
__ADS_3
"Peperangan akan di mulai di sekte array, dengan rencana yang aku berikan kepada raja Yimo, setidaknya akan banyak pengorbanan yang akan ku dapatkan" ucap jenderal bertopeng.
Dia lah yang membuat rencana untuk mengambil alih beberapa tempat di empat benua, agar mereka bisa menambah pasukan, tapi sayangnya tujuan jenderal bertopeng bukan lah hal itu.
"Hahahaha... Lin Tian...Lin Tian... mari aku lihat apa yang kamu rencanakan sekarang" teriak jenderal bertopeng.
......................
Di tempat berkumpul para petinggi, Lin Tian duduk di kursi utama dia hanya duduk diam dan terlihat wajah dia pun sangat kesal.
"An'er, ada apa?" tanya Lin Hao.
"Kita tertipu!". ucap Lin Tian serius.
"Tertipu?" semua orang disana bingung, apa maksud Lin Tian dengan tertipu? apa para setan itu tidak ada di sekte array? atau apa.
Lin Tian hanya bisa menjelaskan apa yang terjadi disana secara terperinci, mereka tertipu karena Lin Tian tidak menyangka kalau setelah kegagalan para setan menguasai sekte dan keluarga besar.
Ternyata mereka telah menyerang banyak tempat di empat benua secara sembunyi, sekarang di beberapa tempat selama tiga hari mereka sibuk berkumpul, banyak korban yang berjatuhan di tempat-tempat itu.
Dan juga Lin Tian bisa merasakan bahkan manusia biasa pun tidak lepas dari hal tersebut, mereka di bunuh perempuan pun di perkosa untuk di jadikan pemuas napsu mereka.
Sekarang Lin Tian takut hal buruk akan terjadi jika mereka tak menghancurkan pasukan setan dengan segera maka mungkin hal buruk akan terjadi.
Itulah perasaan yang Lin Tian rasakan sekarang, entah kenapa dari sejak dia kembali perasaan ini selalu saja ada bahkan semakin memburuk.
"Jadi....kita harus mengatasi masalah di tempat itu dan juga informasi yang terjadi disana?" tanya Bing zhentian.
"Iya, aku merasa aneh kenapa hal tersebut bisa membuat ku tak bisa merasakan bahkan walaupun aku belum sepenuhnya menyatu dengan dunia ini harusnya tidak masalah untuk mengetahui situasi di dunia biru, sekarang itu membuat ku curiga!" ucap Lin Tian.
Semua pemimpin saling pandang, jika memang apa yang di katakan Lin Tian benar, maka sesuatu yang buruk pasti akan terjadi karena mereka yakin dengan ucapan seorang penguasa dunia.
Dulu leluhur sekte langit mengorbankan nyawa nya demi menyelamatkan dunia ini, dan sekarang pun dunia ini juga harus tergantung di sekte langit, karena penguasa baru juga dari sekte langit.
__ADS_1
"Kalau begitu mari kita kirim beberapa orang kesana, jadi berapa titik yang terjadi kekacauan?" tanya leluhur sekte Nether.
"Hm..!" Lin Tian menutup mata dan mencoba merasakan nya lagi.
"Lima titik!" ucap Lin Tian serius setelah merasakan dengan benar.
"Kalau begitu katakan di mana lima titik itu" ucap Leluhur sekte pedang dengan mengeluarkan peta dunia biru di hadapan mereka semua.
Lin Tian melihat peta di tengah tempat itu, dia lalu menandai tempat-tempat yang terjadi kekacauan, di saat Lin Tian menandai tidak ada hal yang aneh terfikirkan olehnya.
Dia dengan Santai menandai kelima posisi, setelah melihat kelima posisi itu para pemimpin merasa memang ada yang aneh, karena lima posisi ini bukan lah tempat yang bagus untuk di kuasai.
