
__ADS_3
"Ugh" Lin Tian memuntahkan darah akibat petir tersebut dia langsung terpental dari lubang hitam itu dengan keras, meski berhasil menahan petir naga hitam terakhir Lin Tian terluka parah akibat itu.
Bai kecil yang sedari tadi melihat Lin Tian langsung berubah kewujud harimau bersayap nya dengan cepat menangkap Lin Tian sebelum keluar dari lubang hitam tersebut.
Di punggung Bai kecil Lin Tian telah terbaring lemah di punggung Bai kecil, meski dia berhasil sayang nya dia menghabiskan terlalu banyak kekuatan serta dia cukup terluka parah karena petir terakhir.
"Ais, kenapa bisa langsung dua petir kesengsaraan sekaligus" fikir Lin Tian, sebenarnya dia hanya memikirkan satu petir kesengsaraan dan naik ke tingkat kaisar, tapi dia tidak menyangka kalau energi yang dia dapat di alam rahasia serta bumi akan membuat dia langsung maju ke Alam dewa tigkat rendah tahap awal.
"Ayolah kak, kamu harusnya senang bisa langsung naik ke alam dewa di umur yang baru lebih dari dua puluh tahun sedangkan generasi muda seusia mu masih di alam abadi ilahi atau alam raja paling kuat" ucap Bai kecil dengan wajah aneh.
"Pantatmu senang!" ucap Lin Tian agak kesal, akhirnya karena dia tidak ada tenaga lagi dia menutup matanya dan mulai mulihkan diri.
Bai kecil terus terbang kedalam hutan di sana, dan menemukan sebuah goa yang cukup besar.
Sssssssttttt.....
Seekor ular besar berwarna merah muncul di depan Bai kecil yang sedang berwujud harimau bersayap hitam, tapi Bai kecil tidak terlalu memperhatikan monster iblis yang hanya di alam raja itu.
Dia dengan santai memberikan tekanan kepada ular merah itu sebelum ular itu berlutut ketakutan menatap Bai kecil, ular merah itu berlutut seperti sedang melihat orang tuanya sedang marah.
"Bagus, jika kamu macam-macam aku akan jadikan kamu Sop ular!" ucap Bai kecil dengan tatapan keras.
Si ular merah menggelengkan kepala nya pertanda dia tidak berani melawan Bai kecil ataupun membuat rencana jahat, bagaimana mungkin dia berani karena dia bisa merasakan kalau darah di tubuh Bai kecil lebih murni dari dirinya dan bisa di bilang Bai kecil sangat lah kuat melebihi fikirannya.
"Bawa aku ke dalam dan setelah aku meletakan kakakku, kamu menjaganya disini jangan biarkan ada yang masuk ke goa ini, mengerti?" perintah Bai kecil.
Si ular merah mengangguk dan langsung membawa Bai kecil ke dalam goa, disana ada batu yang bisa di bilang seperti kasur jadi dia meletakan Lin Tian disana.
__ADS_1
Setelah itu dia berubah kembali ke wujud kucing kecil imutnya, dan dia dengan santai berjalan keluar goa untuk mencari beberapa informasi tentang dimana dia berada sekarang.
"kucing ini apa lagi yang akan dia lakukan" desah Lin Tian yang membuka matanya sedikit sambil melihat ke arah Bai kecil, dia pada akhirnya menutup mata dan mulai merasakan kekuatan yang ada di tubuh nya sekarang energinya sudah berubah menjadi energi dewa bukan lagi energi biasa seperti sebelumnya.
"Huf..mari mulai menyembuhkan diri" ucap Lin Tian.
......................
"Hm?" Lin Dong yang sedang berlatih di ruang rahasianya sedikit mengerutkan kening nya ke suatu tempat tertentu.
"Kenapa aku merasa ada yang baru saja muncul dari lubang hitam?" ucap Lin Dong, dia merasa kalau ada yang keluar dari lubang hitam tepatnya apa yang dia fikirkan itu benar tapi karena hal itu mungkin udah biasa bagi orang yang naik ke alam dewa jadi dia tidak terlalu peduli.
