
__ADS_3
BOOMM....
"Sial...kapan aku bisa keluar dari tempat ini" ucap pria muda yang terduduk di depan banyak boneka.
Dia adalah Bing Zhao yang masih berlatih di dalam pagoda milik dewa penguasa alam tombak, bisa di bilang adalah orang tua masa lalu dari Bing Zhao.
"Sial! jika aku keluar awas saja orang tua itu, akan ku buat ibu menendang pantatnya" ucap Bing Zhao dengan kesal.
Setelah beberapa saat istirahat dia kembali berjalan dan melawan semua boneka yang Ada di depannya dengan cepat, dengan kekuatannya sekarang bisa di bilang sama kuat dengan Lin Tian.
BOOMM...
Di luar ada empat sosok yang sedang menikmati teh disana, dua darinya tentu adalah dew penguasa alam tombak dan istrinya.
Dan dua lain adalah putri dari alam bintang serta istri dari penguasa alam binatang Xing Xing'er dan Zu Li.
Sedangkan raja tombak sendiri bernama Mao Shan dan istirnya juga berasal dari keluarga yang sama dengan Zu Li, bisa di bilang mereka adalah sepupu Zu Ho'er.
"Paman apakah Saudara Bing baik-baik saja?" tanya Xing Xing'er.
"Tenang saja bocah itu sangat kuat, yah! jika dia berteriak pasti bisa kita dengar dari sini" ucap Dewa tombak dengan santai.
"Aaaaa! orang tua sialan! aku pasti akan menendang pantat mu, Ais... hidup ku hancur" ucap suara yang tiba-tiba berasal dari pagoda.
Saat mendengar suara teriakan marah itu wajah Dewa tombak sangat bahagia, itu berarti anaknya sudah melewati ujian lain nya, karena setiap berhasil naik ke ujian lain maka dia bisa berbicara keluar untuk beberapa saat.
Hanya istri dan juga ibu Xing Xing'er terlihat agak menggelengkan kepala mendengar teriakan dari Bing Zhao itu.
"Saudari sepertinya anak mu ini sangat menarik dari pada dulu" ucap ibu Xing Xing'er.
"Em! begitulah tapi baik suamiku dan anakku sekarang selalu seperti kucing dan tikus" ucap Istrinya dewa tombak.
Dua wanita itu terlihat berbicara bebas meski ada dewa tombak disana, dan dewa tombak juga tidak terlalu peduli dengan apa yang mereka bicarakan karena memang begitu lah perempuan jika mereka sedang berkumpul.
Sedangkan Xing Xing'er juga hanya kadang melihat ke pagoda dengan wajah agak cemas lalu kembali untuk minum teh nya yang ada di meja.
BOOMM....
__ADS_1
"Oh, ibu bantu aku! aku baru ingat dulu ayah pernah pergi ke sebua tempat hiburan bernama paviliun hijau di alam bintang kalau tidak percaya ibu bisa tanyakan kepada dewa tombak dia ikut soalnya bersama ayah" ucap Bing Zhao dengan suara menyedihkan dari pagoda itu.
"Hm?" wajah dua wanita yang sedang asyik mengobrol langsung berubah menyeramkan.
Mereka berdua memandang ke arah dimana dewa tombak duduk, tapi saat mereka menoleh dewa tombak sudah menghilang dari tempatnya tadi.
Swisshh..
"Bagus...bagus... jadi karena ini anakku memiliki sifat nakal juga, jangan lari kau" teriak istri dewa tombak yang langsung mengejar dewa tombak itu.
"Nak, ibu pergi dulu sepertinya ibu perlu bicara beberapa hal dengan ayahmu, kamu bisa tinggal disini menunggu Bing Zhao kelaur" ucap ibu Xing Xing'er.
"Em!" ucap Xing Xing'er tak berdaya.
Dia yakin kali ini ibunya yang lemah lembut akan mengamuk di alam bintang, yah mungkin ayah nya tidak akan dapat hidup dengan baik untuk beberapa saat.
