
__ADS_3
"Kenapa dengan mu?" ucap Lin Tian dengan wajah bingung, Chu Xia yang tadinya berada di pintu sudah berada di depan nya apalagi wajah dia dan wanita itu sangat lah dekat yang membuat dia agak tidak senang.
Iya meski Lin Tian tau Chu Xia sangat cantik dan tak kalah dengan Yang Mi'er dan wanitanya Ling Xu'er tapi baginya itu tak penting karena dia sudah memiliki dua wanita di hatinya, bahkan jika ada wanita lain yang menyukai nya pun dia tak akan tertarik.
Juga dia sudah berjanji kepada Mu Xuanyin untuk tidak melakukan hal seperti yang terjadi pada dirinya dan Ling Xu'er.
"Kamu tadi bilang Pill kecantikan bukan?" tanya Chu Xia degan serius.
Lin Tian mengangguk bahwa itu benar, "Bisakah kamu tak terlalu dekat?" ucapin Tian yang agak kesal.
Chu Xia yang melihat dirinya terlalu dekat dengan Lin Tian sedikit malu lalu dia mundur agak jauh dari Lin Tian, tapi wajah nya yang malu itu berubah bersinar terang seperti ada pelangi di wajahnya saat dia memikirkan Pill kecantikan yang ada pada Lin Tian.
"Nah.. coba jelaskan Pill kecantikan yang kamu katakan tadi!" ucap Chu Xia dengan wajah ingin tau.
"Em, bisa di bilang Pill ini membuat wanita yang menelan nya akan cantik selamanya, iya ini versi lain dari Pill yang sering di buat oleh para alkimia master di luar, dan aku mencoba menyempurnakan nya lagi" ucap Lin Tian dengan wajah tenang.
Pill ini juga bukan hanya bisa membuat wanita itu terlihat cantik selamanya, juga dia bisa mengubah wajah wanita yang jelek menjadi cantik, bahkan jika wajah si wanita rusak parah akibat terluka karena racun akan sembuh hanya dengan Pill kecantikan itu.
"Apa? kalau begitu jual padaku bisakah?" tanya Chu Xia dengan wajah tak sabar.
Lin Tian sedikit mengerutkan kening, bagaimana dia bisa menjual nya pada Chu Xia meski pun dia tau kalau putri ini kaya, tapi dia akan lebih untung jika di jual dalam pelelangan.
"Tidak! jika kamu ingin Pill ini beli di Pelalangan, ayo Si'er kita pergi" ucap Lin Tian dengan tenang.
Meong...
Bai kecil melompat ke kepala Lin Tian, dan setelah itu Lin Tian membawa Chu Si'er bersamanya meninggalkan Chu Xia yang masih dengan wajah termenung.
"Tidak...tidak... aku akan meminta ayah untuk membelinya dari pemuda sialan itu" ucap Chu Xia, dia mengeluarkan alat komunikasi dan mengirimkan pesan kepada ayahnya.
"Aku harus mengikuti nya!" ucap Chu Xia setelah mengirim pesan kepada ayah nya itu, dia menyusul Lin Tian dan Chu Si'er yang telah duluan keluar dari penginapan tersebut.
__ADS_1
......................
"Hm? tumben putriku ini mengirimi ku pesan!" ucap kaisar Chu yang sedang duduk bersama permaisuri Zhao di sebuah halaman besar.
Dia menerima pesan dari Chu Xia, di saat itu dia sedang memegang teh di tangan nya sambil dia membaca pesan dari putirnya itu.
"Pufff....!" Kaisar Chu menyemprotkan teh dari mulutnya setelah membaca pesan dari putrinya itu.
"Sayang, ada apa? kenapa wajah mu kaget begitu?" tanya permaisuri Zhao.
"Itu... Xia'er mengirim pesan kepada ku" ucap Lin Tian kepada istrinya dengan wajah agak kaku.
"Lalu memang kenapa? bukan nya itu hanya pesan? palingan dia hanya ingin meminta mu untuk membalas kepada Pemuda itu." ucap Permaisuri Zhao sambil membuatkan teh lagi untuk suaminya itu.
