
__ADS_3
Setelah beberapa hari tenang di benua barat, Lin Tian akhirnya bisa tenang untuk pergi ke dunia biru meninggalkan sekte langit yang sekarang.
Dia menyerahkan semuanya kepada Hei An untuk sementara waktu, dan membawa Zao Lu dan Yue Liandao bersama nya dengan beberapa orang di alam kaisar dan raja untuk ikut ke dunia biru.
Dia memasukan semua orang ke pagoda yang di berikan Lin Dong padanya waktu itu, setelah yakin semua siap dia dengan Bai kecil pergi menuju sekte seni beladiri untuk bertemu dengan ayahnya.
Tentu Ling Xu'er ikut beberapa hari yang lalu kembali ke sekte seni beladiri bersama orang tua dan kakaknya.
"Hei, apa kamu yakin tidak membawa Bai Ying?" tanya Lin Tian kepada Bai kecil.
"Ayolah kak, anakku itu sudah dewasa dan juga dia sudah hidup lama dari mu" ucap Bai kecil dengan wajah tersenyum bahagia.
"Iya meski begitu dia tetap keponakan ku" ucap Lin Tian membalas kata-kata Bai kecil.
Bai kecil diam dan tidak berbicara dia pun tidur di kepala Lin Tian sembari Lin Tian terbang menuju sekte seni beladiri Benua timur.
Mereka berdua dengan cepat terbang menuju sekte seni beladiri, sebelumnya Lin Tian juga telah melihat keadaan benua barat yang sudah mulai membaik dan juga lebih tertib karena peraturan yang dia buat.
Bahkan bisa di bilang tingkat ke miskinan serta juga bandit di benua barat telah mulai berkurang, iya meski pun masih ada karena pasti dimanapun itu hal seperti kemiskinan dan juga penjahat pasti akan ada.
Lin Tian tahu kadang akan ada orang yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kejahatan karena beberapa hal, dan juga kadang ada yang miskin di karenakan kurangnya ilmu dan pengalaman ataupun karena mereka kadang malas untuk melakukan sesuatu.
Hal itu dia rencanakan akan di selesaikan setelah keluarga di dunia biru naik karwna dia yakin dengan pamannya dan yang lain pasti dapat menyelesaikan masalah itu.
Tak berselang beberapa hari dia akhirnya sampai ke benua timur tempat orang tua nya berada, di karenakan Lin Tian sengaja tidak memakai array teleport sebab dia ingin melihat beberapa tempat sambil ke benua timur.
Jadi butuh bebetapa hati untuk sampai di benua timur degan kekuatannya sekarang, sampai di depan formasi pelindung sekte seni beladiri Lin Tian mengeluarkan sebuah token pemberian ayah nya.
Lalu mengarahkan ke depan formasi tersebut, setealh beberapa saat formasi itu terbuka dan dia pun langsung masuk ke dalam.
Saat dia masuk semua penjaga dan murid-murid disana waspada, dan ada beberapa murid kuat di tingkat raja mendekatinya dan menghentikan Lin Tian disana.
"Siapa kamu dan ada keperluan apa kamu kesini?" tanya pria itu dengan nada serius, di belakangnya ada beberapa murid yang melihat Lin Tian dengan wajah serius.
Sedangkan ada beberapa wanita yang melihat Lin Tian dengan wajah berseri-seri karena kagum akan ke tampanan Lin Tian, bahkan mereka bisa di katakan jatuh hati seketika setelah melihat Lin Tian.
__ADS_1
"Ehem..itu aku ingin pergi menemui Lin Jing" ucap Lin Tian dengan tersenyum, jelas kalau Lin Tian ingin mengujia murid murid sekte ayahnya ini.
Karena mungkin murid-murud disini belum melihat nya di karenakan memang hanya para leluhur dan petinggi lain yang tahu akan dirinya dan wajahnya.
"Bertemu dengan nona muda?" tanya pria itu dengan mengerutkan keningnya.
"Iya, bisakah saudara membawa ku ke tempat Saudari Lin Jing, token ini juga dia yang memberikan padaku" ucap Lin Tian sambil melihat kan tokennya.
