Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
358. Pembantaian Desa Suma


__ADS_3

"Kenapa? kalian tidak mematuhi ku?" ucap senior itu dengan wajah kejam.


Para penduduk desa menjadi diam dan tak berbicara lagi, mana mungkin mereka membiarkan anak gadis dari desa mereka di nodai sebelum mereka menikah, apalagi hal itu akan merusak para gadis tersebut.


"Apa tidak ada yang lain lagi dewa, kalau permintaan itu..!" kepala desa juga sedikit tidak bisa berkata apa-apa.


"Apa katamu? kalian tidak mau?" ucap senior itu.


Lalu tanpa menunggu lagi, dia dengan santai menggerakan tangan nya ke arah seorang pemuda yang tak jauh dari kepala desa itu.


Swissh..


"Ah!!!" para penduduk yang berlutut ketakutan saat melihat pemuda yang tadi masih berlutut, tapi kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya, darah bercucuran keluar dari leher tubuh mayat pemuda itu.


Hal itu menakuti para anak kecil dan gadis disana, mereka tak menyangka kalau orang yang mereka anggap dewa akan membunuh salah satu dari mereka.


"Kenapa dewa membunuh nya?" tanya kepala desa dengan marah, kepala desa selalu berfikir kalau seorang dewa yang datang kepada mereka akan selalu memberikan berkah dan perlindungan untuk mereka tapi.. Hal ini berbeda dari yang selalu di fikirkan penduduk desa.


"Itu hanya hukuman ringan karena tak menuruti kemauanku, sekarang katakan apa kalian mau atau tidak?" tanya senior itu.


"Tidak, kamu bukan dewa kamu iblis" teriak salah satu warga desa disana, walau pun mereka takut tapi mereka tak menerima prilaku dari orang yang mereka anggap dewa itu, akhirnya semua penduduk desa berteriak keras tanpa takut sedikitpun walau badan mereka gemetar


"Kalau begitu...! bunuh para pria dan nikmati tubuh wanita muda disini, ingat setelah bunuh semuanya tanpa sisa tapi siksa dulu mereka biar tau bagaimana murka dewa sesungguhnya" ucap senior itu.


"Baik!" pemuda yang ikut dengan senior itu langsung melaksanakan perintah tersebut.


"Lari!" ucap kepala desa, dia dengan kuat berusaha mencegah orang-orang itu membunuh warganya.

__ADS_1


"Agh!" tapi sayang nya dia hanya manusia biasa bagaimana dia bisa menghalangi orang yang memiliki kekuatan seperti di depan mereka ini, tangan nya terpotong oleh pedang salah satu pemuda itu, lalu pemuda itu menancap kan kepala desa itu ke rumah gubuk di dekat sana.


Swissh...


"Agh!" satu per satu pria dan wanita tua disana di bunuh oleh orang-orang itu dengan kejam.


Dalam kesedihan dan kesakitan kepala desa itu menangis melihat warganya di bunuh dan di siksa satu persatu oleh para gerombolan pemuda yang datang tersebut.


"Aku..mengutuk kalian... kalian akan mati lebih kejam dari apa yang pernah kalian lakukan terhadap kami, akan ada yang membunuh dan membalas dendam kami terhadap kalian, pasti..pasti dia akan membalas dendam untuk kami!" teriak kepala desa itu dengan kesedihan dan ketidak berdayakan, dia hanya berharap dan berdoa agar Lin Tian bisa membalas dendam mereka.


Karena kepala desa itu yakin seorang dewa ialah orang yang memberikan kebahagian terhadap mereka, seperti halnya yang di lakukan Lin Tian selama ini kepada mereka, dengan mengingat wajah tersenyum Lin Tian serta kebahagian yang dia rasakan bersama warganya dulu, kepala desa pun mati dengan tersenyum.


"Nak, sembunyi disini, tunggu ayah mu kembali yah, yakin lah ayah mu pasti akan kembali dan jangan menangis" ucap si nenek yang berhasil lari dari orang-orang itu.


"Nenek, aku takut!" ucap Lin Ru'er.


