
__ADS_3
Swish....
Dua sosok dengan tangan mereka saling berpegangan muncul di tempat itu, mereka berduaemandang dua pria yang terlihat menderita di dalam api biru yang ada disana.
Lin Tian tahu kalau api biru itu milik naga kecil, saat itu dia menoleh ke arah para penjaga yang sedang merawat salah satu penjaga yang terluka.
Lin Tian membawa Lan Jingyi ke tempat penjaga itu berada, saat mereka melihat Lin Tian yang datang sendiri wajah mereka kaget.
"Salam kaisar, salam permaisuri" ucap para penjaga itu.
"Tidak perlu hormat! bagaimana keadaan teman kalian?" tanya Lin Tian.
"Beberapa tulangnya patah kaisar, sekarang dia dalam keadaan tidak sadarkan diri" ucap salah satu penjaga agak sedih melihat temannya yang terluka itu.
Lin Tian mengangguk lalu memberikan sebuah botol berisi Pill untuk di berikan kepada penjaga yang pingsan itu.
Melihat betapa murah hatiyna kaisar mereka para penjaga itu penuh dengan rasa syukur, karena selama ini raja dulu nya sangat kejam dan tak akan peduli dengan hidup mati mereka.
"Ah...! aku adalah tuan muda dari keluarga Chang alam es, kalian berani membuat ku begini maka siap-siao untuk di hancurkan, karena kakak ku akan menikah dengan putri dari penguasa alam es" ucap pria muda itu.
Lin Tian yang mendengar itu pun kaget ternyata mereka berasal dari keluarga Chang di alam es, dan juga keluarga dari Tunangan sepupunya.
"Hoo.. naga kecil lepaskan mereka" ucap Lin Tian.
"Kak! mereka menyakit Lin Niao dan api kecil" ucap naga kecil dengan tidak mau kepada Lin Tian.
"Biarkan aku yang menyelesaikannya" ucap Lin Tian.
Melihat Lin Tian akhirnya naga kecil menghilangkan api biru dari keduanya lalu dia melihat keadaan api dewa naga dan juga Lin Niao.
"Ha... kamu siapa?" tanya pria muda itu memandang Lin Tian, tapi matanya fokus ke arah Lan Jingyi yang sedang memakai cadar tapi masih jelas kalau tubuh nya sangat memikat dan indah di pandang.
"Aku kaisar baru alam kehancuran, kamu mau apa kesini? dan kenapa menyerang penjaga ku?" tanya Lin Tian dengan mata serius.
"Pih! hanya alam lemah ini berani sombong di hadapanku? aku kesini hanya untuk memberikan sebuah undangan Pertunangan kakakku! apa kamu berani datang ke alam es?" ucap pria muda itu dengan senyum kejam.
__ADS_1
Baaammm...
"Ugh!" pria mud itu terlempar jauh akibat pukulan jauh Lin Tian.
"Tuan muda!" teriak pria yang berada di alam surgawi tingkat rendah.
"Jaga omongan mu dan juga jangan lihat wanitaku dengan tatapan mesum mu" ucap Lin Tian dengan dingin.
Mendengar suara dingin dan aura kejam Lin Tian pria muda itu bergetar karena ketakutan dan sedangkan pria yang membantunya pun juga takut melihat Lin Tian.
"Apa kamu fikir dengan ada alam es di belakang mu aku takut? cobalah! aku berani bertaruh jika aku membawa mayat mu ke alam es pasti tidak akan ada yang membela mu" ucap Lin Tian dengan kejam.
Pria muda itu menggertakan giginya dan dia akan berbicara tapi di halangi oleh pria yang menjadi penjaganya itu.
"Kaisar kehancuran maaf atas ketidak sopanan kami, ini undangan untuk anda datang ke alam es tolong terima" ucap pria itu dengan wajah agak kaku dan takut.
Dia tidak berani macam-macam dengan tuan baru alam kehancuran ini, dan dia merasa kalau pria muda yang memakai topeng ini bukan lah pria yang mudah di tangani.
