
__ADS_3
Crackkkk..cracck...crackkk..
Telur yang telah Lin Tian berikan energi selama hampir tiga Minggu sudah mulai retak.
Dan tak lama retakannmelebar dan sebuah kepala seperti kepala seperti kepala singa, tapi memiliki dia tanduk di kepalanya.
Saat telur hancru, Lin Tian melihat tubuh hewan kecil itu penuh dengan sisik yang keras seperti sisik Lin Gui, yang lebih mengagumkan di kedua tanduk nya seperti ada dua api kecil yang menempel di kedua tanduk binatang tersebut.
Si kecil itu terlihat memakan cangkang telur nya sendiri, Lin Tian yang melihat itu sudah seperti biasa dia tak terkejut dengan hal tersebut, karena memang cangkang telur yang di makan oleh si kecil itu berisikan warisan dari garis keturunan dia sendiri, dulu baik Lin Long dan tiga lainnya juga melakukan hal yang sama.
"Ternyata memang Qilin!" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Kirin di katakan termasuk binatang suci yang berada di bawah empat binatang suci lainnya.
Di katakan kepalanya seperti singa memiliki dua tanduk, dan kumis seperti naga, dan juga memiliki empat kaki.
Di katakan jika Kirin dewasa tubuhnya akan di penuhi api yang tak kalah dengan api seekor Phoenix.
Rrrrrrr....
hewan yang masih seukuran Bai kecil tersebut telah selesai makan dan menempelkan kepalanya ke arah Lin Tian.
Lin Tian tersenyum dan mengangkat si kecil tersebut, dia memeriksa tubuh si kecil , dan dapat merasakan kalau dia sudah mencapai alam ilahi puncak dengan sekali jalan.
Lin Tian sedikit iri dengan se kecil, karena baru saja dia lahir dia dapat maju ke tingkat alam ilahi langsung tanpa melakukan apapun.
"Baiklah, aku akan beri nama kamu Lin Qi" ucap Lin Tian dengan tersenyum.
Si kecil yang mendengar nama Lin Qi merasa senang dan bahagia, dia menggerakan kakinya dia sangat bahagia karena Lin Tian memberi dia nama.
Lin Tian tersenyum lalu dia memanggil Feng'er dengan telepati, tak lama Feng'er muncul di belakangnya setelah di panggil tadi.
"Kak, apakah dia yang telah lahir itu?" tanya Feng'er.
"Iya, jaga dia dan cobalah melatih nya, aku harus menyembuhkan diriku karena besok ada hal yang harus aku lakukan" ucap Lin Tian dengan tersenyum.
"Baik, aku mengerti" balas Feng'er dia mengambil Lin Qi kepelukannya seperti dia mendapatkan mainan baru.
__ADS_1
dia lalu pergi mengajak si kecil tadi berjalan keluar dari tempat tadi, sedangkan Lin Tian menutup matanya.
Tak menunggu lama rohLin tian telah kembali ke tubuh dia sendiri, tapi terlihat jelas di wajahnya tanda-tanda kelelahan.
"Huf.. aku harus sembuh sebelum besok" ucap Lin Tian.
Dia menelan Pill dan menutup matanya lagi di dalam kamar dia sendiri, tidak ada yang mengganggu Lin Tian di kamar itu.
Di kota langit orang-orang disana semakin bertambah setiap hari, bahkan hampir seluruh sekte, keluarga dari kecil sampai besar yang telah datang ke kota langit.
Ada yang ingin menyaksikan acara itu langsung, dan ada banyak pemuda yang ingin mencoba ikut acara tersebut.
Besok adalah hari acara di mulai, banyak murid-murid sekte besar dan kecil maupun keluarga lainnya bersiap, akibat hal itu keributan dan keramaian di kota juga mulai berkurang.
Di aula sekte langit....
"bagaimana tempat acara berlangsung bagi penonton?" ucap Bing Yang.