"Enam bulan lagi pertandingan generasi muda benua timur, aku harus mengatur jadwalnya bersama dengan saudara kedua dan ketiga" fikir Lin Tian, dia menghilang dari ruang rahasia dengan cara merobek ruang disana.
Tentang pertempuran generasi muda benua timur yang akan di adakan sekali dalam Sepuluh tahun itu sudah tersebar luas di seluruh dunia dewa, meski pertandingaan nya masih setengah tahun lagi tetap banyak generasi muda yang mencoba terbaik untuk meningkat kan kekuatan mereka.
"Xu'er, apa kamu benar akan ikut ke pertempuran besar itu?" tanya Ling Jun dengan wajah agak berat.
"Iya ayah, aku yakin akan ikut dengan kekuatan ku di alam abadi langit tingkat keenam ini sudah cukup untuk masuk sepuluh besar" jawab Ling Xu'er kepada ayahnya.
"Huf...Baiklah kamu harus hati-hati nak, aku merasa ada murid sekte kuil suci yang membenci dirimu dan mungkin akan membuat masalah nanti dengan kamu saat pertandingan" ucap Ling Jun mengingatkan Ling Xu'er.
"Aku mengerti ayah, oiya adik laki-laki dimana?" tanya Ling Xu'er bingug, karena hari ini dia tidak melihat adiknya Ling Zang di istana.
Ling Jun hanya mengatakan kalau adik laki-lakinya sedang pergi ke paviliun alkimia di kota senibeladiri untuk melakukan test alkimia master, Ling Xu'er yang mendengar tantang adiknya menghela nafas berat.
Dia tahu kenapa adiknya sampai berjuang untuk menjadi master alkimia, itu juga demi ibu mereka yang masih sakit meski berkat Pill Lin Tian ibunya tidak merasakan sakit tapi Pill terakhir sudah di gunakan oleh ibunya.
__ADS_1
"Lin Tian kamu dimana?" ucap Ling Xu'er di dalam hatinya, air mata menetes tanpa sadar jatuh ke cadarnya itu, bagaimana pun dia adalah seorang wanita dan tidak akan kuat bila harus menanggung beberapa beban sendirian.
Ling Xu'er merasa di saat Lin Tian ada di dekatnya semua beban yang ada di pundak nya dapat berkurang, dia bisa merasa sangat tenang dan aman saat berada di dekat Lin Tian.
Ling Jun yang melihat anak perempuan nya itu meneteskan air mata wajahnya terlihat berat, dia pun sebagai ayah juga tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengurangi beban yang di hadapi anak perempuannya.
"Ayah aku akan menemui ibu" ucap Ling Xu'er kepada Ling Jun.
"Em, pergilah " balas Ling Jun tidak keberatan, setelah Ling Xu'er keluar dari tempatnya Ling Jun mengepalkan tangan nya dia selalu berfikir kenapa hidup keluarga nya sangat lah berat seperti ini.
Dia sekarang berada di alam dewa tingkat rendah tahap menengah, sejak istrinya mengalami sakit seperti sekarang dia tidak bisa naik sedikitpun dan malah tetap di alam yang ada sekarang.
......................
"Hei kalian! dimana ikannya? ayo kumpulkan di depanku!" ucap Bai kecil yang sedang memeras beberapa monster di hutan tempat Lin Tian dan dia turun.
Semua monster yang berasal dari danau di hutan itu dengan patuh menangkap beberapa ikan yang bagus untuk Bai kecil, karena mereka takut kalau Bai kecil akan memukul mereka dengan keras atau membakar mereka jadi monster panggang.
"Bagus, dan kau gorilla besar mana buahnya? letakan disini setelah itu kalian boleh pergi" ucap Bai kecil ke gorilla hitam besar yang sedang berlutut di bawah.
Sedangkan dia dengan bangga duduk di atas ular merah tadi, dan melupakan untuk melindungi Lin Tian di goa.
Kurrrr....kurrrr....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2