"Tenang, tidak akan ada yang bisa menyentuh mu selama kamu bersembunyi di bawah sini." ucap si nenek, lalu dia menutup lantai di dalam rumah nya itu dan mendorong meja yang ada disana agar tak di ketahui oleh orang-orang itu.


Pintu rumah hancur dan satu orang pemuda tadi masuk ke dalam rumah si nenek, dia melihat si nenek yang sudah ketakutan disana membuat dirinya terasa sangat bahagia.


"Hahaha... terima saja kematian mu, dan bersyukur lah karena dewa ini membunuh mu secara langsung" ucap pemuda tersebut.


"Aku yakin, suatu saat akan ada yang membalas semua perbuatan kalian ini" ucap si nenek dengan gemetar.


"Hahaha... siapa dia katakan? aku ini dewa mana ada yang berani membunuh kami" ucap pemuda itu.


"Pasti ada!" ucap si nenek, tapi pemuda itu menebas salah satu tangan si nenek dengan kejam, sampai membuat dia berteriak kesakitan, tak disana saja dia melakukan hal itu lagi memotong satu tangan lagi, kaki dan juga telinga si nenek.

__ADS_1


"agh...!" si nenek merintih kesakitan, tangan dan kaki si nenek Oba sudah terputus dari badannya, darah juga keluar dari seluruh tempat yang di potong oleh pemuda itu.


Dia penuh dengan kesedihan, awalnya desa Suma hanya lah desa kecil yang tidak banya penduduk, mereka hidup damai disini dan tak ada masala, yang awal nya mereka berharap bisa melihat dewa sayang nya bukan dewa yang mereka lihat tapi iblis kejam yang haus akan darah.


"Akan ada yang akan menghancurkan kalian pasti, dia pasti akan memburu kalian dan memusnahkan iblis seperti kalian" ucap si nenek dengan menahan rasa sakit.


"Hahahah... terima saja hukuman dari ku nek, kamu bersyukur aku tak membunuh mu langsung, dan hanya membiarkan mu seperti ini sekarang" ucap pemuda itu lalu meninggalkan si nenek tergeletak penuh darah disana.


Di desa banyak warga yang di bunuh oleh rombongan pemuda itu, hanya tersisa wanita muda saja disana sebelum mereka membunuh wanita-wanita ini, dalam hampir seminggu mereka menikmati wanita-wanita muda di desa tersebut.


Ada beberapa orang yang di gantung di desa itu dengan beberapa anggota bada nya telah terputus, mereka melihat gadis di desa mereka di nodai oleh sekelompok iblis merasa sangat marah, kebencian kuat muncul dari mereka.


"Ka..kalian pasti akan ada yang membalas semua yang telah kalian lakukan terhadap kami, pasti..pasti...!" ucap pria yang pernah ikut berburu bersama dengan Lin Tian dulu.


Saat-saat terakhirnya pemuda itu mengingat wajah tampan dan lembut Lin Tian kepada mereka, mereka di ajarkan bagaimana berburu, bertani dan juga mengelola bahan makanan yang mereka dapat.


Hari-hari itu penuh dengan kebahagian, di saat matanya akan tertutup senyum menghiasi wajahnya, dia yakin pemuda yang memberikan kebahagian di desa mereka dulu akan membalas perbuatan iblis ini terhadap mereka.


Para gadis muda yang telah di nodai oleh pemuda-pemuda itu pun tak tahan untuk hidup lagi, hampir dalam seminggu itu mereka di siksa dan di perlakukan seperti budak oleh mereka, akhirnya beberapa dari mereka bunuh diri dengan menggigit lidah mereka dan ada yang membentur kan kepala mereka.


Kata-kata terakhir mereka tetap sama, "akan ada yang membalas perbuatan kalian terhadap kami" kata-kata itu terus terulang dari mulut setiap gadis muda desa itu sebelum mereka bunuh diri.


"Hahaha..senior hanya tinggal gadis muda ini, apa yang akan kita lakukan?" tanya pemuda lain disana, melihat masih ada gadis muda yang hidup disana tapi mata nya seperti tak bernyawa dia tak bergerak maupun berbicara.


Hanya menatap langit seperti melihat bahwa semua ini hanyalah mimpi saja, tapi air mata menetes membasahi pipinya itu terus menerus.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2