Dan juga kemungkinan kalau raja lama dari alam Kehancuran telah di musnahkan oleh pemuda ini juga, jadi dia ingin cepat kembali dan tidak mau tinggal terlalu lama disini jika tidak dia pun akan mati disini.
Mendengar itu wajah kedua nya pucat tentu jika orang ini mengatakan nya kepada penguasa alam es maka hidup mereka akan berakhir.
Swish...
"Ah..!" tangan pria dewa surgawi tingkat rendah itu terpotong oleh Lin Tian dalam sekejap.
"Pergilah! ini hukuman akibat menyentuh saudaraku" ucap Lin Tian.
Akhirnya dengan menggerakkan gigi keduanya pergi dengan wajah penuh penyesalan, dan tidak terima tapi mereka tidak berani tinggal terlalu lama disana takut kalau Lin Tian membunuh mereka karena marah.
Akibatnya pasti alam es tidak akan banyak berbicara jika mereka mati disini dengan alasan tidak sopan kepada penguasa alam Kehancuran.
Setelah keduanya pergi wajah dingin Lin Tian kembali melembut, dan dia memandang ke arah dia berandalan itu.
"Gawat! kabur" ucap Bai kecil dan naga kecil menghilang secara bersamaan.
__ADS_1
Melihat keduanya menghilang Lin Tian menghela nafas, keduanya benar-benar telah siap untuk kabur sebelum dia akan menangkap mereka.
"Yah... keduanya memang berandalan yang nakal" ucap Lan Jingyi yang melihat keduanya telah menghilang itu.
"Huf... Lin Niao dan kamu Api dewa naga, kalian tidak terlalu banyak bertarung, jadi cobalah keliling alam kehancuran dan berlatih melawan beberapa monster yang sama kuat dengan kalian" ucap Lin Tian kepada keduanya.
Pekik...!
ROAARR...!
"Tenang..! dua berandalan itu tetap kalian kejar tapi sambil mengejar kalian cobalah berlatih sedikit" ucap Lin Tian kepada keduanya.
Lin Niao dan juga api dewa naga mengangguk, mereka berdua pun langsung pergi dari sana dan menuju beberapa tempat mencari musuh untuk mengasah kemampuan bertarung mereka.
Melihat kepergian keduanya Lin Tian tersenyum, dia lalu memerintahkan agar para penjaga tetap berada disini tapi Lin Tian memasang sebuah array khusus yang mana bila ada tamu dari luar maka dia harus mengatakan siapa dia dan tujuan dia ke alam kehancuran.
Jika dia tidak mau memberikan nama dan tujuan mereka maka mereka tidak akan dapat masuk ke alam kehancuran ini.
Lin Tian pergi bersama Lan jingyi kembali ke istana, sepanjang jalan Lan Jingyi melihat ada rasa marah di mata Lin Tian.
"Apa kamu marah dengan dua orang itu?" ucap Lan Jingyi.
"Iya! dan juga aku tidak suka betapa sombongnya keluarga Chang ini, mereka hanya keluarga biasa saja tapi berani sombong di hadapan ku" ucap Lin Tian dengan marah.
"Apa ada hal lain lagi?" tanya Lan Jingyi kepada Lin Tian.
Dia tentu tahu kalau Lin Tian tidak akan marah kalau hanya untuk itu, jadi maka dari itu karena dia wanita cerdas dia bisa melihat melalu Lin Tian apalagi bisa di bilang Lan Jingyi sudah hafal sifat Lin Tian.
"Huf.. aku tidak dapat menyembunyikan apapun dari mu" ucap Lin Tian tersenyum memandang Lan Jingyi itu.
"Tentu saja, Meskipun aku tidak selama keluarga dan kedua istrimu dengan mu tapi setidaknya aku masih bisa menebak sedikit isi fikiran mu" ucap Lan Jingyi tersenyum lembut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2