Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
541. Bertemu Guan Siying Lagi


__ADS_3

"Iya, berhenti memanggil bibi, panggil aku ibu juga...Nanti setelah kita kembali ke dunia dewa aku akan mengajari mu sendiri, sekarang ayo kita ke sekte mu dulu karena sekte mu kemungkinan memiliki hubungan dengan suku es ku" jelas Ying Huanhuan.


Lalu Ying Huanhuan, Mu Xuanyin, dan Ling Qingzhu pergi setelah makan bersama dengan Lin qi'er dan yang lainnya, di rumahnya Lin Tian juga menemani ibu dan ayah angkatnya mengbrol untuk sementara waktu.


"Kakak... aku ingin jalan-jalan temani aku!" ucap Lin Jia Li yang sudah beranjak menjadi anak-anak itu.


Gadis kecil itu terus menarik-narik lengan Lin Tian agar dia bisa di ajak bermain oleh Lin Tian keluar, karena dia jelas jika dia pergi bersama dengan kakak nya ini ibu dan ayah tidak akan melarang dia.


"Ehem... bukan kah kamu ada pelajaran hari ini dengan tetua kedelapan?" tanya Lin Tian.


"Ugh, ayolah kak belajar nya bisa nanti, apa kakak tidak mau jalan-jalan dengan ku?" tanya Lin Jia Li dengan memasang wajah menyedihkan di hadapan Lin Tian.


"Kamu ini....baiklah begini saja jika kamu berhasil mempelajari apa yang di ajarkan oleh tetua kedelapan kepada mu, maka kakak akan membebaskan mu tidak belajar selama satu bulan, bagaimana?" ucap Lin Tian yang tahu kalau adik kecil nya ini tidak ingin belajar.


Jadi dia menggunakan beberapa cara agar adiknya mau belajar, tentu mendenfar apa yang di katakan Lin Tian membuat Lin Jia Li bersemangat karena memang dia sangat bisa dengan pelajaran yang di berikan kepadanya.


"Boleh, tapi kakak tidak boleh ingkar janji yah!" balas Lin Jia Li kepada Lin Tian.


"Tenang saja yakin lah kakak tidak akan mengingkari janji kakak, bahkan nanti jika kamu benar bisa menguasai pelajara mu itu kakak akan berikan pedang yang bagus" balas Lin Tian juga mencoba menggoda adik nya itu.


"Yee.... baiklah aku pergi dulu, ibu ayah aku berangkat" ucap Lin Jia Li terlihat sangat bersemangat.


Melihat gadis kecil mereka yang bersemangat itu Lin qi'er dan Lin Hao tersenyum dan menggeleng kan kepala mereka, iya kadang hal yang sulit di lakukan oleh mereka dapat di selesaikan oleh Lin Tian dengan mudah.


"an'er bukan kah tidak baik kalau terlalu memanjakan Li'er?" tanya Lin qi'er pada Lin Tian.


"Hehehe..ibu biarkan saja adik itu jenius nanti setelah dia naik ke dunia dewa maka dia akan tahu kalau dunia dimana dia hidup adalah dunia dimana yang kuat dapat bertahan" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Jelas dia sudah memiliki rencana untuk adik kecil nya itu saat mereka di dunia dewa nanti, Lin qi'er dan Lin Hao hanya tersenyum mereka lupa kalau anak mereka ini tidak akan melakukan suatu hal tanpa alasan jelas kalau semua sudah di persiapkan oleh Lin Tian untuk Lin Jia Li nanti.

__ADS_1


Tak lama seseorang murid perempuan datang ke rumah Lin Tian mengatakan kalau keluarga Guan ingin menemuinya, mendengar itu Lin Tian mengangguk dan meminta murid itu agar memberitahukan kalau dia akan kesana sebentar lagi.


"an'er, mungkin kamu sendiri yang harus pergi ke laut kematian karena orang kuat itu ada disana, dan balaskan dendam dari leluhur tua kita juga" ucap Lin Hao serius kepada Lin Tian.