Sedangkan Bai kecil yang di atas kepala kakaknya itu menggelengkan kepala karena sikap Lin Tian yang agak iseng itu, "Cih, bukannya kakak juga suka bercanda begitu, tapi kenapa malah setiap aku yang bercanda orang-orang pada marah" ucap Bai kecil di hatinya.
"Aku tidak tahu siapa kamu tapi jika kamu benar teman dari nona muda maka mari akan ku tunjukan jalan ke tempat nona muda" ucap pria itu dengan sopan.
Dia menghentikan saudara nya yang lain agar tidak bertindak gegabah karena mereka tidak tahu dan apa tujuan pemuda di depan mereka kesini.
"Oh, baiklah tapi setauku sekte seni beladiri adalah sekte kuat, apa aku bisa melihat betapa kuatnya murid sekte ini?" tanya Lin Tian sambil tersenyum.
"Maksud mu?" tanya pemuda di depannya Lin Tian.
"Maju lawan aku bersama-sama, aku ingin merasakan kekuatan kalian, jika kalian berani" ucap Lin Tian dengan nada jelas.
Lin Tian hanya tersenyum mengejek ke arah pemuda tersebut, membuat pemuda itu agak marah dengan provokasi dari wajah Lin Tian itu.
Bahkan pemuda di depan Lin Tian agak mengerutkan keningnya karena dia merasa kalau Lin Tian seperti sedang menguji mereka.
"Baiklah, kalau begitu aku akan melawan mu" ucap pemuda itu.
"Iya majulah" ucap Lin Tian sambil tersenyum, dia menahan kekuatannya sampai batas yang sama dengan pemuda di depan.
"Aku maju!" ucap pemuda itu.
Swissh...
Pemuda itu pun menghilang dan muncul di depan Lin Tian dengan cepat, dia memukul Lin Tian tapi berhasil di tahan oleh Lin Tian.
BOOMM...
__ADS_1
BOOMM...
pertarungan saling adu pukulan antara Lin Tian dan pemuda itu membuat semua murid dan tetua disana kaget yang pada akhirnya mereka melihat pertarungan keduanya dengan antusia.
BOOMM....
BOOMM...
Jelas kalau Lin Tian benar-benar menahan kekuatannya tapi di wajah Lin Tian juga terlihat bahagia karena dia bisa bertarung dengan orang-orang seusianya, karena selama ini dia selalu bertempur dengan orang-orang yang sudah tua kebanyakan.
BOOMM...
"Hei, fisikmu sangat kuat, apa kamu juga bisa menggunakan senjata?" tanya Lin Tian yang telah mundur beberapa langkah setelah adu pukulan dengan pemuda tersebut.
"Iya, senjata ku adalah ini" ucap pemuda tersebut sambil mengeluarkan tombak di tangannya jelas itu adalah senjata suci.
Melihat itu Lin Tian mengangguk, dia lalu juga mengeluarkan tombak yang setingkat dengan tombak pemuda tersebut.
"Kalau begitu mari kita lihat tombak siapa yang paling kuat" ucap Lin Tian sambil tersenyum ke arah pemuda tersebut.
Pemuda itu mengangguk lalu merek bertarung menggunakan tombak, jelas mereka tidak menggunakan teknik beladiri maupun qi dalam pertempuran mereka.
Mereka hanya mengadu ke hebatan fisik dan juga tombak mereka, wajah kagum pun muncul di antara murid-murid disana karena mereka tahu pemuda yang sedang di lawan Lin Tian termasuk dalam daftar generasi muda terkuat di alam raja dunia dewa saat ini.
"Apa kita harus menghentikan Lin Tian kak?" tanya Ling Xu'er di sebelah Lin Jing.
"Iya biarkan saja dia bersenang-senang dulu, aku juga ingin melihat betapa hebat nya tombak Lin Tian" ucap Lin Jing sambil tersenyum melihat ke arah Lin Tian yang sedang bertarung.
BOOMM.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2