
__ADS_3
"Aku tidak bisa, bahkan mungkin tidak ada yang bisa menghentikannya" ucap Bing Yang.
Lao Lu hanya menghela nafas,di aula itu keduanya hanya diam dan tidak berbicara sedikitpun, karena memikirkan Lin Tian.
......................
besoknya...
Mu Xuanyin bangun dan kaget dia tertidur di dada Lin Tian, Lin Tian yang sudah bangun duluan dari pagi.
tapi karena dia tidak ingin membangunkan Mu Xuanyin dia hanya diam disana sambil menunggu Mu Xuanyin bangun.
"Sudah bangun?" tanya Lin Tian.
"Em, aku tertidur semalam,Maaf" ucap Mu Xuanyin malu.
"Tidak masalah, itu waktu yang indah dan juga tenang bagi kita" ucap Lin Tian sambil memeluk Mu Xuanyin.
Mu Xuanyin tidak melawan di peluk Lin Tian tapi dia merebahkan kepalanya ke dada Lin Tian dengan senang.
setelah cukup lama mereka berpelukan dalam posisi itu, akhirnya mereka bangun dan duduk disana.
"Apa kamu ikut dalam pertandingan itu?" tanya Mu Xuanyin sambil memegang tangan Lin Tian.
"Hm.. aku tidak tau, kenapa? apa kamu takut aku mengalahkan mu?" ucap Lin Tian sambil bercanda.
"Siapa bilang, aku sudah mencapai alam ilahi tingkat kedelapan, walaupun aku tidak sekuat mu yang mungkin di puncak ilahi, setidaknya aku tidak akan kalah tanpa perlawanan darimu" ucap Mu Xuanyin terlihat marah tapi dia masih tersenyum ke arah Lin Tian.
"Oh, begitukah? memang benar sudah maju cukup baik dari tahun lalu, tapi masih jauh dariku" ucap Lin Tian sambil mencubit hidung Mu Xuanyin.
Membuat dia agak marah karena hidungnya memerah akibat cubitan Lin Tian, Lin Tian yang melihat itu tertawa bahagia ke arah langit.
"Hahahaha.."
"Apa yang kamu tertawakan,iih! " ucap Mu Xuanyin memukul dada Lin Tian.
"Tidak sayang.. aku tidak tertawa" ucap Lin Tian dengan lembut.
__ADS_1
"Hu..." balas Mu Xuanyin agak tidak percaya.
Lin Tian memandang wajah Mu Xuanyin yang sangat cantik itu, dan akhirnya tanpa sadar kedua bibir mereka mendekat dan menjadi satu, Mu Xuanyin kaget akan Lin Tian yang tiba-tiba mencium dirinya itu.
Tapi dia tidak menolak dan akhirnya membalas ciuman Lin Tian, setelah beberapa detik mereka ciuman akhirnya bibir mereka terpisah.
"Hmm..sepertinya ciuaman pagi ini membuat ku lebih semangat, bagaimana jika besok berikan aku lagi" ucap Lin Tian bercanda.
Mu Xuanyin agak marah dan mencubit pinggang Lin Tian, walaupun Lin Tian di cubit oleh Mu Xuanyin dia tidak merasakan sakit tapi dia berpura-pura sakit sat di cubit oleh Mu Xuanyin.
"Aw,kenapa mencibirku?" tanya Lin Tian.
"Hm" hanya itu yang Mu Xuanyin jawab untuk Lin Tian.
Lin Tian tersenyum, lalu dia menjelaskan beberapa tentang ujian yang akan datang kepada Mu Xuanyin dengan tenang, tapi tentu dia tidak memberitahukan apa ujian yang akan di berikan nanti.
Mu Xuanyin yang mendengar itu cukup kaget, karena dari mulut Lin Tian dia tau mungkin dalam ujian nanti akan banyak korban dari pemuda seluruh benua yang ikut serta dalam acara besar itu.
"Lalu siapa yang memberikan ujian yang cukup berbahaya itu?" tanya Mu Xuanyin.
