Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
622. Kehidupan Di Pulau Misterius


__ADS_3

"Hahaha.. nenek Tu, apa yang kamu tahu dia anak muda yang masih dalam pertumbuhan, lihat lah an'er mungkin saja di bawahnya masih kecil sekarang jadi butuh nutrisi." ucap Orang tua Fu.


"Kakek Fu! aku tidak akan memasak jika kamu membuat ku malu lagi! dan juga aku begini sudah mempunyai dua istri" ucap Lin Tian protes.


"Oiya?hahahaha!" semua orang tua itu tertawa bahagia mendengar Lin Tian berbicara.


Tentu mereka percaya dengan Lin Tian, bagi mereka sekarang Lin Tian adalah cucu kesayangan orang-orang tua disana.


Di atas langit gunung api, sesosok pria yang tidak bisa di bilang tampan tapi cantik berdiri memandang ke desa yang tak jauh dari sana.


Tentu dengan kekuatannya dia bisa melihat dan mendengar semua yang terjadi di desa tersebut, wajahnya terlihat aneh dengan pria yang terlihat tampan dan baik hati tersebut.


"Hanya di alam kaisar, tapi sangat muda siapa dia? dan juga orang ini terlalu baik, padahal orang-orang disini hanyalah sampah yang di buang oleh keluarga atau anak mereka sendiri" ucap orang itu dengan wajah yang sedingin es memandang Lin Tian.


Tapi di bawah kakinya ada api seperti awan yang membuatnya bisa berdiri di langit sambil memandang ke tempat Lin Tian.


"Orang ini tidak berbahaya dia terlalu lemah! aku hanya perlu berlatih disini beberapa tahun lagi dan saat itu aku akan kembali ke keluarga dan menantang orang-orang kejam dengan tanganku sendiri!" ucap orang itu dengan aura membunuh yang luar biasa.


Tanpa peduli dengan orang-orang di desa itu dia kembali ke dalam gunung berapi itu dan berlatih lagi disana dengan wajah tenang.


Tentu semua hal yang dikatakan dan juga wajah orang di gunung api tidak lepas dari pandangan Lin Tian, dia mengerutkan kening setelah mendengar apa yang di katakan pria yang berwajah cantik itu.


"Jika kamu berani membuat masalah di pulai ini, maka jangan salahkan aku bersikap kejam!" ucap Lin Tian dengan wajah buruk hanya sekejap.


"An'er, ayo! kita memasak sekarang!" ucap Orang tua Fu kepada Lin Tian.


"Iya!" ucap Lin Tian yang langsung mengikuti orang tua Fu tersebut.


Hal itu berlalu dalam waktu satu tahun lagi...


Swish...


sosok putih kecil muncul di depan Lin Tian dengan wajah aneh memandang Lin Tian, dia tidak mengerti kenapa Lin Tian masih disini dan malah bersikap bagaikan cucu dari orang-orang disini.

__ADS_1


"Kak...!" ucap Bai kecil melompat ke atas kepala Lin Tian.


"Apa? kamu bingung dengan apa yang aku lakukan bukan?" tanya Lin Tian sambil tersenyum.


"Iya! menurutku kamu pasti sudah tahu apa yang terjadi di pulau ini dan apa pulau ini juga bukan?" ucap Bai kecil dengan sedikit aneh.


"Tentu..." ucap Lin Tian agak sedih.


Sekarang kekuatannya sudah hampir sembuh total, tentu dia tahu apa yang terjadi di pulau ini.


Dan apa sebenarnya para penduduk di desa kecil seperti ini, Bai kecil pernah mengatakan kalau ada tempat pengasingan bagi orang-orang tua yang tidak akan hidup lama setelah tidak bisa maju Ke alam dewa atau tingkat lainnya.


Dan mereka di buang di pulau khusus itu oleh keluarga mereka, membiarkan mereka hidup disana sambil menunggu kematian mereka tentu jika itu umur mereka hanya sebentar maka tidak masalah.


