
__ADS_3
Sesosok pria muncul di dalam kegelapan tersebut dengan memakai pakaian serba hitam dan rambut yang terurai berwarna hitam.
Matanya yang hitam membuat semua orang merasa merinding karena momentum yang di keluarkan oleh pria berpakaian hitam itu.
"Oh, lihat yang datang seberkas jiwa dewa kegelapan yang agung" ucap Lin Tian santai menatap dewa kegelapan itu.
"Nak, kamu berani membunuh anak dewa ini meski sudah tahu dia siapa? sungguh keberanian yang luar biasa" ucap dewa kegelapan dengan marah memandang Lin Tian.
"Tidak...tidak..yang sekarang aku tanyakan adalah berapa lama kamu dapat bertahan dengan setetes jiwa mu itu?" ucap Lin Tian yang tidak peduli dengan perkataan dewa kegelapan.
Sedangkan tiga lainnya melihat kalau Lin Tian dengan berani berbicara balik kepada dewa kegelapanembuat bulu kuduk mereka merinding, bahkan mereka yang berbicara dengan orang tua mereka sendiri pun tidak berani mengatakan hal seperti yang di lakukan Lin Tian sekarang.
Sedangkan jiwa dewa kegelapan itu mengerutkan keningnya saat mendengar apa yang di katakan Lin Tian, karena dia juga tahu kalau seberkas jiwanya ini tidak akan dapat bertahan lama disini.
Jadi jika dia melawan Lin Tian sekarang maka di saat jiwanya menghilang anak nya ini akan mati disini di tangan Lin Tian, sebenarnya dia memiliki beberapa anak dari istrinya yang lain tapi Hei An adalah anaknya yang paling berbakat dan cocok untuk warisan nya.
Serta dia adalah anak nya sendiri jadi jika Hei An mati disini di bawah matanya maka dia akan di hina oleh dewa lain karena tidak dapat menyelamatkan anak nya sendiri.
"Apa kamu akan membiarkan anak mu mati di tanganku atau membawanya sekarang?" ucap Lin Tian lagi dengan senyum mengejek memandang dewa kegelapan.
Dewa kegelapan sedikit marah melihat bagaimana pemuda yang bahkan belum hidup sepertiga dari dia dengan berani mencoba untuk mengejek nya.
"Nak! aku fikir kamu terlalu berani, apa kamu tidak takut akan murka ku?" ucap dewa kegelapan.
"Murka? sedangkan kau saja tidak bisa keluar dari alam langit, bagaimana kau mengatakan hal seperti murka itu jika memang harus murka aku lah orangnya!" ucap Lin Tian dengan wajah yang marah.
Aura Lin Tian pun keluar untuk melawan aura mendominasi dari jiwa dewa kegelapan itu, terlihat jelas jiwa kegelapan itu kalah dari aura mendominasi Lin Tian.
__ADS_1
"Kau tunggu saja, saat aku berhasil keluar dari alam langit maka aku akan mengejar mu ke keseluruh dunia manapun kau lari" balas dewa kegelapan sambil berbalik dan bersiap pergi dari tempat itu.
"Jangan khawatir, aku sendiri yang akan datang menemui mu nanti" balas Lin Tian dengan wajah santai.
Tapi jelas kalau dewa kegelapan hanya mengejek Lin Tian dengan apa yang dia katakan barusan, jelas dia tidak percaya dengan apa yang di katakan Lin Tian kepadanya yang datang sendiri.
Tapi ada satu hal yang tidak diketahui oleh dewa kegelepan kalau memang kenyataannya Lin Tian pasti datang ke tempanya untuk membuat dia menjadi budak nya atau membunuhnya.
"Hm.. aku tunggu!" balas dewa kegelapan mengejek lintian lalu menghilang dari tempat itu bersama dengan Hei An.
Tak lama langit yang telah gelap kembali menjadi seperti sedia kalanya, jelas kalau ada beberapa orang yang masih belum sadar dengan apa yang mereka lihat barusan.
