Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
669. Kamu Harus Mati Disini


__ADS_3

Meski hatinya sedang sangat sakit dan malu karena kehilangan dua pangeran tapi jelas kalau ini bukan waktu untuk dirinya marah.


Karena jika sampai semua gagal maka dia juga pasti akan sangat menderita di tangan tuan atau tetua agung itu sendiri.


Lin Tian hanya berdiri di sisi Lan jingyi seperti seorang pengawal yang menjaga tuannya, sedangkan dua pangeran yaitu pangeran mahkota dan Pangeran ke empat melihat Lin Tian.


Mereka sangat marah dan mengepalkan tangan dengan erat sambil sedikit berbisik kepada dewa kehancuran, mendengar apa yang di katakan anak nya itu dewa kehancuran mengerutkan kening.


Dia bisa melihat pemuda yang memakai topeng dengan kucing putih di kepalanya itu terlihat santai tanpa ada rasa cemas terlihat di wajahnya.


Bahkan Dewa kehancuran tidak dapat melihat melalui Lin Tian itu sekarang, dia hanya dapat merasakan kalau pemuda ini tidak biasa tapi dari pandangan nya pemuda ini mungkin hanyalah pelindung bagi Lan jingyi.


"Raja, jadi kenapa anda memanggil seluruh keluarga kesini?" tanya Kepala keluarga Ju dengan sopan.


"Aku hanya ingin memanggil kalian untuk membahas beberapa masalah, seperti hal yang terjadi baru-baru ini." ucap Raja Kehancuran memasang wajah agak sedih.


"Kami sudah tahu tentang itu yang mulia, kami sebagai kepala keluarga besar semua turut bersedih dengan kematian dua pangeran" ucap kepala keluarga Yan.


Melihat ke tiga orang yang hebat dalam berakting ini Lin Tian memberi mereka dua jempol, yah ini memang sudah kebiasaan setiap orang untuk bisa mengubah wajah mereka dengan cepat.


"Terima kasih saudara Yan, tapi aku disini kali ini ingin membicarakan cara untuk menanggulangi kekejaman orang-orang yang melakukan hal itu kepada rakyat kita" ucap Raja kehancuran dengan sedih.


Tapi di dalam hati empat kepala keluarga sudah ingin muntah mendengar perkataan orang ini, rakyat mereka? jangan bercanda mereka tentu tahu semua hal yang terjadi di ibukota serta orang-orang yang mati kebanyakan dari keluarga San dan juga penghianat keluarga mereka sendiri.


"Oh! Anda benar raja kita benar harus menangkap orang-orang itu sesegera mungkin, anda tagu kan? sekarang rakyat kita dan alam kehancuran sedang kacau apalagi sejak banyak orang yang hilang dari kerajaan kita ini" ucap Lan Dan dengan tenang.


Mendengar persetujuan dari Lan Dan raja pun tersenyum, dia memang sangat senang dengan jawaban dari Lan Dan ini.


"Hahaha... bagus kalau begitu aku ingin kalian melakukan sesuatu untukku" ucap Dewa kehancuran dengan senyum jahat.


"Apa itu yang mulia?" ucap semua orang di sana dengan hormat.

__ADS_1


"Jadi lah tumbal untuk alam kehancuran ku ini" ucap Dewa kehancuran.


Setelah dia berbicara sebuah formasi besar muncul dan mengelilingi seluruh istana tersebut, wajah semua orang berubah melihat formasi yang muncul itu.


Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar dari perkataan Dewa kehancuran sebelumnya.


"Ra..raja apa maksud mu?" tanya salah satu kepala keluarga tingkat satu di kerajaan itu.


Raja kehancuran hanya tersenyum ke arah mereka sedangkan dua pangeran juga menatap semua orang disana dengan senyum mengejek dari mereka.


"Maksud ayahku adalah kalian akan jadi pengorbanan untuk membuat ayahku menjadi penguasa alam kehancuran yang sesungguhnya" ucap Pangeran mahkota dengan senyum jahat nya.