"Baik ayah, aku akan berbicara dulu untuk memahami situasi pulau kematian dari Guan Siying dan tetuanya"Balas Lin Tian.


Lalu dia pun pergi menemui Guan Siying dan tetua keluarga Guan yang menunggu nya di sebuah ruangan yang cukup luas dan bagus.


"Kita bertemu lagi saudari Guan" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


"Salam tuan Lin" ucap Guan Siying dengan hormat, tetua yang di belakang nya juga membungkuk dengan hormat kepada pemuda yang jelas adalah penguasa dunia biru ini.


"Tidak perlu seperti itu di antara kita bukan? dan juga buang kata-kata tuan itu saudari Guan, ayo mari duduk" ucap Lin Tian sambil mempersilahkan keduanya untuk duduk.


"Em, kami ingin menjelaskan situasi pulau kematian kepada Saudara Lin Dan meminta maaf karena tidak bisa memegang janji ku dulu terhadap saudara Lin" desah Guan Siying tapi di hatinya dia cukup senang karena jelas Lin Tian masih tidak berubah.


"Tidak masalah, ayo aku akan mendengar kan tentang keadaan pulau kematian da'i mu saudari Guan karena setelah ini aku akan kesana sendirian" ucap Lin Tian.


Guan Siying menjelaskan tentang ciri-ciri dan bagaimana orang-orang itu bisa muncul di pulau kematian saat dia masih disana.


Dan saat mendengar cerita Guan Siying Lin Tian mengangguk mengerti dia juga sudah tahu kalau orang-orang ini sedang mencari sesuatu tentu saja sesuatu itu berhubungan dengan dia.


"Iya, aku akan kesana orang-orang yang berani menyentuh keluarga ku, tentu tidak akan mudah lepas dari genggaman ku" ucap Lin Tian sambil tersenyum kejam.


Dia memang berencana untuk pergi karena dia merasa mungkin dengan menuju ke pulau kematian maka dia kemungkinan dapat bertemu dengan orang misterius itu, hanya saja kemungkinan itu tipit akan terjadi.


"Baiklah saudari Guan aku pergi dulu, katakan kepada yang lain kalau aku sudah pergi ke pulau kematian" ucap Lin Tian berdiri dan merobek ruang di dekatnya.


Pada akhirnya dia pun masuk ke dalam ruang itu di depan mata Guan Siying dan tetua keluarga Guan tersebut.

__ADS_1


"Penguasa memang sangat kuat" ucap tetua tersebut.


"Dia kuat karena memiliki seseorang yang harus dilindungi nya, mungkin tujuan ku dulu salah, aku harus menemukan jawaban kenapa aku menginginkan kekuatan dan apa alasannya" ucap Guan Siying sambil tersenyum.


Kadang seseorang harus memiliki tujuan untuk dapat menentukan arah nya, memang kadang ada yang salah arah itu pun juga karena memang karena mereka menganggap hidup itu mudah atau sombong karena memiliki keluarga yang kuat ataupun orang tua yang kuat.


......................


"Bunuh semua!" ucap Zao Lu saat melihat ada orang luar yang memakai pakaian seperti ciri-ciri yang di berikan oleh Lin Tian padanya.


"Bunuh!" teriak pasukan Zao Lu maju dengan serentak.


"Siapa mereka kenapa kekuatan mereka snagat kuat?" ucap salah satu wanita berpakaian hitam bergambar Phoenix.


"Aku tidak tahu, kita harus mundur berkumpul bersama ketua kita cepat!" ucap pria di sampingnya.


Semua orang luar itu ingin lari tapi sayang nya mereka tidak bisa lari di bawah pengepungan pasukan Zao Lu, darah dan mayat pun berjatuhan di sana.


BOOMM...


BOOMM..


"Ah...!"


Teriakan dari orang luar itu membuat semua ahli dari dunia dewa kaget, mereka juga mempunyai dendam kepada orang-orang tersebut karena banyak saudara dan keluarga mereka yang mati karena di bunuh oleh orang-orang luar itu.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2