Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
294. Kematian Wali Kota Hitam


__ADS_3

"Mati!" teriak wali kota dengan penuh amarah di wajahnya.


Lin Tian tetap tenang, walaupun kekuatan wali kota kuat tapi sayangnya tidak ada arti bagi Lin Tian, Lin Tian hanya menunjuk ke pukulan wali kota, Melihat Lin Tian hanya menunjuk ke arah pukulan dia, dia hanya bisa tersenyum meremeh kan.


"Hehehe.. kau yang meintak, mati nak!"


"Tuan An awas!" ucap Guan Siying


BOOMM....


Serangan itu menyebabkan banyak kabut yang mengelilingi area disana, baik Guan Siying, Guan Tu dan Guan Fu'er tidak ada yang tau apa yang terjadi, tak lama kabut menghilang memperlihat kan dua sosok, satu sosok menunjuk ke arah tinju dari sosok lainnya.


melihat serangan yang tadi dapat di hentikan Lin Tian dengan satu jari, membuat Guan Siying kaget dan tak percaya dengan apa yang di lihatnya.


"Hei, kamu mati saja, aku membenci aura mu" ucap Lin Tian tenang, jari telunjuk yang hanya menangkis tadi mengeluarkan sebuah sinar dan menembus tangan wali kota langsung menuju dahi langsung menembus ke kepala, dalam ketidak percayaan, wali kota mati dengan wajah yang ketakutan.


"Kau.. !" hanya kata itu yang terakhir keluar dari mulut wali kota sebelum dia mati, Lin Tian langsung dengan mudah menghancurkan jiwa Wali kota, jadi dia mati disana dengan penuh keluhan.


"Huf.. akhirnya selesai!" ucap Lin Tian.


"TuanAn bisakah kamu membantu bibiku?" tanya Guan Siying yang berada di dekat Guan Fu'er.


"Em, ini berikan kepada mereka setelah itu racun di tubuh mereka akan menghilang" jelas Lin Tian sambil memberikan dua Pill kepada Guan Siying.


"Terima kasih!" ucap Guan Siying tulus.


Lin Tian mengangguk, dia lalu menatap makam kembali dengan wajah mendesah, seorang yang kuat seperti kaisar langit pun bahkan bisa jatuh pada akhirnya, "aku harus lebih kuat dari guru, jika memang harus menjadi kaisar langit, aku tidak akan biarkan hal yang sama terjadi lagi" ucap Lin Tian dengan serius di dalam hatinya.


"Tuan An terima kasih!" uca Guan Siying malu-malu.


"Tidak masalah, nona Guan boleh aku memintak sesuatu padamu?" tanya Lin Tian.


"Jika aku bisa membantu mu tentu aku tidak keberatan." ucap Guan Siying.


Lin Tian mengangguk, lalu dia mengatakan apa yang dia ingin Guan Siying lakukan, dia hanya ingin makam itu tetap berada disini, dan melarang siapapun untuk memindahkan makam tersebut.


Dan sebagai imbalan Lin Tian memberikan kunci ke ruang harta yang ada di belakang makam tersebut kepada Guan Siying.


Guan Siying menyanggupi hal tersebut, walau dia tidak tau kenapa Lin Tian sangat peduli dengan makam kosong tersebut.

__ADS_1


"Tuan An, sebenarnya ini makam siapa?" tanya Guan Fu'er yang sedikit penasaran.


"Dia adalah pahlawan dari dunia kita, aku hanya ingin orang-orang menghormati seluruh pengorbanan nya dengan tidak mengganggu makam dia" ucap Lin Tian dengan sedih.


Mendengar itu Guan Siying dan dua lain nya kaget, makam seorang pahlawan? bukan kah orang ini adalah senior yang menjaga dunia kita dari peperangan zaman dulu.


"Dan tuliskan di depan makamnya dengan 'Tempat istirahat seorang Pahlawan'," ucap Lin Tian.


"Baik!" balas Guan Siying, jika memang seperti yang di katakan Lin Tian, maka dia juga harus menghormati makam tersebut, apalagi kemungkinan harta yang ada di dalam juga tak ternilai.


"Lalu tuan An kemana kamu sekarang?*" tanya Guan Siying.


"Tentu, ke tempat tujuan utamaku" jawab Lin Tian dengan penuh senyum.


"Tujuan utama?" ucap mereka serentak denga kebingungan.


