Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
384. Kamu Fikir Aku Tidak Berani?


__ADS_3

Tok..tok....tok...


"Kau yang di dalam buka pintunya, jika tidak aku akan menghancurkan pintu ini!" teriak suara wanita dari luar pintu kamar.


Saat Cu Si'er mendenfar suara dari luar itu wajahnya menjadi cemas karena dia mengenal siapa yang ada di luar tersebut, dia memandang Lin Tian yang masih membuat Pill di kamarnya.


"Si'er buka pintunya, kakak ingin bicara!" teriak suara wanita itu lagi dari luar, Cu Si'er semakin cemas karena dia tidak mau kembali ke istana secepat ini, dia masih ingin pergi jalan-jalan bersama Lin Tian.


Sedangkan Lin Tian sudah sedikit terganggu dengan suara teriakan wanita yang ada di luar pintu kamarnya itu, alisnya sedikit berkerut dia mencoba untuk tenang agar Pill yang ada dalam tungku nya tak meledak.


"Si'er kamu yang memintanya!" teriak wanita itu.


BOOMM...


Pintu itu hancur dan Sosok wanita cantik dengan gaun berwarna putih di campur biru laut terlihat dari luar, saat Cu Si'er melihat wanita cantik itu dia wajah nya cemas dan agak tidak mau.


Dia adalah Chu Xia anak kedua dari kaisar Chucap Chu Xia sambil melihat Chu Si'er dengan agak marah.


"Ayo kembali ke istana!" ucap Chu Xia dengan marah.


"Tidak! aku masih ingin bermain di luar!" jawab Chu Si'er dengan tegas.


"Kamu!" teriak Chu Xia dengan sangat marah.


BOOMM....


"Sial! bisa tidak kalian tidak berisik disini!" teriak Lin Tian dengan sangat marah, tungku nya meledak di saat Chu Xia berteriak dan menghancurkan pintu kamar nya, yang paling membuat dia sakit hati Pill nya sudah hampir jadi tapi karena suara berisik di kamarnya membuat dia terganggu.


"Ma..maaf kakak Tian!" ucap Chu Si'er dengan sangat malu, dia sebelumnya berjanji akan menjaga Lin Tian tapi malah membuat Lin Tian gagal dalam proses pemurnian Pill nya.

__ADS_1


"Hu! apa yang kau teriakan itu hanya sebuah Pill!" ucap Chu Xia dengan marah.


Saat Lin Tian melihat wanita canti dengan gaun indah itu wajah nya sangat jelek, bahan obat yang telah dia beli dengan harga yang mahal telah hancur begitu saja, dan aturan nya dia bisa membuat dua kali Pill tapi malah hanya dapat membuat satu kali lagi.


Kerugian ini bahkan mmebuat hati nya sangat berdarah, setelah menghabiskan banyak uang untuk pergi ke benua Utara sekarang dia juga kehilangan setengah hasil dari pillnya.


"Wanita sialan percaya tidak aku akan memukul pantatmu?" ucap Lin Tian dengan wajah yang sangat marah.


"Apa katamu? memukul ku? apa kamu bisa?" ucap Chu Xia, dia mengeluarkan aura seorang abadi langit tingkat kedua, tapi bagi Lin Tian seorang abadi langit tingkat kedua bukan lah apa-apa baginya.


"Sial! kamu fikir aku tidak berani?" teriak Lin Tian dia maju dan akan menangkap wanita itu, tapi sosok hitam muncul di hadapan Chu Xia, pria tua itu menghalangi Lin Tian tapi Lin Tian bahkan tak melirik nya dia melemparkan satu jimat teoat menempel di tangan orang tua itu.


Tak sadar orang tua itu tiba-tiba kaku, dan tak dapat bergerak yang lebih parah lagi saat dia mencoba memaksa untuk menggunakan energinya, malah tidak ada yang keluar seperti ada yang menghalangi energi dari tubuhnya itu.


"Jangan kamu fikir seorang abadi bumi puncak bisa mengalahkan ku!" teriak Chu Xia.


