
__ADS_3
"Hahaha....akhirnya kamu mati juga!" ucap tetua Peng dengan tertawa keras
Sedangkan semua dari kubu Lin Tian telah terdiam dan wajah mereka terlihat sangat cemas, Lin Tian adalah harapan mereka jika dia mati maka semangat mereka tentu akan goyah.
"Apa dia mati?" tanya Yue Liandao dengan wajah yang tidak percaya.
Zao Lu juga menggelengkan kepalanya bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi, sedangkan Bai Ying mengepalkan tangan nya karena masih berharap Lin Tian baik-baik saja.
Tetua Peng masih tertawa keras di langit merasa kalau dia sudah menang melawan Lin Tian, dia lalu melihat ke arah aning Sao dan tetua agung dengan senyum mengejek.
"Orang yang kalian harapkan telah mati, bagaimana kalian bisa menang sekarang? lebih baik menyerah atau kalian mati saja" ucap tetua Peng dengan wajah penuh dengan senyum kemenangan.
Mendengar itu tetua agung dan Bing Sao menggertakan gigi mereka karena marah, mereka tidak mungkin menyerah kepada kelompok tetua Peng jika mereka menyerah maka sekte langit pasti akan hancur di tangannya seperti yang pernah Lin Tian katakan.
Seseorang penguasa yang hanya haus akan kekuasan tidak akan pernah bisa mengubah sekte menjadi lebih baik, mereka hanya akan dapat menyebabkan cepat atau lambat sekte itu dalam kehancuran.
Karena mereka tidak akan peduli dengan murid atau orang yang lemah, dan lebih mementingkan diri mereka sendiri di bandingkan sekte maupun orang-orang mereka.
"Tidak akan pernah, meski kami harus mati sekte langit tidak akan di serahkan apdamu! sekte langit kami hanya bisa di pimpin oleh orang yang memiliki hati seorang pemimpin dan kuat melebihi naga!" ucap Bing Sao dengan marah.
"Iya, sekte langit kami tidak akan di serahkan kepada orang-orang serakah seperti kalian! kalian hanya sampah dan tak pantas menjadi penguasa sekte langit kami." tambah tetua agung dengan wajah marah.
"Sekte langit kami hanya boleh di tangan yang benar, jika haru mati kami akan bersedia mati untuk sekte kamu" ucap tetua lainnya, setelah mendengar hal itu murid-murid seta tetua Lain yang mengikuti Lin Tian bergetar mereka juga telah membulatkan tekad mereka dengan kuat.
"Kami akan mati untuk sekte daripada menyerah kepada pemberontak!" teriak Bing Sao.
"Kami rela mati untuk sekte!" teriak semua murid dan tetua yang ikut berperang di sana dengan penuh percaya diri.
"Kami rela mati untuk sekte!" teriak mereka lagi secara serentak, membuat seluruh penghianat bahkan tiga orang di langit itu ikut bergetar karena kata-kata mereka.
__ADS_1
"Sekte ini luar biasa, jika kita memiliki sekte seperti ini mungkin saja tidak akan ada yang bisa melawan mereka jika di biarkan berkembang" ucap Zao Lu memuji bagaimana para murid dan teruay sekte langit masih beridiri atas kepercayaan mereka sendiri.
Yue Liandao dan Bai Ying juga serentak mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh Zao Lu, jelas hati mereka tergerak setelah melihat hal yang ada di bawah mereka.
"Kalian yang meminta! bunuh mereka semua!" ucap Tetua Peng.
"Serang, kami rela mati untuk sekte!" teriak Bing Sao.
"Kami rela mati untuk sekte!" ucap teriakan semua orang di kubu Lin Tian tanpa takut menyerang ke arah para pemberontak itu.
BOOMM...
"Hahaha... bagus! inilah sekte langit ku yang sebenarnya!" ucap suara muda yang muncul tiba-tiba di langit.
