
__ADS_3
Di puncak sekte langit...
Seluruh pasukan dari dunia biru telah berkumpul di sekte langit, mereka hanya menunggu perintah untuk berangkat berperang.
Di puncak tertinggi, Lin Tian berdiri disana sambil memandang lautan orang-orang yang telah berkumpul untuk ikut berperang Mu Xuanyin berdiri di samping Lin Tian, serta di belakang Lin Tian, Lin Gui dan pemimpin pasukan lain berkumpul menunggu perintah Lin Tian.
Mereka tidak keberatan dengan Lin Tian yang berdiri di depan, karena sekarang Lin Tian adalah penguasa dari dunia biru dia mempunyai hak untuk memimpin, juga kekuatan nya adalah yang terkuat dari mereka semua.
Sudah di pastikan kalau Lin Tian lah yang nanti melawan raja Yimo sendiri, karena tidak ada di antara mereka yang dapat mengalahkan raja Yimo jika bertempur satu lawan satu.
Lin Tian hanya memandang orang-orang di bawah dengan mata tenang tapi di dalam hati Lin Tian, ada sedikit desahan yang tak bisa di ungkapkan.
Ada beberapa hal yang tidak dapat dia kendalikan maupun ikut campur sekarang, seperti takdir dan juga nasib orang-orang ini, meski dia telah menjadi penerus kaisar langit tapi sekarang dia hanya lah ahli biasa seperti mereka.
Yang mengejar kekuatan untuk tujuan masing-masing, dan juga dia tidak bisa mengungkap kan kekuatan aslinya disini karena dia yakin jika dia mengungkap kan kekuatan nya, dunia biru tidak sanggup menahan dirinya disini, pasti juga dia akan di paksa untuk naik ke dunia dewa.
Karena sekarang dia bisa merasakan portal ke dunia dewa sudah berhasil tersambung dengan dunia biru lagi, jadi dia tidak akan terus di serang petir tapi hanya akan di tarik paksa.
Kecuali dia segera menyembunyikan kekuatan aslinya dengan cepat, seperti yang dia lakukan sekarang, ada beberapa hal yang harus dia lakukan setelah semua masalah di dunia biru ini selesai.
Dan Lin Tian bisa merasakan ada sesuatu hal besar yang akan mungkin terjadi, seperti kemungkinan musuh yang lebih kuat dari raja Yimo atau setan muncul.
"Huf.. hanya bisa mengetahui setelah nanti bertemu dengan mereka" desah Lin Tian.
"Ada apa? kenapa kamu mendesah lagi?" tanya Mu Xuanyin, dia lebih tau tentang Lin Tian walaupun Lin Tian berusaha menyembunyikan ekspresi wajah nya yang kurang baik.
Mu Xuanyin dapat melihatnya hanya dengan sekilas, dia merasa Lin Tian sedang memikirkan sesuatu yang membuat dirinya sangat tertekan, apalagi ini kedua kali nya dia melihat Lin Tian seperti ini.
__ADS_1
"Tidak apa, hanya memikirkan beberapa hal" balas Lin Tian sambil tersenyum memegang tangan Mu Xuanyin.
"Em!" Mu Xuanyin mengangguk dan wajah nya sedikit malu melihat Lin Tian memegang tangan nya di depan seluruh orang disana.
Tak lama Bai kecil terlempar dari kalung binatang dan jatuh di bawah kaki Lin Tian, di saat itu wajahnya penuh rasa kesedihan dan penyesalan yang tak berujung.
"Huf.. sial pantat ku, dan juga kenapa semua hal buruk selalu terjadi padaku!" ucap Bai kecil di depan banyak orang dengan wajah kesal.
Saat Bai kecil berbicara, hampir semua orang menjatuhkan rahangnya, bagaimana kucing kecil ini yang selalu di atas kepala Lin Tian bisa berbicara, mereka selama ini merasa kalau itu hanya kucing biasa bahkan jika memiliki sedikit kecerdasan tidak mungkin dapat bicara lancar seperti sekarang.
