Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
725. Berkumpul Bersama


__ADS_3

Di alam langit, alam es...


Achu...! brrrr!" Lin Tian yang sedang duduk dan makan bersama Mu Chao dan yang lain merasakan dingin dari hatinya.


"Kakak ada apa?" tanya Mu Lu'er yang sudah beberapa hari ini akrab dengan Lin Tian.


Dia merasa senang karena mempunyai kakak laki-laki karena memang selama ini dia tidak memiliki kakak laki-laki tapi sejak Lin Tian ada beberapa hari ini dia merasa sangat bahagia.


Sampai-sampai kadang hampir setiap hari dia akan mengajak Lin Tian pergi berkeliling ke ibukota, dan tentu dia mengajak Lin Tian hanya untuk bermain dan menemaninya berbelanja.


"Ti..tidak..tidak apa-apa" ucap Lin Tian agak aneh.


Dia merasakan ada sesuatu yang membuat dirinya sangat merinding, tapi apa itu dia tidak tahu.


"Apa yang terjadi? aku seperti merasa sedang di tatap oleh sesuatu yang mengerikan" fikir Lin Tian.


"Hahaha.. sudah ayo makan dulu, cucuku kamu harus makan banyak jangan sampai kurus seperti paman mu" ucap Mu Chao yang sangat bahagia dengan kedatangan Lin Tian.


"Sial! tidak bisakah orang tua ini untuk tidak membandingkan diriku? padahal dia sendiri sangat kurus" ucap Mu Chen dal hatinya agak kesal.


"Ha..! ada apa dengan wajahmu? ada masalah kah?" ucap Mu Chao yang melihat perubahan di wajah anaknya itu.


"Ti...tidak ayah, hahaha.. iya keponakan ku ayo makan" ucap Mu Chen dengan agak sedih.


Mana mungkin dia melawan ayahnya dengan keadaan yang dia derita sekarang, jika dia tidak ingin di pukuli lebih baik mengalah dulu.


Melihat sikap paman dan kakek nya Lin Tian tidak tahu harus berkata apa, dan Lin Tian berfikir kalau kedua orang ini hanya ibu yang dapat mengendalikan mereka.


"An'er! kapan kamu kembali?" tanya Mu Chao.


"Em.. mungkin dua hari lagi kek! soalnya di alam Kehancuran masih banyak yang perlu aku lakukan." ucap Lin Tian.


Mendengar itu wajah Mu Chao agak sedih, sekarang dia memiliki cucu yang sangat baik dan juga jenius jika bisa dia ingin cucu nya disini untuk menggantikan anak nya yang dia anggap tidak becus ini.

__ADS_1


"Ayah kenapa kamu melihat ku seperti itu?" ucap Mu Chen agak tak berdaya.


"Cih! kenapa aku harus melihat anak yang tidak becus seperti mu!" ucap Mu Chao dengan kesal.


Mendengar perkataan ayahnya lagi Mu Chen terasa ingin menampar nya, dia selalu saja seperti ini dengan ayahnya kadang terlihat baik atau kadang mereka akan terus adu mulut.


Dulu waktu Mu Chen sakit ayah nya bahkan sangat sedih dan tak akan ada satu hari itu dia tidak datang ke tempat nya, tapi sekarang....


Kebiasaan dia dan ayahnya pun sudah kembali lagi yang membuat dia tak berdaya, iya Mu Jing'er yang melihat ayah dan kakek nya itu juga tak berdaya hanya Mu Lu'er yang terlihat terus mengobrol dengan Lin Tian.


"Kakak laki-laki, aku ingin ikut dengan mu!" ucap Mu Lu'er kepada Lin Tian dengan wajah memohon.


"Eh? tidak..tidak ...tidak!" ucap Lin Tian.


Dia tentu tidak bisa membawa Mu Lu'er karena dia pun tidak tahu bahaya apa yang akan dia hadapi nanti setelah dia kembali ke Alam kehancuran.


"Ugh! ayolah, kakek paman bantu aku bicara dengan kakak sepupu" ucap Mu Lu'er memandang kakek dan ayahnya.


