Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
587. Dewa Laut Darah


__ADS_3

Semua telah di putuskan untuk pertandingan generasi muda kali ini, karena itu semua orang mengakhiri pertemuan itu dan bersiap untuk kembali ke tempat mereka masing-masing.


Karena masih ada satu bulan lagi sebelum pertandingan di mulai, mereka tentu harus menyiapkan generasi muda mereka dengan baik agar tak terlalu membuat mereka malu.


Tentu mereka juga puas dengan tiga pertandingan yang di tetapkan kali ini, hal itu pasti akan membuat generasi muda mereka yang sombong bisa sadar kalau masih ada langit di atas langit.


Berbeda dengan Lin Tian, wajah Lin Tian terlihat sangat sedih mendapatkan tugas untuk memimpin acara tersebut padahal dia ingin ikut dalam pertandingan generasi muda itu.


Karena selama ini dia selalu melawan orang-orang yang lebih tua dari dirinya, kadang dia juga ingin merasakan bertarung dengan beberapa generasi yang sama dengan dirinya.


"Huf..sudah lah, sebaiknya aku.." Lin Tian baru teringat sesuatu lalu dia pun berbalik dan menatap ke empat pemimpin dari suku laut, dia berjalan dan berdiri di depan ke empat orang tersebut dengan wajah yang sudah kembali tenang.


"Bisakah kita bicara sebentar?" tanya Lin Tian.


Ke empat pemimpin suku laut tersebut agak aneh dengan sikap Lin Tian yang tiba-tiba kepada mereka, awalnya ada keraguan di mata ke empatnya tapi mereka mengangguk dan setuju untuk berbicara dengan Lin Tian.


Mereka di bawa ke suatu ruangan yang ada di sana, dan duduk bersama dengan kehenigan yang terjadi untuk sementara waktu.


"Tuan muda Lin? apa yang ingin anda bicarakan kepada kami?" tanya salah satu pemimpin.


"Aku hanya ingin menanyakan apa kalian memuja dewa laut?" tanya Lin Tian dengan serius.


"Dewa laut? dewa laut yang mana tuan Lin?" tanya pria yang berbaju biru dengan kebigungan.


"Hm..bukan kah dewa laut cuman satu?" tanya Lin Tian yang heran melihat kebingungan ke empatnya.


"Tuan muda Lin, kami memuja tiga dewa laut, yaitu dewa laut barat, disebut dewi laut duyung, ke dua dewa laut timur di sebut dewa laut paus dan terakhir dewa laut selatan disebut dewa laut Hiu." ucap pria berpakaian biru.

__ADS_1


"Kenapa hanya tiga dewa dan apakah kalian mengenal orang ini?" tanya Lin Tian sambil membuat gambaran dewa laut yang dia temui.


Seketika wajah ke empat orang itu penuh dengan kebencian saat melihat wajah yang di buat oleh energi Lin Tian.


"Dia memang dewa laut, tapi kami suku laut tidak akan pernah menganggap dia sebagai salah satu dewa laut" ucap pria berpakaian biru dengan wajah yang sangat marah.


"Kenapa?" tanya Lin Tian.


Pria itu menceritakan apa yang terjadi di masalalu kepada Lin Tian, dulu memang ada empat dewa laut dan mereka bisa di bilang bersaudara tapi hal itu berubah sebelum beberapa tahun saat ke empat dewa itu naik ke alam langit.


Dewa laut yang di katakan Lin Tian itu juga termasuk yang terlemah di antara ke empat dewa laut dulunya, tapi ada hal yang sangat membuat para suku laut marah bahkan tiga dewa lainnya membenci dewa laut tersebut.


"Hal apa yang di lakukan oleh dewa laut itu sampai membuat seluruh suku laut membencinya?" tanya Lin Tian.


"Dia mengorbankan banyak suku laut, manusia dan berbagai monster untuk di ambil esensi darahnya lalu di gunakan untuk meningkatkan kekuatan dia sendiri" jelas pria berpakaian biru.


"Iya, laku dia disebut sebagai dewa laut darah!" ucap orang berpakaian hitam dengan giginya dan tangan nya sudah terkepal.


Bahkan setelah dewa laut darah itu naik ke alam langi ketiga dewa laut mencari dewa laut darah untuk membunuh nya tapi sayangnya di alam langit mereka di halangi oleh beberapa dewa surgawi yang membuat dewa laut darah berhasil kabur.


"Dia berhasil selamat dan sekarang sepertinya telah jadi dewa penguasa di alam langit dan juga dewa terkuat disana" ucap Lin Tian dengan serius.


"Iya, tiga dewa laut kami juga menjadi dewa penguasa juga di alam langit menurut berita yang di sampaikan oleh nya melalui patung ketiga dewa tersebut" ucap pria berpakaian biru.


Lin Tian mengangguk jadi kemungkinan hal itu terjadi sudah sangat lama dan karena mereka telah menjadi dewa penguasa membuat semua dewa itu waspada apalagi sejak kaisar langit tidak ada lagi.


"Tuan muda Lin?" ucap pria berpakaian putih.

__ADS_1


"Iya? apa ada yang ingin anda katakan?" tanya Lin Tian.


Tap...


Pria berpakaian putih itu langsung berlutut di hadapan Lin Tian yang membuat wajah Lin Tian berubah seketika tidak mengerti apa yang ingin di lakukan oleh pria itu.


"Tolong...jika anda berhasil ke alam langit dan kekuatan anda lebih kuat dari dewa laut, bunuh dia untuk kami!" ucap pria itu, langsung seketika ketiga lainnya juga berlutut di depan Lin Tian memohon hal yang sama.


Lin Tian tidak mengerti kenapa mereka sangat ingin membunuh dewa laut darah, tapi setelah mendengar alasan nya, Lin Tian baru mengerti.


Bagi suku laut keluarga sangat penting, dan kebencian suku laut terhadap dewa laut darah tidak akan berhenti sampai dia mati, dan saat dia mati maka saat itu lah suku laut bisa mengadakan upacara pemakaman untuk orang-orang atau korban dari kelakuan jahat dewa laut darah tersebut.


"Aku tidak bisa berjanji, tapi yang pasti dia juga musuhku karena itu tanpa kalian memohon aku pasti akan membunuh dia juga" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


"Terima kasih tuan Lin!" ucap mereka berempat serentak.


"Sudah kalian bangun, kalian adalah pemimpin suku laut jadi tidak baik untuk berlutut kepada ku, ingat lah seorang pria hanya berlutut kepada dua orang saja yaitu Ayah dan ibu!" ucap Lin Tian sambil tersenyum dan membantu ke empat orang tersebut berdiri


"Iya, kami mengerti tapi hal ini sudah jadi duri dan luka bagi banyak leluhur suku laut kami, dan kami tidak tega melihat wajah sedih mereka" ucap pria berpakaian biru dengan wajah sedih.


"Ayolah, jangan terlalu sedih yakin lah karma itu pasti ada untuk orang-orang seperti dewa laut darah itu aku yakin cepat atau lambat dia akan mati juga" ucap Lin Tian untuk menghibur mereka.


"Iya, benar karma selalu ada, terima kasih tuan Lin jika anda nanti membutuhkan sesuatu kamu bisa berbicara kepada kami suku laut pasti akan berusaha untuk membuat anda puas" ucap pria berpakaian biru dengan serius menatap Lin Tian.


"Oh, kalau begitu aku tidak sopan bisakah tuan-tuan membantu ku akan sesuatu" ucap Lin Tian tanpa malu kepada mereka, tapi jelas mereka terlihat sangat senang karena Lin Tian ingin meminta bantuan mereka.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2