Dan anehnya ada satu titik di benua tengah yang lebih membuat mereka heran, bukan karena benua tengah tapi tempat itu hanya bisa di bilang kota kecil.
"Aneh, kenapa lima tempat ini hanya kota kecil" ucap leluhur sekte es.
"Iya, aku juga sama" balas leluhur Long Sin setuju dengan perkataan leluhur sekte es.
Bukan hanya leluhur sekte es dan Long Sin yang memikirkan hal itu, tapi mereka juga memang merasakan hal yang ganjil, kenapa hanya lima tempat kecil ini? harusnya jika mereka ingin menguasai suatu kerajaan bisa dengan muda mereka lakukan.
Lin Tian masih diam memikirkan jalan keluar dari masalah ini, dia masih bingung dengan apa yang di lakukan raja Yimo.
Untuk apa dan kenapa dia melakukan ini? apa mungkin ada jebakan yang lebih dari ini atau ini hanya pengalihan saja.
"Huf...! aku hanya bisa begitu" ucap Lin Tian setelah yakin dengan cara yang dia dapat baru ini untuk mengatasi masalah di lima titik itu.
"Jadi nak? bagaimana?" tanya Bing Zhentian lagi.
Disana tidak ada murid maupun tetua yang ikut dalam rapat yang Lin Tian adakan, hanya para leluhur dan pemimpin dari sekte dan keluarga yang hadir disana.
"Kita bagi lima tim..!" ucap Lin Tian dengan tatapan penentuan.
Lin Tian menjelaskan rencana nya di depan mereka semua, dia juga tidak keberatan jika nanti ada yang memprotes rancanya itu.
__ADS_1
Dia ingin membagi lima tim, setiap tim akan ada pemimpin di masing-masing nya, lalu mereka akan membawa seratus orang pasukan untuk ikut dengan pemimpin tim ke masing-masing lima titik.
Juga kekuatan terendah yang di bolehkan ikut adalah alam ilahi, tidak boleh di bawah itu karena akan sulit jika musuh mereka ternyata lebih kuat dari yang Lin Tian fikirkan.
Jadi setelah tim berhasil membersihkan lima titik itu, masing-masin pemimpin harus segera melaporkan hal yang mereka dapat ke Lin Tian sesegera mungkin, agar dia dapat memahami situasi yang ada disana dan mengetahui apa yang sedang di rencanakan raja Yimo.
Setelah mereka mendengar rencana Lin Tian, tidak ada yang keberatan memang rencana Lin Tian sangat bagus ini juga jalan paling efektif yang ada sekarang.
Lima pasukan untuk membersihkan lima titik yang terjadi kekacauan, dan mereka dengan pasukan yang ada masih bisa menyerang sekte array.
"Jadi siapa yang akan memimpin di setiap tim?" tanya leluhur sekte pedang.
"Aku sudah mempunyai calonnya" ucap Lin Tian.
Lalu Lin Tian menyebutkan nama dari lima orang yang akan memimpin ke lima titik, dia memerintahkan agar empat lainnya datang kesini dengan segera.
Tak lama empat orang yang di panggil Lin Tian datang di tempat itu, di antara mereka ada satu wanita dan empat pria.
Empat pria itu adalah Long Aotian, Su Kun, Bing Zhao dan perempuan adalah Lu Fuying.
"Nak, ini baru empat orang, satu lagi siapa?" tanya Bing Zhentian yang melihat hanya empat orang yang datang.
"Satu lagi tentu ada, dan tim ini juga yang akan pergi ke benua tengah untuk mengatasi tempat yang kacau itu" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
"Siapa?" tanya semua yang disana serentak.
"Ehem! Bai kecil?" panggil Lin Tian dengan menggunakan akal ilahinya.
Bai kecil yang tadi sedang tertidur di pangkuan Mu Xuanyin terbangun dengan penuh kekesalan, tapi karena yang memanggil Lin Tian dia tidak terlalu mempermasalahkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2