
__ADS_3
"Iya,ada apa tuan Lin?" tanya Mu Xuanyin berbalik melihat Lin Tian.
Lin Tian melihat ke arah Mu Zixi dan Wu Xin,keduanya seperti mengerti sesuatu,dan menatap Mu Xuanyin.
"Saudari kami duluan" ucap Wu Xin ,lalu dia dan Mu Zini terbang memuju tempat tinggal mereka.
"Ada yang ingin kamu katakan tuan Lin?" tanya Mu Xuanyin menatap Lin Tian.
"Huf,soal apa yang kamu tanyakan di pelelangan tadi,suatu saat pasti akan mendapatkan jawaban nya,tapi tidak sekarang" ucap Lin Tian melihat Mu Xuanyin dengan lembut lalu dia berbalik dan terbang dari tempat itu.
Meninggalkan Mu Xuanyin yang masih kaget karena ucapan Lin Tian tadi,tidak lama ada air mata jatuh ke cadarnya.
dia menatap ke arah Lin Tian pergi dan sambil sedikit terisak berkata.
"Aku akan selalu menunggu mu untuk mengatakan yang sebenarnya" ucap Mu Xuanyin yang tersenyum bahagia di cadarnya .
Walaupun Lin Tian tidak mengatakan dengan jelas tapi dia mengerti apa yang ingin di katakan Lin Tian,dia juga tidak memaksa Lin Tian untuk mengatakan nya dengan jelas,dan memutuskan untuk menunggu dia mengatakan yang sebenarnya .
Agak lama baru Mu Xuanyin berbalik menuju tempat tinggalnya dengan penuh senyum di balik cadarnya.
Saat dia kembali, Mu Zini dan Wu Xin menunggu dia di depan pintu kamarnya, melihat mereka Mu Xuanyin tau apa yang mereka tunggu .
"Saudari,apa yang di katakan Lin Tian padamu?" tanya Wu Xin.
"Iya,coba katakan aku juga ingin tau kak" ucap Mu Zini.
"Tidak ada,dia hanya mengatakan semoga kita bisa menang di pertandingan nanti" ucap Mu Xuanyin dengan lembut.
Tentu dia tidak akan mengatakan apa yang sebenarnya kepada kedua orang ini, karena dia tau keduanya tidak bisa menjaga mulut mereka,dan sangat mudah terprovokasi oleh orang lain.
"Hanya itu?" tanya mereka berdua serentak.
"Em,hanya itu" balas Mu Xuanyin.
"Hm...!" Mu Zixi dan Wu Xin masih menatap dia dengan tatapan curiga.
"Sudah kalian kembali lah ke kamar,aku ingin menyempurnakan baju zirah dari pelelangan itu dan bersiap untuk acara besa tiga Minggu lagi" ucap Mu Xuanyin meninggalkan keduanya dan masuk ke kamar.
__ADS_1
"Cih,sepertinya kakak menyembunyikan sesuatu" ucap Mu Zini.
"Hm...sepertinya,tapi iya sudah lah,mari menemui saudari lain untuk pamer".ucap Wu Xin ke Mu Zini.
"Ayo," lalu kedua nya pergi menuju tempat berkumpul para murid lain dari sekte es, karena biasanya mereka akan berkumpul bersama di sore hari itu dan benar sebenarnya tujuan mereka adalah untuk pamer beberapa barang yang mereka beli di kota.
"Hehehe,kalian tau tidak,kami ikut dalam pelelangan tadi,dan duduk di ruangan VIP ungu" ucap Mu Zini.
"Eh,kenapa bisa?" tanya murid lain.
"Itu karena kami di undang oleh tuan muda Lin Tian" balas Mu Zini dengan bangga.
"Ehh.....!?" semua murid perempuan kaget mendengar kalau Mu Zini dan Wu Xin di undang oleh Lin Tian.
"Benarkah?" tanya murid itu lagi.
"Iya,bahkan kami di belikan harta yang ada di lelang" balas Wu Xin sambil mengeluarkan barang yang di belikan oleh Lin Tian.