Di saat itu pertarungan berhenti dan sesosok pria masih berdiri di tempat tetua Peng melepaskan serangannya, jelas baju pria itu compang camping dan rambutnya terlihat sangat berantakan tapi masih ada senyum di wajahnya.
"Kau...kau masih hidup?" ucap tetua Peng tidak percaya memandang Lin Tian yang terlihat baik-baik saja itu.
Memang serangan tadi cukup kuat yang membuat dia harus sekuat tenaga mengeluarkan seluruh energi nya yang ada, iya memang kalau kloning tidak lag sekuat tubuh aslinya jadi wajar saja Lin Tian hanya sanggup menahan serangan itu saja.
Dan jika dia menahan satu serangan itu lagi maka mungkin dia tidak akan dapat bertahan lagi, karena jelas energi di tubuh nya sudah berantakan dan juga sudah cukup lelah.
"Meski kamu masih hidup tapi kami sudah terluka dan energi di tubuh mu sudah sangat membebankan tubuhmu" ucap tetua Peng yang sudah tahu keadaan Lin Tian.
Mendengar hal itu semua pengikut Lin Tian yang tadi senang kalau Lin Tian masih hidup berubah sangat jelek dan sedih, mereka baru sadar kalau Lin Tian hanya lah seorang dewa tingkat rendah tahap puncak mana mungkin bisa bersaing dengan tetua Peng yang ada di alam dewa tingkat menengah tahap tengah.
"ho...seberapa yakin kamu akan hal itu?" tanya Lin Tian dengan senyum mengejek ke arah tetua Peng.
Melihat wajah Lin Tian yang mengejek nya tetua Peng sangat marah, dia tidak pernah di ejek oleh seorang pemuda seperti Lin Tian sebelumnya.
__ADS_1
"Kamu akan tetap mati meski kamu masih hidup sekarang! aku akan membunuhmu!" ucap tetua Peng menyerang Lin Tian lagi, tapi Lin Tian masih tersenyum melihat tetua Peng menyerang dia tanpa rasa takut.
"Tinju kegelapan! Mati nak!" ucap tetau Peng yang sudah dekat dengan Lin Tian.
BOOMM..
"Master!" teriak Bing Sao dan Tetua agung serentak, dengan wajah yang menyedihkan.
BOOMM....
Sesosok terlempar dari tempat Lin Tian dan tetua Peng bertarung tersebut, dan sosok itu jatuh terhempas ke tanah di dekatnya dengan sangat keras.
Perlahan debu menghilang, terlihat kalau sosok yang tadi terlempar adalah Tetua Peng yang menyerang Lin Tian, terlihat jelas wajah tetua Peng yang menyedihkan akibat terkena serangan yang cukup kuat.
"Ugh! ti..tidak mungkin..ini tidak mungkin!" ucap tetua Peng memandang ke langit yang masih penuh dengan debu.
Dia bahkan memuntahkan seteguk darah karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat tadi saat menyerang Lin Tian, jelas kalau dia merasakan kalau Lin Tian telah terluka dan tidak bisa menyerang dia lagi tapi tiba-tiba dia terpukul degan sangat keras membuat dia terluka.
"Apa yang tidak mungkin?" ucap saura Lin Tian dari banyak debu itu, lalu dua sosok terlihat di langit di bawah tatapan tidak percaya banyak orang disana.
"Ba...bagaimana mungkin bisa begini?" ucap tetua Peng melihat dua sosok yang mirip itu.
Sosok yang baru datang itu memakai pakaian serba putih dan di kepalanya ada kucing yang terlihat sedang tidur tanpa peduli situasi di sana.
"Ini...?" beberapa tetua di sisi Lin tian juga kaget dengan apa yang terjadi disana, bahkan ketiga anak dewa itu pun sudah hampir jatuh karena tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang.
"Apa dia bercanda ?" ucap Zao Lu dengan mulut yang sedikit miring.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2