Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Membantu Memulihkan Qi


__ADS_3

Malam itu para tetua lain mulai mengatur peraturan untuk besok, karena Lin Tian menyerahkan semua nya kepada mereka sendiri.


Akibatnya beberapa tetua yang merasa bisa menikmati kedamaian selama acara besar tidak dapat seperti kemarin lagi, mereka terpaksa juga ambil bagian dari ini.


Ada juga beberapa tetua seperti tetua puncak salju yaitu dua saudari dari Lin qi'er yang semangat untuk membantu, karena mereka berfikir tidak baik jika hanya di serahkan kepada Lin tian saja.


Mereka mengerti Lin Tian harusnya di berikan waktu untuk beristirahat jadi malam itu mereka semua tidak ada ynag menganggur untuk mempersiapkan ujian besok.


......................


Di tempat lain, setelah Lin Tian keluar dari aula di sekte langit, dia langsung terbang keluar dengan terbang.


tapi Lin Tian tidak kembali ke rumahnya, dia pergi ke arah lain di sekte langit, tak jauh setelah dia merasa tidak ada orang, dia menutup matanya dan merobek ruang disana.


Dia masuk dan menghilang di robekan ruang tersebut, tak lama setelah dia menghilang ruang yang robek itu kembali normal.


Di tempat lain...


Ada seorang wanita cantik yang sedang bersemedi menutup matanya, dapat di lihat dia sedang memulihkan kekuatannya disana.


Tak lama dia merasakan sesuatu membuka matanya, dan melihat ke arah tertentu di kamarnya.


"Siapa?" ucap perempuan itu sambil siaga.


Tak lama ruang disana robek dan sesosok pemuda keluar dari ruang itu, saat melihat siapa sosok yang muncul, wanita cantik itu tersenyum.


Tentu wanita itu adalah Mu Xuanyin dan pemuda tersebut Lin Tian yang tadi menghilang dalam robekan ruang.


"Apa kabarmu?" tanya Lin Tian sambil tersenyum lembut.


"Em, aku baik-baik saja" jelas Mu Xuanyin yang tidak memakai cadar di kamarnya.


Mendengar itu Lin Tian mengangguk, dia mendekat ke Mu Xuanyin, setelah dia dekat dia langsung memeluk Mu Xuanyin.


"Maaf, Apa kamu baik-baik saja? apa ada yang terluka?" tanya Lin Tian dengan lembut.


Mu Xuanyin yang tiba-tiba di peluk Lin Tian agak kaget dan kaku, tapi perlahan dia tenang dan memeluk Lin Tian juga.


"Aku tidak apa-apa, kenapa kamu kesini?" tanya Mu Xuanyin bingung sambil melepaskan pelukannya.


"Em..." Lin Tian yang telah melepaskan pelukan nya dari Mu Xuanyin agak bingung untuk menjawab.


Dia sedikit bingung untuk sementara waktu, lalu tak lama dia mengangguk dan duduk di tempat tidur Mu Xuanyin.

__ADS_1


"Kesini, duduk dulu!" ucap Lin Tian memberi perintah kepada Mu Xuanyin yang masih berdiri.


Mu Xuanyin yang bingung hanya mengangguk lalu duduk di samping Lin Tian.


"Ada apa?" tanya Mu Xuanyin.


Lin Tian hanya tersenyum lalu dia memegang pundak Mu Xuanyin, dia mencium kening Mu Xuanyin dan berkata.


"kamu butuh istirahat, jangan terus berlatih hal itu tidak baik" ucap Lin Tian yang melihat Mu Xuanyin kemerahan.


Mu Xuanyin tidak mengerti apa maksud Lin Tian dengan memintanya istirahat, tanpa sadar dari tangan Lin Tian yang di bahu Mu Xuanyin, aliran energi masuk ke tubuh Mu Xuanyin secara perlahan.


Entah kenapa dia tiba-tiba mulai merasa mengantuk, semakin dia berusaha membuka mata maka kantuk nya akan semakin menjadi.


"Apa yang kamu lakukan?" tanya Mu Xuanyin yang mulai tidak sadar.


"Tidur lah, besok adalah ujian terberat bagimu, aku akan membantu menyembuhkan energi mu yang hilang" ucap Lin Tian perlahan.


Mendengar apa yang akan di lakukan Lin Tian, Mu Xuanyin hanya mengangguk dan benar-benar tertidur.


Lin Tian dengan hati-hati memindahkan Mu Xuanyin ke kasur, agar dia merasa lebih nyenyak.