Dan Wu Xin juga mengeluarkan harta yang sama di belikan Lin Tian tadi,akibatnya banyak para murid yang heboh dan cemburu dengan keduanya.
semua murid disana heboh dan banyak yang mengatakan ini dan ini di sana, seperti sudah kebiasaan bagi mereka semua untuk saling bergosip.
Ada yang berharap kalau mereka bisa pergi jalan bersama dengan Lin Tian dan bahkan ada juga yang berani mengatakan jika Lin Tian menginginkan dia maka dia tidak segan memberikan dirinya kepada Lin Tian
Di dekat tempat itu,seorang wanita berbaju merah dengan pakaian sexy, mendengar semua yang di katakan oleh Mu Zini dan Wu Xin membuat dia sangat marah dan cemburu terhadap Mu Xuanyin..
"Sial wanita jalang itu kenapa selalu beruntung" ucap wanita berpakaian sexy itu.
"Aku tidak bisa kalah oleh jalang itu, yakin lah aku akan buat si jalang itu menyesal nanti" ucap wanita itu,lalu pergi dari sana karena tidak tahan mendengar pujian murid di sana terhadap Mu Xuanyin.
......................
"Achu...!"
"Kenapa aku lebih sering bersin sejak pulang tadi?" fikir Lin Tian yang baru saja sampai di rumah.
"Kakak!" ucap suara kecil yang imut ke arah Lin Tian.
__ADS_1
"Hei,lihat ini adik kecil kakak".ucap Lin Tian melihat Lin Jia Li menyambut dia,Lin Tian mengangkat Lin Jia Li dan mengajak nya bermain bersama.
Gadis kecil itu sangat senang dan tertawa bahagia bersama Lin Tian,dia tidak henti berlarian dan bermain sampai dia lelah dan tertidur di pelukan Lin Tian.
Lin Tian meletakan Lin Jia Li di kamarnya dan menunggu gadis kecil itu benar-benar tertidur,saat dia bersiap akan pergi,Bai kecil keluar dari kalung Lin Tian.
"Meong..apa dia adik kecilmu kak?" tanya Bai kecil melihat gadis kecil di tempat tidur.
"Iya,kenapa? jangan ajarkan yang buruk kepadanya,jika tidak kamu akan di panggang oleh paman-paman lainnya" ucap Lin Tian ke Bai kecil.
"Cih,kenapa kakak dan yang lain berfikir jelek kepadaku,aku ini kucing yang baik" ucap Bai kecil dengan bangga.
"Siapa juga percaya bahwa kamu hanya seekor kucing yang baik,jika ada mungkin lautan akan kering" ucap Lin Tian di hatinya sambil menggelengkan kepala ke arah Bai kecil pertanda dia tidak percaya.
"Aiyo kak,aku ini kucing baik,aku akan menemani Adik kecil disini dulu" ucap Bai kecil lalu tidur di samping Lin Jia Li.
"Kamu ini!" Lin Tian hanya menggelengkan kepalanya tapi tidak melarang Bai kecil tidur disana.
Lin Tian sedikit mengingatkan Lin Tian tentang beberapa hal baru setelah itu dia keluar dari kamarnya.
"Achu..!"
"Apa yang terjadi hari ini?" ucap Lin Tian tidak tau kenapa dia sering bersin hari ini, tapi dia pergi ke dapur memasak untuk makan malam dia dan orang tuanya.
Di malam harinya Lin qi'er dan Lin Hao kembali,saat mereka melihat Lin Tian telah menunggu mereka untuk makan, mereka langsung makan bersama.
Lin qi'er menanyakan keadaan Lin Jia Li kepada Lin Tian ,dan Lin Tian hanya menjawab kalau dia sedang tertidur bersama Bai kecil.
Saat Lin Hao mendengar nama Bai kecil dia kaget dan bersiap untuk mengusir kucing putih itu dari kamar anak nya,tapi Lin qi'er memarahinya dan melarangnya melakukan hal itu.
Akibatnya Lin Hao sedikit menghela nafas dan dengan patuh melanjutkan makan disana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2