
__ADS_3
Lin Tian pun bangun dari mimpinya tapi jelas itu karena bantuan yang di lakukan oleh orang tua yang merawat Lin Tian selama ini.
"Sudah bangun? minum lah dulu" ucap orang tua tersebut.
Lin Tian tanpa fikir panjang langsung meminum semua yang ada di mangkok itu, karena dia tahu kalau pria tua ini bukan lah orang jahat karena dia telah menolong dirinya sendiri.
"Kamu tidak takut kalau itu aku racuni?" ucap pria tua tersebut.
Lin Tian menggelengkan kepala, meski itu beracun itu lebih baik mati daripada merasakan sakit akan kehilangan keluarga sendiri.
"Aku sangat menginginkan kematian karena tidak ada lagi hal berharga yang ada dalam hidup ku ini" ucap Lin Tian yang terlihat sedih.
Pria tua itu memandang Lin Tian untuk sementara waktu sebelum pergi meninggalkan nya sendiri, sesaat dia sampai di pintu pria tua itu berhenti dan berbalik menatap Lin Tian.
"Jika kamu tidak memiliki alasan hidup maka cari lah alasan untuk hidup, masih banyak hal yang bisa kamu jadikan alasan untuk hidup di dunia ini jika kamu melihat keluar" ucap pria tua itu, setelah berbicara beberapa ucapan dia pun keluar pergi meninggal kan Lin Tian yang terdiam setelah mendengar apa yang di katakan nya.
"Mencari alasan untuk hidup? apa itu mungkin?" ucap Lin Tian sambil mengecek dirinya.
Dia melihat telapak tangan nya yang masih terlihat pucat itu lalu dia mengingat saat hidup bersama dengan orang tua nya, hari itu penuh kebahagian dan canda tawa dari keluarga serta orang-orang di desa nya.
Lalu tangan nya tergenggam sangat kuat saat memikirkan kematian kedua orang tua dan penduduk di desanya, di bunuh dan di bantai dengan kejam tanpa tahu apa salah mereka.
"Nak! ingat lah balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah apapun, hanya akan menambah dendam baru terus berjalan tanpa henti" kata ibunya saat mereka sedang makan bersama.
Wajah Lin Tian bergetar untuk sementara waktu sebelum dia melepaskan genggaman nya dan menenangkan diri, dia menatap langit-langit di kamar itu dengan air mata masih mengalir di wajah.
"Ibu, ayah aku akan ingat kata-kata kalian, iya aku akan menatap masa depan ku dengan langkah pasti, aku akan mencari alasan ku untuk hidup dan saat aku melangkah keluar dari sini aku berjanji tidak akan mengungkit lagi masa lalu" ucap Lin Tian dengan wajah sedih tapi ada sebuah tekad di wajahnya.
__ADS_1
Dalam beberapa hari pria tua itu akan datang dan memberi Lin Tian obat untuk menyembuhkan dirinya, lalu dalam beberapa hari ini juga Lin Tian tahu kalau orang tua itu hidup sendirian di hutan ini.
Kadang dia akan mencari makan dengan menangkap ikan dan menabam beberapa sayur dan buah-buahan di belakang rumah nya.
setelah seminggu kemudian...
"Kamu sudah sembuh?" tanya pria tua itu.
"Em, aku sudah sembuh, kakek biar aku bantu kamu" ucap Lin Tian yang melihat orang tua yang sedang membawa dua ember cukup besar air.
Lin Tian mendekati dan mengambil dua ember berisi air itu untuk membantu pria tua membawa kan ke dalam sumur di dalam rumah.
"Jadi kamu sudah memiliki tujuan hidup?" tanya pria tua itu.
Lin Tian menggelengkan kepala sebagai balasan dia belum punya tujuan hidup.
"Lalu kamu akan balas dendam terhadap pembunuhan orang tua dan penduduk desa mu?" tanya pria tua itu lagi.
Melihat mata tegas Lin Tian pria tua itu mengangguk, lalu tanpa sepengetahuan Lin Tian ada senyum kecil di wajah pria tua itu setelah dia mendengar apa yang di katakan Lin Tian.
Hidup Lin Tian terus berjalan disana, dia tiap hari akan menggantikan pria tua ke hutan mencari beberapa sayuran dan berburu untuk makan sehari-hari mereka.
Tiap hari Lin Tian jalankan dengan wajah yang selalu tersenyum dan penuh kebahagian, meski kadang dia mengingat akan kedua orang tuanya tapi dia tidak terlalu sedih sekarang karena dia tahu orang tua nya akan selalu ada di dalam hati nya sendiri.
Satu tahun..dua tahun pun berlalu...
"Lin Tian kemarilah!" ucap pria tua yang terbaring di tempat tidur.
__ADS_1
"Iya kakek" balas Lin Tian buru-buru dengan membawakan obat untuk si kakek, dia akan membantu si kakek meminum obatnya tapi tangan si kakek mencegah dirinya.
"Nak, aku ingin memberikan sesuatu padamu, kamu terima dan jangan melawan" ucap pria tua itu sambil tersenyum.
Dia meletakan jari telunjuk ke kening Lin Tian, lalu sebuah energi putih mengalir dari tubuh pria tua itu langsung ke kening Lin Tian.
Awalnya Lin Tian tidak merasakan apa-apa tapi lama kelamaan ada rasa sakit muncul dari kepala Lin Tian yang mbuat dia menjerit kesakitan.
"Tahan saja jangan melawan!" ucap pria tua yang awalnya wajah nya masih biasa tapi sudah mulai memucat.
Hal itu terjadi selama beberapa jam sebelum pria tua itu melepaskan jari nya dari kening Lin Tian, dan Lin Tian pun berhenti merasakaan kesakitan tapi saat Lin Tian merasakan tubuh nya dia merasa sangat ringan dan seperti memiliki kekuatan yang luar biasa.
"Kakek ini?" Lin Tian langsung bingung menatap pria tua itu dan ingin tahu apa yang telah di lakukan pria itu kepada dirinya.
Pria tua itu tersenyum dan menceritakan siapa dia yang sebenarnya pada Lin Tian, dia berasal dari kerajaan cahaya dan dulu nya dia adalah raja dari kerajaan tersebut, dia juga seorang seniman beladiri yang kuat disana, tapi seiring berjalan waktu dia semakin tua dan tidak dapat maju lebih jauh dari seni beladirinya.
Jadi dia memberikan tahta kepada anak nya dan pergi hidup di dalam hutan sendirian, dia berencana mati sendiri disini tapi saat itu Lin Tian muncul yang membuat dia ingin Lin Tian menjadi penerus dan membantu anak nya dalam membangun kerajaan cahaya.
Jadi hal tadi adalah cara dia memberikan seluruh kekuatan nya pada Lin Tian, sekarang Lin Tian telah mendapatkan ilmu, keahlian berperang, seni beladiri dan kekuatan nya secara langsung.
Dan bisa di bilang Lin Tian sekarang adalah seorang seniman beladiri di tingkat setengah abadi, seniman beladiri terbagi atas empat tahap dan tiap tahap terbagi menjadi tiga tingkatan.
seniman beladiri, master, grandmaster, dan setengah abadi, memang ada tahap lain disebut abadi tapi sangat jarang dan bahkan belum ada yang mencapai alam tersebut sampai sekarang.
Setelah mendengarkan itu Lin Tian kaget, apalagi kakek nya ini meminta dia pergi ke kerajaan cahaya dan menjadi penasehat atau jenderal disana dengan membawa lencana yang dia berikan itu akan membuat anak nya mengerti siapa yang mengirimkan dia kesana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2