Lalu Lin Tian memegang tangan Mu Xuanyin dan mulai menyalurkan energi ke tubuh Mu Xuanyin.


Perlahan energi Lin Tian masuk ke tubuh Mu Xuanyin, dan energi Mu Xuanyin yang tadi masih lemah sudah mulai pulih secara bertahap.


"Kamu adalah wanitaku, aku tidak akan biarkan apapun yang terjadi, jadi walau pun apa yang aku lakukan sekarang kepadamu, itu tidak bisa di bilang curang dalam ujian" ucap Lin Tian .


Dia lalu memasangkan gelang yang ada di tangannya pada Mu Xuanyin, gelang itu bukan gelang biasa, Lin Tian membuat gelang itu khusus untuk bisa melindungi si pemakai gelang tersebut.


Bahkan jika pemilik di serang oleh seorang abadi puncak maka dia tidak akan terluka, dan juga gelang ini memiliki fungsi lain yaitu bisa menteleport si pemakai apabila benar-benar dalam bahaya secara otomatis.


Setelah memakai kan Mu Xuanyin gelang ke tangannya, Lin Tian tersenyum sambil menyentuh wajah Mu Xuanyin.


"Dengan ini, aku bisa datang dan menyelamatkan mu jika benar-benar dalam bahaya" ucap Lin Tian.


Dia masih menemani Mu Xuanyin sampai matahari terbit, sebentar dia melihat wajah Mu Xuanyin, dia mencium pipi Mu Xuanyin lalu berbalik merobek ruang disana dan menghilang.


Tok...tok..tok..


"Saudari, apa kamu sudah bangun? ayo cepat, kalau tidak kita akan terlambat" ucap suara dari luar pintu kamar Mu Xuanyin.


Mendengar ketokan pintu Mu Xuanyin bangun, dan tanpa sadar dia merasa aneh kenapa dirinya tertidur tadi malam.

__ADS_1


Sesaat dia merasakan kekuatannya sudah pulih kembali, dia tidak percaya dengan apa yang dia rasakan.


Tak lama dia baru ingat kalau Lin Tian yang melakukannya, saat dia melihat ke tangannya ada gelang yang terlihat cantik di tangannya.


Mu Xuanyin tersenyum dan tau kalau gelang itu dari Lin Tian.


"Kenapa pria itu pergi tanpa pamit!" fikir Mu Xuanyin.


tok..tok..tok..


"Saudari.!" teriak suara di pintu menyadarkan Mu Xuanyin.


"Iya, Tunggu saudari Wu" ucap Mu Xuanyin.


Dia berdiri dan memasang kembali cadarnya, dan baru membuka pintu, terlihat disana ada Wu Xin yang menunggu nya di luar.


"Saudari, ayo pergi katanya ada pengumuman tentang ujian kedua pagi ini" ucap Wu Xin sambil menarik tangan Mu Xuanyin.


"Eh, tunggu!" ucap Mu Xuanyin.


"Tidak ada tunggu-tunggu, jika terlambat posisi terbaik untuk melihat tuan muda Lin akan di ambil orang!" ucap Wu Xin menarik Mu Xuanyin dengan keras.


"Eh?" Mu Xuanyin bingung tapi dia tidak melawan saat di tarik Wu Xin, sambil menuju lapangan tempat berkumpul para murid yang lulus ujian pertama.


Tak lama mereka sampai di tempat berkumpul para murid yang akan mengikuti ujian kedua.


"Saudari Wu!" teriak suara perempuan.


"Ayo kesana, hehehe saudari Mu Si'er telah mendapatkan tempat!" ucap Wu Xin sambil menarik Mu Xuanyin lagi ke tempat suara Mu Si'er.


Mu Xuanyin hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil mengikuti Wu Xin yang menarik tangannya.


"Untung kalian cepat" ucap Mu Si'er.


"Hehehehe... aku terlambat karena membangunkan Saudari Mu tadi" ucap Wu Xin.


"Eh?" Mu Si'er bingung, apa Mu Xuanyin tertidur, tapi itu tidak mungkin karena setaunya saudarinya ini sangat rajin berlatih dan juga tepat waktu.


Mu Xuanyin hanya diam dan tidak menjawab, dia hanya menatap ke arah tempat para pemimpin sekte dan keluarga berada.


Tapi dia tidak melihat Lin Tian disana, jadi dia merasa aneh, "kenapa Lin Tian tidak ada disini sekarang? apa dia kelelahan karena membantuku semalam?" fikir Mu Xuanyin.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2