Tapi jika itu untum seorang alam kaisar dan Raja mungkin hal ini sangat menyedihkan karena mereka bisa hudp puluhan atau bahkan jutaan tahun tergantung kondisinya.


"Kak...!" ucap Bai kecil sedikit sedih.


Lin Tian tinggal disini bisa di bilang tidak ada artinya lagi, dan sekarang bisa di bilang Lin Tian sudah hampie pulih sepenuhnya.


Bai kecil terdiam, mana mungkin dia tidak tahu apa yang sedang di fikirkan Lin Tian, sebagai saudara Lin Tian yang selalu bersama dengan dia Bai kecil tahu kalau Lin Tian disini karena sedih melihat banyak orang tua yang dengan kejam di buang oleh keluarga mereka.


"Apakah kekuatan itu penting? sehingga mereka tega membuang keluarga mereka sendiri? apakah begitu malu nya mempunyai orang tua yang lemah dan tidak berdaya seperti mereka?" ucap Lin Tian dengan wajah sedih ke arah Bai kecil.


Bai kecil tidak dapat menjawab perkataan Lin Tian, tentu dia mengerti perkataan Lin Tian tersebut tapi dia tidak tahu apa yang akan dia jawab.


"Kak..!" wajah Bai kecil juga sedih saat dia memandang wajah Lin Tian yang telah meneteskan air mata.


"Tidak apa-apa, tunggu satu tahun lagi setelah itu mari kita pergi" ucap Lin Tian dengan wajah tak pasti kepada Bai kecil.


Bai kecil hanya mengangguk lalu duduk di kepala Lin Tian sambil tertidur, hari-hari biasa di lewati Lin Tian dalam desa tersebut padahal jumlah orang tua disana hanya ada seratus lebih saja.


Jadi Lin Tian bisa dengan mudah mengingat nama semua orang tua itu, dan satu hari, dua hari, satu Minggu, satu bulan, tiga bulan, dan empat bulan lagi berlalu.

__ADS_1


Di dalam gunung pria dengan pakaian serba merah berdiri dan memandang ke langit, wajah nya tersenyum tapi senyum itu bukan membuat dia menjadi tampan malah terligat sangat cantik.


Swish...


Dia terbang lagi keluar dari puncak gunung api tersebut, dan memandang ke arah desa yang mana Lin Tian berada disana.


Saat dia melihat ke desa tersebut pria cantik itu tidak melihat Lin Tian bahkan tidak ada tanda-tanda nafas dia lagi di desa tersebut.


"Pemuda ini bodoh! jika dia melakukan hal itu kepada penduduk desa maka kekuatan nya pasti akan meningkat tapi yah .... ini juga keberuntunganku jadi...!" ada senyum cantik di wajah pria tersebut.


Dia seperti telah menunggu semua yang ada di desa itu, dan tatapan nya ke desa tersebut bukan lah tatapan orang yang ingin berkunjung tapi orang yang ingin membunuh agar bisa mendapatkan manfaat dari desa itu.


Tentu dia yang sudah beberapa tahun disini mengerti apa ya g ada di desa seperti itu, dan bukan Lin Tian tidak tahu juga tapi dia tidak ingin melakukan h seperti itu kepada semua orang tua baik hati disana.


"Kalian akan ku kirim ke surga!" ucap pria cantik itu yang langsung terbang menuju desa kecil itu.


Swish...


"Eh? an'er kamu kem..!" belum nenek tua yang sedang menjemur ikan di depan rumah nya selesai berbicara.


BOOMM..


"Ugh!" dia terlempar oleh pukulan pria cantik tersebut yang membuat dia Baruk darah dan menahan rasa sakit dari tubuhnya.


Orang tua disana yang melihat wanita tua terlempar itu mendekati nenek tua tersebut dan membantunya berdiri.


"Nak, jangan kasar! kenapa kamu melakukan ini?" tanya salah satu orang tua disana.


"Salahkan kalian yang sangar berguna bagiku..!" ucap wanita itu mengayunkan pukulan api kepada semua orang tua di depannya.


BOOMM....


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2