
__ADS_3
Jelas kalau dia sedih mendengar perkataan Lin Tian yang langsung menolak dirinya itu.
Lin Tian berbalik dan menatap wanita yang kelihatan sangat sedih dan gemetar menatap dirinya itu.
"Aku memiliki rencana lain untukmu, tapi rencanaku itu akan membuat mu sibuk, apakah kamu mau?" tanya Lin Tian.
"Tentu! tidak masalah meski aku akan sesibuk apapun!" balas Lan jingyi dengan penuh harapan.
Dia tidak masalah untuk bekerja lebih keras atau mendapatkan tugas yang tidak mudah, asalkan dia bisa berdiri dan melihat Lin Tian maka itu sudah cukup bagi dirinya.
Lin Tian menganguk dan meminta Lan Jingyi untuk bersiap, dia akan langsung mengabarkan Lan jingyi setelah rencana nya itu di mulai.
Dengan penuh harapan Lan Jingyi mengangguk dan juga berbalik ke kamar nya sendiri, hari itu Lin Tian sangat lah lelah karena harus menyembuhkan banyak wanita yang terluka parah.
Dia duduk di dalam kamarnya sambil menutup mata, saat itu Bai kecil dan naga kecil sudah berada di tempat tidur Lin Tian.
Terlihat kalau naga kecil telah tidur menyisakan Bai kecil yang membuka mata menatap ke arah Lin Tian dengan mata tenang.
"Kak? kenapa kamu menerima wanita itu?" tanya Bai kecil kepada Lin Tian.
"Dia adalah wanita yang kuat, setau diriku dia mungkin akan menjadi bayangan Istana Langit ku yang luar biasa" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Lin Tian tahu wajah si wanita itu terlihat penuh luka jadi baik orang lain tidak berfikir kalau dia adalah wanita yang cantik, tapi dia tahu kalau wanita itu termasuk wanita cantik dan berbakat.
Dengan seni beladiri dan juga apa yang dia berikan kepada wanita itu dia yakin kalau nanti mereka akan menjadi bayangan nya yang paling kuat, selain Hei An dan Zao Lu yang hebat dalam strategi dan juga peperangan.
Ada Yue Liandao dan Jing Lao sebagai pembunuh terbaik, dan Bai Ying sebagai pencari informasi terbaik.
Dengan enam paviliun ini nanti maka istana langit akan jadi lebih kuat dan teratur, tugas paviliun bayangan adalah memata-matai musuh atau pemberontak tidak di wajibkan membunuh.
Sedangkan itu adalah tugas paviliun assasin dan paviliun bulan untuk membunuh atau mengeksekusi mereka, dan paviliun bunga hanya bertugas untuk mencari informasi.
dan Paviliun perang serta paviliun strategi keduanya cocok bila terjadi perang di alam langit atau wilayah lain di dunia lain jika ada hal besar terjadi.
Lin Tian mungkin tidak tahu hal ini akan mengubah hidup dari Feng Yin dan wanita yang masih hidu disini nantinya, tapi Lin Tian hanya melakukan itu untuk memberi mereka dorongan untuk hidup.
__ADS_1
"Alam ini sudah kacau, biarkan aku yang menguasainya untuk sementara dan aku pastikan memberikan alam ini kepada orang yang pantas nantinya" ucap Lin Tian melihat ke atas.
Dia juga tahu kalau dia tidak akan lama disini, dan jika dia sudah mendapatkan tahta alam langit maka dia akan menjadi kaisar langit.
Jadi sebenarnya dia sudah memiliki orang yang dia tunjuk untuk menjadi penguasa alam kehancuran tapi dia masih ragu karena mungkin orang itu tidak ingin hal ini.
Ada alasan lain untuk Lin Tian memilih orang ini tapi kemungkinan itu sangat sulit bagi dia menerimanya.
"Sudah lah! apa yang terjadi maka terjadi lah, sekarang mari memulihkan diri dulu" ucap Lin Tian waktu malam itu.