"Semu sudah di atur, tinggal menunggu Lin Tian besok" ucap Tetua ke empat.
"Aku dapat kabar dari Feng'er kalau dia sedang berlatih di dalam kamarnya, jadi aku dan juga istriku tidak mengganggu dia, tapi dia akan keluar besok sebelum acara" balas Lin Hao ke Bing Yang.
Bing Yang mangangguk dan tak menanyakan lebih lanjut, dia lalu memulai pembahasan lain lagi kepada semua tetua yang disana.
......................
besoknya....
Di sebuah hamparan luas dan besar di daerah sekte langit, sudah banyak yang berkumpul di tempat para penonton yang di sediakan oleh sekte langit, bedanya tempat penonton itu berada di sekitar puncak disana.
Sedangkan para pemuda yang ikut dalam acara besar itu telah berkumpul di bawah puncak tersebut, dan banyak orang kagum melihat generasi muda di bawah.
Karena setidaknya paling lemah adalah di alam langit tingkat pertama sampai yang terkuat disana di alam ilahi puncak.
Di langit tempat khusus bagi para tetua dan pemimpin sekte, sudah berkumpul beberapa tetua yang ikut menemani murid mereka disana.
Dan di lima kursi paling utama, ada Bing Yang yang duduk di kursi paling tengah disana, dan kursi empat lainnya masih kosong, tapi walaupun kosong tidak ada yang berani duduk di empat kursi itu.
__ADS_1
"Hahaha.... saudara Yang sudah lama tidak bertemu" tiba-tiba sosok terbang menggunakan pedang muncul di langit.
Sosok itu berpakaian putih dan wajahnya tidak terlalu tua maupun muda, dia terlihat cukup gagah dan enak di pandang.
Bing yang mendengar suara itu hanya tersenyum sambil melihat ke arah pria itu.
"Saudara Tang masih bersemangat seperti biasa!" ucap Bing Yang.
Pria itu adalah master sente pedang bernama Tang Shan, orang terkuat di sekte pedang sekaligus orang nomor satu dalam teknik pedang.
"Hahaha.. saudara Tang sudah disini! saudara Bing lama tak bertemu juga" ucap suara lagi, pria itu memakai pakaian biru, tapi dia terbang Santai dengan tangan di belakang punggungnya.
"Saudara Sao datang juga" balas Bing Yang, dia adalah master sekte array Sao Buzan.
Tak lama dua sosok lagi muncul disana, satu wanita dan satu lagi adalah pria setengah baya, pria itu bernama Neng Chu master sekte Nether dan sekaligus guru Neng Zo.
Dan wanita cantik yang datang tadi juga adalah master sekte es bernama Mu Zuri, dia adalah guru dari Mu Xuanyin.
"Baiklah,mari duduk dulu nanti kita akan berbicara sedikit tentang masa lalu" ucap Bing Yang memintak mereka duduk.
Ke empatnya mengangguk dan mengambil posisi duduk masing-masing, di sebelah kanan Bing Yang adalah Mu Zuri, di sebelah wanita itu juga Sao Buzan lalu di kiri adalah Tang Shan, dan di sebelahnya lagi Neng Chu.
Melihat kelima orang kuat di lima kursi itu membuat semua orang kagum, dan tak lama empat kepala keluarga tersembunyi juga muncul dan mereka juga duduk di sebelah kelima master sekte tersebut.
Hari sudah mulai siang, semua orang sudah menunggu tapi tidak ada pengumuman dari Bing Yang tentang kapan acara akan di mulai.
"Saudara Bing, kenapa acaranya belum di mulai?" tanya Mu Zurin.
"Tunggu sebentar lagi," ucap Bing Yang dengan tersenyum dengan tenang.
semua pemimpin disana kebingungan dengan apa yang di tunggu oleh Bing Yang, tapi tidak ada yang bertanya lagi dan hanya diam menunggu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2