mendapatkan apapun yang berarti, kecuali tanaman obat tingkat ketiga dan keempat yang tak terlalu berharga bagi mereka.


"Iya sudah, mari ke desa itu mungkin kita bisa mendapatkan hal menarik disana" ucap pemuda yang di panggil senior itu.


"Hoho, mari senior mungkin juga ada gadis cantik disana" ucap salah satu dari mereka.


Tak lama mereka langsung menuju desa Suma dengan kecepatan yang sangat cepat, setelah sampai di desa Suma mereka melihat bahwa penduduk disana tidak terlalu banyak dan memang hanya ada manusia biasa yang tak ada kekuatan disana.


"Kalian para penduduk biasa, dewa datang untuk mengambil persembahan kalian!" teriak senior itu dengan senyum kejam ke arah desa Suma.


"Dewa?" mereka melihat ke langit, dan memang ada beberapa orang yang terbang di atas langit itu, melihat itu desa yang tenang tadi menjadi hidup dan segera seluruh warga yang disana keluar dan berlutut, tak terkecuali nenek Oba dan Lin Ru'er.


"Ada dewa, cepat berlutut semua" ucap kepala desa.


"Salam untuk dewa!" ucap semua penduduk disana sambil memberi hormat.


Melihat para penduduk yang berlutut dan menghormati mereka itu, senior dan junior nya itu sangat puas, mereka pun turun dari langit dan berdiri di depan para penduduk desa biasa.


"Nah, berikan seluruh persembahan untuk kami jika tidak terima lah murka dari dewa ini!" ucap senior itu.


"De..dewa persembahan apa yang kamu inginkan dari desa kami yang kecil ini?" tanya kepala desa.


"Itu...!" senior itu melihat ada beberapa gadis cantik yang masih muda sedang berlutut.


"Yah, berikan gadis-gadis muda itu untuk kami, itu sesuatu berkah bagi mereka bisa melayani kami" ucap senior itu.


Mendengar hal itu semua warga desa kaget dan tak ada yang menjawab, mereka bahkan sedikit berbisik-bisik di antara mereka disana.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2