"A...apa? raja ini?" salah satu kepala keluarga dengan ketakutan menatap raja kehancuran.


Sayangnya saat mereka berharap ini semua adalah palsu raja kehancuran malah tersenyum menakutkan kepada mereka semua, bahkan empat kepala keluarga yang juga sebenarnya setengah ragu mulai percaya dengan pandangan Lin Tian.


"Apa yang dia katakan benar, kalian akan jadi pengorbanan untuk alam ini" ucap tetua agung yang muncul di tengah aula itu.


"Kak! sepertinya orang ini cukup sulit" ucap Bai kecil dengan senyum pahit.


Dia tidak takut dengan dewa kehancuran yang hanya di dewa Ilahi tingkat tinggi tapi dengan melawan tetua agung tentu kemungkinan menang dia sangat sedikit.


Apalagi kekuatan Bai kecil belum sepenuh nya pulih, dan Lin Tian juga jelas akan kesulitan juga melawan orang ini.


"Iya, sepertinya aku harus mengunakan semua yang ku punya lagi" ucap Lin Tian tak berdaya.


"Hahaha.... kalian semua akan mati! dan kau juga!" ucap pangeran mahkota menunjuk kepada Lin Tian.


Semua orang termasuk tetua dan dewa kehancuran memandang Lin Tian, tetua agung melihat Lin Tian dengan perasaan aneh karena meski dia tidak dapat melihat wajah Lin Tian tapi dari bagaimana dia berdiri tidak ada rasa takut di mata Lin Tian.


tentu hal itu juga terjadi kepada keluarga bangsawan lainnya yang memandang Lin Tian dengan hal yang sama, hanya empat keluarga besar yang terlihat cukup tenang meski dalam situasi saat ini.

__ADS_1


"Nak! sepertinya kamu adalah pelindung nona muda Lan, tapi sayangnya nona mu juga akan mati disini.. Tentu sebelum dia mati aku akan meniduri dan mencicipi nya dulu" ucap raja kehancuran dengan penuh napsu memandang Lan jingyi.


"Kurang ajar!" ucap Lan jingyi dengan marah saat melihat tatapan Dewa kehancuran.


"Ha...! lucu sekali" ucap Lin Tian dengan tenang.


Mendengar perkataan Lin Tian kerutan muncul di wajah tetua agung dan dewa kehancuran, dari tadi mereka merasa pemuda ini terlalu tenang dan juga bahkan tak terlihat takut dengan mereka.


"Nah! aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu pangeran, iya itu bagaimana yah? aku merasa ini buruk untuk mu dan juga ayahmu" ucap Lin Tian dengan terlihat sedikit kebingungan.


"Apa maksud mu buruk? jangan membuat lelucon! kamu jelas akan mati tapi bertingkah seperti itu" ucap pangeran mahkota dengan mengejek.


"Apa kamu yakin ingin mendengar yang ingin ku katakan?" ucap Lin Tian dengan senyum.


Tapi saat dewa kehancuran dan tetua agung melihat senyum itu ada semacam perasaan tidak baik di hati mereka, tentu karena perasaan itu hanya kecil mereka tidak terlalu peduli.


Mereka merasa kalau hanya dengan Lin Tian tidak mungkin untuk mengubah situasi putus asa orang-orang ini sekarang, apalagi formasi telah di letakan di depan mereka semua.


Sayangnya apa yang mereka fikirkan salah, pemuda yang mereka fikir tidak dapat melakukan sendirian malah membuat mata mereka terbelalak kaget dengan perkataan nya selanjutnya.


"Maaf aku ingin pangeran ke empat menjadi contoh, tapi..aku memutuskan kalau kamu harus mati disini dulu!" ucap Lin Tian dengan senyum.


Saat itu dari dalam tubuh pangeran mahkota perasaan panas yang luar biasa muncul dan membuat dia mulai kepanasan, saat itu dia berteriak kesakitan di depan mata semua orang disana.


"Awas!" ucap tetua agung yang langsung menghindar dari tempat itu.


BOOMMM....


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2