"Eh?" keduanya kaget dan tak dapat merespon mereka tentu tidak ingin Mu Lu'er pergi, karena menurut yang di ceritakan Lin Tian pasti dia juga akan ada banyak masalah.


Berbeda dengan Mu Lu'er yang polos dan juga nakal ini, bahkan Yi An juga sedikit mengerutkan kening saat mendengar kalau Mu Lu'er ingin ikut bersama Lin Tian.


"Itu... istriku bagaimana?" tanya Mu Chen mencoba meminta bantuan kepada istrinya, jelas dia juga tidak bisa untuk memutuskan hal ini.


"Hm..!" Yi An juga ragu tapi saat dia ragu Mu Jing'er memegang tangan Yi An sambil tersenyum.


"Ibu, bagaimana jika aku ikut bersama Adik? aku sudah di alam dewa penguasa mungkin di alam kehancuran aku juga bisa membantu adik sepupu sekaligus menjaga Lu'er" ucap Mu Jing'er kepada Ibunya itu.


"Pufff! apa?" Lin Tian yang tadi baru saja meminum teh bahkan lebih terkejut dengan kata-kata Mu Jing'er.


"Apa? sepupu kecil tidak menerima ku disana?" ucap Mu Jing'er.


"Eh! bukan begitu kak, tapi... yah.. itu" Lin Tian terlihat ragu dan memandang kakek dan pamannya.

__ADS_1


Tapi hal yang dia dapat malah keduanya membuang muka dari tatapan Lin Tian, Lin Tian tak dapat berkata apapun lagi karena awalnya dia tidak ingin membawa dua sepupunya ini ke alam kehancuran.


Tapi...


"Kalau begitu tidak masalah, ibu setuju tapi ingat jangan membuat sepupu kalian kesusahan" ucap Yi An menyetujui langsung permintaan kedua anaknya.


"Eh? bibi kamu!" Lin Tian bahkan agak kaget dengan Yi An yang begitu mudah menyetujui keinginan kedua putrinya itu.


"Keponakan kecilku, kamu juga sangat kuat sekarang dan menurut ku kekuatan mu pasti bisa setara dengan dewa penguasa tingkat rendah jika menggunakan elemen es sekarang bukan?" ucap Yi An kepada Lin Tian.


"Eh.. itu... iya mungkin" ucap Lin Tian dengan wajah agak ragu.


Pada akhirnya Lin Tian yang di desak oleh bibinya itu menyerah dan berjanji akan membawa kedua nya ke alam kehancuran bersama dia.


Tentu Mu Lu'er sangat bahagia dia selalu bosan di alam es karena itu dengan ikut bersama Lin Tian dia juga mendapatkan beberapa hal baru.


"An'er! kamu harus sebisa mungkin untuk tidak mengungkapkan siapa kamu kepada wanita tua dari keluarga ayahmu" ucap Mu Chao serius.


"Eh? kenapa kek? bukan kah dia itu nenek ku juga?" tanya Lin Tian bingung.


"Cih! iya dia nenek mu, tapi jika dia tahu kalau kau anak dari Ibu mu entah apa yang akan dia lakukan" ucap Mu Chao.


Sifat dari nenek Lin Tian itu sangat keras kepala apalagi sejak dia tahu anak nya bereinkarnasi karena Ibu Lin Tian yang terpaksa bereinkarnasi karena melawan Dewi Phoenix kegelapan dulunya.


"Baiklah kakek!" ucap Lin Tian yang hanya menyetujui perkataan kakeknya itu.


Dia juga tentu ingin membuat seluruh keluarga nya ini berdamai tapi sepertinya untuk sekarang belum bisa jadi dia akan kembali dulu ke alam kehancuran untuk lebih membuat rencana ke depannya.


"Oiya! kamu katanya ada permaisuri di alam kehancuran, kapan-kapan bawa dia kesini" ucap Yi An kepada Lin Tian.


"Benarkah?" ucap Mu Chao dan Mu Chen serentak.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2