"Itu...Xia'er memberitahu ku bahwa Pemuda tersebut membuat sebuah Pill kecantikan abadi" ucap Kaisar Chu degan senyum masam kepada istrinya.
Crack...
"Apa? kamu bercanda? Pill kecantikan abadi?" ucap permaisuri Zhao dengan wajah kaget dan juga dia menjatuhkan gelas yang akan dia berikan kepada kaisar Chu.
"Ini.. benar-benar Pill kecantikan abadi!" ucap permaisuri Zhao dengan wajah kaget, saat kaisar Chu melihat wajah istrinya yan telah bersinar itu, dia hanya bisa menghela nafas tak berdaya.
"Anak itu... apa dia ingin membuat seluruh wanita di sini berperang karena Pill nya?' fikir Kaisar Chu.
"Aku pergi dulu, jika memang itu di lelang aku harus mendapatkannya, berikan aku uang lebih jika tidak jangan harap untuk menyentuh ku!" ucap permaisuri Zhao yang lalu menghilang dari sana.
Dia meninggalkan Kaisar Chu dengan wajah yang tak berdaya dan merasa teraniaya, sekarang dia yakin kalau kelima istrinya akan datang padanya satu demi satu meminta uang lebih untuk Pill tersebut.
"Sialan, aku akan miskin karena anak itu!" ucap kaisar Chu kesal.
......................
__ADS_1
Lin Tian tidak tau tentang apa yang terjadi di istana akibat pesan yang di kirim olah Chu Xia kepada kaisar Chu.
Dia hanya dengan santai mengajak Chu Si'er jalan-jalan di ibukota, dia kadang akan membelikan Chu Si'er barang yang di inginkannya yang membuat Chu Si'er sangat bahagia.
Sedangkan Chu Xia terus mencoba untuk membujuk Lin Tian untuk menjual Pill kecantikan abadi kepada dirinya, tentu Lin Tian tidak peduli dengan wanita yang ada di belakangnya itu, dia hanya terus berjalan-jalan di ibukota sebelum sampai di paviliun dagang.
"Hm...baiklah ayo! saatnya menjadi kaya" ucap Lin Tian kepada Chu Si'er, gadis itu selalu memegang tangan Lin Tian dengan bahagia sejak keluar dari penginapan.
"Tunggu, aku mohon jual padaku satu!" ucap Chu Xia menghentikan Lin Tian yang akan berjalan ke paviliun Dagang.
"Ayolah, kamu beli saja di pelalangan, aku tak ingin rugi kamu tau" ucap Lin Tian, dia terus jalan ke arah gerbang paviliun dagang itu, meninggalkan Chu Xia dengan wajah cemberut.
"Tuan, ada perlu apa?" tanya si penjaga kepada Lin Tian dengan sopan.
"Em, aku ingin menjual beberapa barang, bisakah aku bertemu dengan pemilik paviliun ini?" tanya Lin Tian dengan wajah santai.
Mendengar itu kedua penjaga tersebut mengangguk, dan meminta Lin Tian untuk menunggu sebentar sambil dia memanggil manager ke dalam.
Melihat sikap sopan penjaga-penjaga itu Lin Tian cukup puas, karena mereka tak merendahkan dan juga tak menghina orang yang datang ke paviliun dagang.
Tak lama si penjaga datang dengan membawa manager paviliun bersamanya, sang manager itu dengan sopan meminta Lin Tian untuk masuk berbicara dengan nya.
Karena sikap sopan para penjaga, Lin Tian memberikan Pill Langit kepada mereka sebelum dia masuk bersama manager toko tersebut.
Dua penjaga itu bengong melihat botol Pill di tangan mereka, mereka masih tak percaya akan ada orang yang memberikan Pill langit kepada mereka dengan santai.
Padahal mereka hanya melakukan tugas seperti biasa, dan memang sudah peraturan paviliun untuk bersikap sopan kepada tamu yang datang.
"Apa? Anda ingin menjual Pill tingkat raja Class puncak ini?" ucap manager dengan wajah yang kaget sambil melihat botol yang berisi tiga Pill indah di dalamnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2