Lin Tian tersenyum lalu menunjuk ke arah dimana letak laut kematian berada, di saat ketiganya melihat ke arah itu, jantung mereka berdetak lebih kencang, bagaimana tidak laut kematian.


Itu tujuan utama dari pemuda ini kesini, bukan kah hanya mencari kematian saja jika dia pergi kesana?, fikir mereka.


"Tuan An bukan kah?"


"Tenang saja aku sudah merencanakan memang kesana, dan juga dunia sudah mulai kacau, kamu coba memberi informasi tentang ini ke ayahmu, kemungkinan ada penghianat di keluargamu" ucap Lin Tian dengan penuh senyum.


"Terima kasih Tuan An, tapi sebelum itu boleh aku tau siapa Tuan sebenarnya?" tanya Guan Siying, dia tau pemuda ini menggunakan penyamaran dari informasi yang dia dapat.


"Suatu saat nanti kalian akan tau!" balas Lin Tian dengan senyum, ketiganya hanya dapat menggelengkan kepala mereka.


"Aku akan pergi, selamat tinggal" ucap Lin Tian, dengan Bai kecil yang masih di atas kepalanya.


"Sampai jumpa taun An." ucap Guan Siying.


Lin Tian tersenyum, lalu terbang menghilang di hadapa Guan Siying dan dua lainnya, Guan Siying hanya menatap Lin Tian pergi dengan wajah sedikit memerah.


"Nona, kenapa?" tanya Guan Fu'er dengan senyum menggoda.


"Tidak bibi, ayo kita harus membereskan kekacauan yang terjadi karena wali kota ini dan anaknya" ucap Guan Siying pergi meninggalkan keduanya dengan wajah malu.


Guan Fu'er dan Guan Tu tersenyum, mereka mengikuti Guan Siying dari belakang dengan cepat.

__ADS_1


......................


"Tuan!" ucap seseorang yang sedang berlutut.


Orang itu berlutut di depan pria bertopeng yang di waktu acara besar melawan Lin Tian, di sana pria berjubah hitam dengan hormat berlutut ke arahnya.


"Kamu datang?" tanya jenderal bertopeng membuka matanya.


"Iya tuan, hamba datang untuk melapor" ucap pria berjubah hitam itu.


"Bagaimana keadaan rencana kita?" tanya jenderal topeng.


"Semua berjalan lancar tuan, meski mereka curiga terhadap ada yang berkhianat di antara sekte super, tapi mereka tidak tau siapa orang nya" ucap pria berjubah hitam itu.


jenderal topeng penuh dengan senyum di bawah topeng nya tersebut, rencana yang dia susun sejak lama akan segera di mulai, di saat raja Yimo muncul maka hari itu dunia biru akan menjadi kacau.


"Bagus, kau harus berhati-hati dengan sekte langit" ucap jenderal topeng.


"Tenang tuan, aku yakin sekte langit tidak akan menyangka tentang rencana kita, dan..."


"Dan apa?" tanya jenderal topeng dengan sedikit mengerutkan kening.


Pria berjubah hitam agak takut meliha tjenderal bertopeng, tapi dia menceritakan masalah tentang empat orang yang selalu menganggu mereka, yaitu kelompok Raja tombak yang adalah Bing Zhao, akibat mereka hampir setengah dari jenderal Yimo yang di bangkitkan membutuhkan waktu lama untuk pulih, dan ada beberapa yang mati di tangan kelompok Bing Zhao.


Mendengar hal itu jenderal bertopeng hanya diam dan tak berbicara, pria berjubah hitam itu juga diam menunggu balasan dari sang jenderal dengan hormat.


"Masalah itu kamu tenang saja, mereka tidak akan bisa menghentikan kebangkitan kita, cobalah untuk tetap berhati-hati, dan lakukan tindakan yang seminim mungkin agar tidak ketauan" ucap jenderal topeng.


"Baik tuan!" balas pria berjubah hitam, lalu jenderal memerintahkan pria itu pergi dari sana, setelah pria tadi pergi, jenderal bertopeng membuka topengnya disana.


"Lin Tian, aku harap saat kita bertemu, kamu tidak mengecewakan ku" ucap sang jenderal yang telah membuka topengnya.


......................


Maafkan aku kakak semua, mungkin dua Minggu ini tidak akan crazy up, tapi tetap akan update setiap hari dua atau tiga sehari.


Masalahnya aku masih sibuk dengan pekerjaan ku🙇🙇🙇


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2