Bahkan tiga pemuda itu pun juga menatap Lin Tian tidak percaya, mereka merasa kalau semua hal yang terjadi telah diketahui oleh Lin Tian karena dia dari awal mengontrol semua yang terjadi disini.
"Akhirnya orang itu pergi juga, huf... betapa bodohnya!" ucap Lin Tian sambil mengejek ke arah dewa kegelapan menghilang itu.
Jelas kalau dia sendiri hanya berusaha untuk bertahan menjadi kuat karena dia tahu kalau dewa kegelapan tidak akan dapat menahan jiwanya yang muncul itu terlalu lama di sini.
"Mati lah!" ucap Lin Tian sambil mengarahkan tiga pedang qi tersebut tepat ke jantung tetua Peng dan beberapa titik yang sesuai dalam fikirannya.
Swish...
"Tidak.. tolong Maafkan a..." jantung tetua Peng langsung tertusuk oleh panah tersebut di ikuti dengan satu panah lagi tepat di kepalanya dan panah lainnya tepat di leher tetua Peng.
Panah terakhir pun terbakar dan mengubah tetua Peng menjadi abu seketika itu seperti salah satu dari lima tetua yang di bunuh Lin Tian pertama kalinya.
"Kami menyerah!" ucap salah satu pberontak di ikuti degan yang lainnya, mereka melemparkan senjata mereka ke tanah dan menyerah begitu saja di bawah mata tiga tetua yang masih hidup disana.
__ADS_1
Melihat hal itu Lin Tian hanya tersenyum, menganggap mereka semua tidak terlalu merepotkan bagi dirinya, dan jikandia harus membunuh mereka maka hal ituembuat dia harus bekerja ekstra walau meski dia dapat membunuh mereka semua dalam sekejap.
"Dan untuk kalia bertiga, susul saja ke dua saudara kalian yang lain itu!" ucap Lin Tian dengan wajah gelap.
"Agh!" jiwa dua tetua yang bermusuhan dengan Lin Tian itu kesakitan luar biasa sebelum maduk ke dalam mesin tranformasi
Tak lama ketiga nya pun bernasib sama dengan tetua Peng yang mati duluan di bunuh Lin Tian, dengan jiwa mereka meraskan sakitnyajg luar biasa sebel menghilang.
Melihat kalau kelima tetua besar telah mati ada yang gembira tapi banyak yang lebih sedih karena mereka telah bertarung dengan saudara dan tetua mereka sendiri.
"Jangan terlalu di fikirkan, jika kita tidak menjalankan peraturan yang ada maka itu sama saja dengan membiarkan beberapa sampah untuk mulai menghancurkan sekte secara perlahan" jelas Lin Tian memandang ke semua orang disana.
"Kami mengerti master!" ucap semua murid dan tetua snil berlutut di tanah menghadap Lin Tian.
"Ingatlah mulai sekarang siapapun kalian apa pun posisi kalian, selama kalian berbuat salah akan tetap di hukum dan buatlah ini sebagai pelajaran berharga bagi kita agar hal ini tidak terjadi lagi ke depannya" jelas tambah Lin Tian menghadap ke arah sekte langit berada dengan wajah yang tenang dan juga terlihat tegas.
Banyak wanita yang ikut berperang tadi memandang Lin Tian seperti dia adalah Dewi kebruntungan mereka ,jadi wajar kalau wajah tampan dan juga sifat Lin Tian akan menarik begitu banyak dewa.
Apalagi mungkin setelah dia mencapai alam dewa langit maka hal itu hanya akan menambah pesona Lin Tian saja.
"kami mengerti master!" balas mereka lagi.
"Baiklah bawa mereka ke dalam tahanan hukuman mereka akan di lakukan setelah kita melaksanakan rapat nanti.!" perintah Lin Tian kepada mereka.
"Iya!".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2