"Saudara Bing kamu benar-benar suka bermain" ucap Xing Xing'er memandang ke pagoda di belakangnya itu.
......................
"Ha... hidup ini sungguh sulit, tapi yah lumayan juga" ucap Su Kun yang rambut nya sekarang terlihat berbeda.
"Aku tidak tahu apakah aku dan mereka bisa bertemu lagi, tapi yah... saat aku bertemu kucing sialan itu akan ku pastikan membakar pantatnya" ucap Su Kun lalu dia bergerak lagi ke arah dalam hutan itu dengan cepat.
"Dewi, aku tidak menyangka kalau orang ini bisa bertahan sangat lama di dalam" ucap seorang tetua yang sedang melihat ke arah pohon besar itu.
"Dia adalah pria pilihanku tentu adalah orang yang hebat" ucap Dewi Elf itu dengan senyum bangga di wajahnya.
Sang tetua hanya dapat tersenyum masam karena memang benar kalau Su Kun ini pemuda yang sangat jenius, dia bahkan bisa bertahan di dalam pohon ini selama beberapa tahun betapa luar biasa nya itu? bahkan anak-anak dari keturunan mereka tidak ada yang dapat bertahan di dalam selama ini.
......................
"Kamu keluar?" ucap sosok cantik yang menyambut seorang pria keluar dari air terjun.
"Em! bagaimana keadaan mu beberapa tahun ini?" tanya sosok yang mana dia adalah Long Aotian.
"Aku baik-baik saja, tapi..." Rao Lanying agak ragu berbicara kepada Long Aotian.
__ADS_1
"Hm.. kenapa kamu tumben seperti ini? apa? mau tidur bersama untuk beberapa hari ini?" goa Long Aotian.
"Kamu ini..!" Rao Lanying terlihat malu dan mencubit pinggang Long Aotian.
"Hahaha... sudah katakan saja, ada apa?" tanya Long Aotian dengan lembut sambil mencium kening wanitanya itu.
"Ada undangan dari alam es untuk pertunangan cucu dari penguasa alam es dalam satu tahun lagi, apakah kita harus datang?" tanya Rao Lanying kepada Long Aotian.
"Hm.. tidak perlu, aku juga keluar untuk Satu bulan ini saja setelah itu aku akan masuk lagi, kita kirim saja perwakilan ke sana" ucap Long Aotian tersenyum.
"Em, baiklah! lalu apa yang akan kamu lakukan dalam satu bulan ini?" tanya Rao Lanying.
"Hei.. tentu saja melayani istriku ini" ucap Long Aotian yang langsung menggendong Rao Lanying seperti seorang putri.
Keduanya pun tertawa di sepanjang hutan yang indah itu, sambil kadang bercanda bersama dan kadang mereka juga akan menceritakan beberapa kehidupan mereka selama ini.
......................
Setelah sebulan berlalu di alam kehancuran...
Semua murid seratus besar yang berhasil dalam ujian kedua sudah keluar dari dunia buatan itu, dan dari hasil yang di dapat.
Pemuda yang menang berasal dari keluarga Gu, dan membuat tiga kepala keluarga harus kalah akan taruhan mereka sendiri.
Terlebih Ayah Lan Jingyi yang sekarang sangat menyedihkan, melihat wajah sedih orang-orang yang kalah itu Baik Lin Tian dan Lan jingyi hanya dapat saling menggelengkan kepala mereka.
Sedangkan para generasi dari berbagai keluarga yang masuk dalam seratus besar entah kenapa merasakan hawa dingin di sekujur tubuh mereka saat kepala keluarga mereka masing-masing menatap ke arah mereka.
"Ehem.. pertandingan ke tiga adalah final, kita akan menentukan sepuluh besar sekarang..." ucap Lin Tian sedikit tenang.
Lalu di dalam dunia pun berubah menjadi berbagai arena, dan melihat itu semua murid kagum dengan kekuatan kaisar mereka yang sekarang.
"Baiklah, kalian akan di kirim sesuai dengan no di token kalian! mari kita mulai finalnya" ucap Lin Tian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2