Chu Si'er yang melihat itu tak berdaya lagi dengan sikap sombong kakaknya, walau kakaknya sangat menyayangi dia tapi jika terhadap orang luar kakaknya sangat lah sombong dan dingin.


Dia menempelkan jimat di punggung Chu Xia yang membuat wanita cantik itu tak bisa bergerak sedikitpun, wajah Chu Xia sangat berubah di saat merasakan kalau badannya tak bisa di gerakan sedikitpun.


"Kamu fikir aku tidak berani? hanya karena kamu anak kaisar Chu? ayo aku akan memukul pantatmu hari ini, rasakan saja!" teriak Lin Tian dengan benar-benae marah.


Setelah kehilangan banyak uang tentu dia harus melampiaskan ke seseorang dan kebetulan wanita ini membuat dirinya sangat marah.


Lin Tian menarik wanita itu ke tempat tidur lalu dia duduk dan meletakan wanita itu telentang di pahanya, dengan pantat wanita itu menghadap ke Lin Tian.


Plaak...Plaak...plaak...


"Kau..kau!" Chu Xia tak percaya kalau pemuda ini akan benar-benar memukul pantat nya.

__ADS_1


"Apa? berani menjawab lagi? masih tidak meminta maaf padaku?" ucap Lin Tian dengan marah.


Plakk...Plaak...Plakk..


pria tua yang telah terkena jimat Lin Tian itu tertegun melihat apa yang di lakukan Lin Tian terhadap putri kekaisarannya, bahkan dia awalnya berfikir kalau pria ini tak akan berani melakukannya tapi dia salah pemuda ini benar-benar berani meski dia tau siapa wanita yang dia perlakukan tidak sopan itu.


"Tidak..berhenti.. aku salah..Maafkan aku, aku minta maaf" ucap Chu Xia dengan wajah yang sangat sedih, matanya sudah sangat merah karena pertama kalinya dia di perlakukan pria dengan kasar seperti ini.


Biasanya dia lah yang akan membuat pria yang mendekatinya ketakutan dan merasa menyesal, tapi sekarang pemuda yang ada di depan nya ini bahkan tak melirik kecantikan nya dan malah benar-benar memukul dirinya di depan penjaga dia dan adik perempuan kecilnya.


"Apa? coba katakan lagi dengan keras? aku belum mendengar nya?" ucap Lin Tian yang masih kesal.


"A...aku mintak maaf, aku salah!" ucal Chu Xia dengan wajah malu dan juga sangat menyedihkan.


"Hm.. bagus kamu mengerti, lain kali jika kamu melakukan hal itu lagi..." wajah Lin Tian terlihat sangat menakutkan saat Chu Xia melihat Lin Tian.


"Ti..tidak aku tidak akan berani" ucap wanita cantik itu buru-buru.


Lin Tian mengangguk dan melepaskan wanita itu serta mengambil kembali jimat yang ada di punggungnya, Chu Si'er yang melihat apa yang terjadi itu hampir saja menjatuhkan rahangnya bahkan Bai kecil yang melihat Lin Tian marah seperti itu pun baru pertama kali melihatnya.


"Sebaiknya aku jangan membuat kakak terlalu kesal di masa depan!" fikir Bai kecil, bahkan seorang wanita kakak nya berani memperlakukan seperti itu, apalagi dia yang seekor kucing menyamar mungkin kakaknya akan mengulitinya hidup-hidup jika dia marah seperti sekarang, keringat dingin mengalir di seluruh tubuhnya saat menyaksikan kakaknya memukul pantat wanita itu.


"Huf....!" Lin Tian sudah agak tenang dari kegagalan dia membuat Pill tadi.


Tapi Chu Xia masih menggosok pantat nya dengan wajah sedih, dia benar-benar merasa sangat malu setelah apa yang di lakukan Lin Tian kepadanya.


"Senior, maaf karena aku kasar dengan mu" ucap Lin Tian sambil melepas jimat yang berada di tangan pria tua itu.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2