"Kami akan tahu nanti" balas Lin Tian dengan tersenyum dan tidak memberitahu Mu Xuanyin apa-apa tiga ujian itu.
"Oiya, ini yang kamu mau dulu" ucap Lin Tian memberikan kotak kepada Mu Xuanyin.
Saat Mu Xuanyin menerima kotak dan melihat isinya sebuah Pill, Mu Xuanyin agak terkejut lalu dia ingat apa yang di janjikan Lin Tian waktu itu kepadanya.
"Terima kasih!" ucap Mu Xuanyin dengan bahagia, tentu dia tau kalau Pill ini adalah Pill kecantikan abadi yang dulu pernah dia inginkan juga.
Tapi sayangnya Pill dulu tidak bertahan selamanya, tapi Pill uang sekarang dapat membuat dirinya awet muda selamanya, Mu Xuanyin tetaplah seorang wanita yang juga menginginkan kecantikan jadi wajar dia juga bahagia.
"Em, kembalilah dulu dan cobalah menyembunyikan apa yang terjadi antara kita ke dunia luar" ucap Lin Tian dengan lembut.
"Aku mengerti, bibi telah membuatkan ku alasan untuk hal ini" balas Mu Xuanyin.
Lin Tian mengangguk dan agak terkejut dengan ibunya yang cukup cepat dalam memikirkan solusi masalah mereka.
Lalu Lin Tian mengeluarkan angsa kecil dan memintak dia untuk mengantar Mu Xuanyin kembali ke tempat dia.
__ADS_1
Mu Xuanyin memasang cadarnya kembali, lalu dia menatap Lin Tian dari atas angsa kecil.
"Sampai jumpa!" ucap Mu Xuanyin.
"iya,tunggu aku" balas Lin Tian .
Mu Xuanyin mengangguk dan lalu pergi dari sana degan terbang dengan angsa kecil, sepanjang jalan dia kembali ke tempat murid sekte es berada, belum banyak murid yang berkeliaran di luar sana.
Jadi tidak banyak yang tau Mu Xuanyin dari rumah Lin Tian dan juga Bing Yang dan tetua lain sudah menutup rapat tentang hal itu jadi tidak ada satu murid luar yang tau tentang Lin Tian dan Mu Xuanyin.
Setelah melihat Mu Xuanyin pergi Lin Tian di kejutkan oleh pesan suara dari dalam kalung bintang nya.
Dia langsung kembali ke kamarnya tanpa menemui kedua orangtuanya, lalu dia duduk di kasur dan menutup matanya disana.
Tak sadar roh Lin Tian masuk menembus kalung binatang nya itu, rohnya terus masuk dan muncul di bawah puncak gunung api yang masih aktif disana.
Lin Tian terbang ke arah puncak , dan saat dia sampai di puncak dia melihat wanita cantik yang tak kalah dengan Mu Xuanyin berdiri di sana seperti sedang menunggu dia.
"Feng'er kenapa ku memanggilku?" tanya Lin Tian.
"Telur itu akan menetas kak" ucap Lin Feng'er.
"Oh," Lin Tian agak terkejut dan mengerti kenapa dia memanggil dirinya kesini.
"Kak kenapa kamu masukenggunakan roh mu saja, bukan kah kamu bisa masuk dengan tubuh mu langsung?" tanya Lin Feng'er bingung.
"Tidak masalah, aku tidak bisa meninggalkan dunia luar untuk waktu lama, karena acara besar akan di mulai, itu juga untuk berjaga-jaga agar ada yang membangunkan aku" jelas Lin Tian.
"Aku mengerti" ucap Feng'er sambil mengangguk.
"ayo, bawa aku kesana setidaknya dia membutuhkan energi yang cukup besar untuk menetas bukan?" ucap Lin Tian.
Feng'er mengangguk tanda apa yang Lin Tian katakan benar, sebelumnya karena darah Lin Tian dan perawatan yang di berikan mereka telur itu bisa memiliki vitalis atau kehidupan kembali.
Dan juga telur itu bukan telur monster biasa, setidaknya dia setara dengan empat binatang suci seperti Lin Feng'er.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2