"Saudara ketiga kamu baik-baik saja?" tanya Lin Gui.
"Siapa bilang aku baik-baik saja, aku terpaksa naik dua alam kali ini agar bisa bebas dari sana!" teriak Bai kecil kesal.
Dia manikan kekuatan nya sampai dua alam saat di kurung di kandang yang penuh kucing betina, jika dia tidak melakukannya maka hidup yang akan dia rasakan akan lebih mengerikan dari pada di panggang oleh Feng'er.
"Hm? Bai kecil kamu tidak suka? aku yang memberikan hukuman itu" ucap Mu Xuanyin dengan tatapan yang terlihat lembut.
Tapi saat Bai kecil melihat tatapan Mu Xuanyin perasaannya mengatakan Kaka iparnya ini lebih mengerikan dari pada Feng'er jika marah.
"Ti..tidak kakak ipar, ahahaha.. itu salah ku jadi wajar aku di hukum" balas Bai kecil tidak ingin membuat Mu Xuanyin marah.
"Bagus lah selama kamu mengerti" ucap Mu Xuanyin.
Lin Tian hanya tersenyum tak berdaya melihat tingkah Bai kecil, sepertinya yang di fikirkan Bai kecil, Lin Tian juga berfikir Mu Xuanyin lebih mengerikan bila marah di banding kan Feng'er.
"Sudah, karena kamu keluar sekarang Bai kecil kamu lindungi kakak ipar mu." ucap Lin Tian.
__ADS_1
"Ayeye.. kapten!" ucap Bai kecil.
Tanpa penundaan dia meloncat dan jatuh di kepala Mu Xuanyin, dengan malas di berbaring disana dan tak peduli lagi dengan orang-orang di sekitarnya yang masih tercengang dengan yang terjadi di sana.
Mu Xuanyin pun juga tak menolak Bai kecil tidur di kepalanya, karena Lin Tian yang memerintahkan Bai kecil jadi dia tidak keberatan, dia juga tau sendiri kekuatannya baru naik di alam abadi, dan tak begitu kuat.
Jika nanti terjadi sesuatu padanya maka pasti Lin Tian akan terganggu, yang kemungkinan juga dia akan terluka parah karena pertarungan nanti.
Itu adalah hal yang tak di inginkan Mu Xuanyin terjadi, maka dari itu jika ada Bai kecil di sisinya mungkin dia aman, apalagi Mu Xuanyin yakin Bai kecil tak kalah kuatnya di bandingkan Lin Tian.
Karena Bai kecil juga di panggil saudara ketiga oleh Lin Gui, pasti ada maksud tertentu dari panggilan tersebut, tentu orang-orang disana juga tau panggilan Kaisar Kura-Kura kepada Bai kecil tadi.
Hal yang sama juga terfikirkan oleh mereka, kucing yang mereka anggap biasa mungkin saja memiliki kekuatan yang sangat kuat di bandingkan mereka disana.
Lin Tian tersenyum dan tak memperjelas kekuatan Bai kecil, jika Bai kecil naik dua alam dia yakin kekuatannya berada di alam ilahi, tapi alam ilahi apa dia tidak tau karena di antara empat binatang suci Bai kecil lah yang selalu menyembunyikan kekuatannya.
Hal yang tak terduga lagi dari Bai kecil adalah cara dia menutupi kekuatan nya, jika dia tidak bertarung dengan serius tidak akan ada yang tau apa kekuatan Bai kecil, apalagi Bai kecil berhasil juga menyembunyikan itu dari mata surgawi.
Tak lama leluhur tua Bing Jin dan Lao Lu muncul di langit, Lin Tian menatap kedua nya dengan senyum.
"Bagaimana paman, leluhur?" tanya Lin Tian.
"Hahaha.. persiapan selesai kita bisa berangkat kapan saja" ucap Bing Jin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2