......................
BOOMM...
"Sial...! orang tua bau! meski kamu adalah ayah ku di masa lalu tapi harusnya tidak berbuat begini padaku!" teriak seorang pemuda yang baru saja membunuh musuh di depannya.
Musuh nya itu adalah berbagai monster aneh yang kuat atau binatang suci lainnya, meski dia berhasil membunuh tapi dia jelas terlihat sangat kesal.
"Sial! jika kucing itu bertemu denganku dan tak memberikan aku kompensasi yang bagus maka jangan menganggap aku saudaramu lagi!" ucap pemuda yang mana dia adalah Bing Zhao.
Dia sudah berada di tempat itu sejak di lemparkan oleh dewa tombak ke dalamnya, bahkan dia tidak bisa keluar sekarang dan harus terus berjalan ke depan tanpa tahu kapan selesainya.
BOOMM..
"Bertarung!" teriak Bing Zhao.
BOOMM....
......................
"Huf... berapa banyak lagi aku harus memanah ini? aku sangat ingin minum keluar!" ucap sosok yang mana dia adalah Su Kun.
Dia terlihat agak berantakan karena masih terus bertarung juga dengan musuh nya yang ada di dalam pohon elf itu.
"Sial! jika aku keluar nanti wanita itu harus aku hukum" ucap Su Kun agak kesal.
__ADS_1
Tapi sebenarnya dia juga memiliki perasaan terhadap wanita yang selama ini merawat nya itu, dia juga tahu bagaimana sikap wanita itu jika kepada orang lain.
"Huf... kucing sialan itu akan ku bakar nanti jika aku tidak mendapatkan kompensasi yang bagus!" ucap Su Kun.
BOOMM..
Pertarungan lain pun berlangsung di tempat Su Kun dan dia terus menyerang dengan panahnya ke arah semua musuh-mushnya itu.
......................
"Achu..! apa yang terjadi?" fikir Bai kecil yang lagi-lagi bersin tiba-tiba.
"Hm.. apa tiga saudaraku baik-baik saja yah?" fikir Bai kecil membuka matanya, dia melihat naga kecil yang tidur lalu Lin Tian yang sedang memulihkan dirinya.
Dia diam dan memandang ke atas langit di kamar itu, dengan wajah agak sedih lalu ada senyum lagi di wajahnya itu.
"Kalian pasti baik-baik saja, hehe... nanti kalian mungkin akan berterima kasih karena aku telah memberikan warisan yang bagus kepada kalian" ucap Bai kecil dengan bangga.
Tapi dia tidak tahu kalau dua dari saudara nya sangat ingin membakar hidup-hidup dirinya itu karena apa yang belum dia jelaskan kepada mereka.
Pada siang harinya...
Lin Tian di panggil oleh Lan jingyi untuk ikut ke dalam aula, karena beberapa pemimpin dari empat keluarga ingin bertemu dengan dia atas perintah dari leluhur mereka.
Lin Tian mengangguk dan ikut ke dalam aula dimana semua pemimpin keluarga itu berada, sampai disana dia merasakan beberapa tatapan yang mengarah kepada dirinya.
Ternyata orang-orang ini membawa beberapa anak muda dari keluarga mereka yang Se usia dengan Lan jingyi, jelas Lin Tian mengerti beberapa tatapan para pemuda itu kepada dirinya.
Dia sangat ingin melihat lebih jauh betapa kuat generasi muda alam kehancuran ini, dengan itu dia menggenggam tangan Lan Jingyi dan berjalan ke arah kursi yang paling tinggi di aual itu.
Melihat tangannya di pegang oleh Lin Tian wajah Lan jingyi malu, tapi dia tidak melepaskannya dan mengikuti Lin Tian ke depan.
"Orang ini...!" seorang pemuda di belakang kepala keluarga Cu dengan mata penuh amarah dan benci.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2