Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
360. Sekte Hitam


__ADS_3

"Kak.. Kakak sadar lah!" teriak Bai kecil, tapi karena Lin Tian masih tak sadar karena kesedihannya Bai kecil terpaksa memukul Lin Tian dengan cukup keras.


Walau itu menyakiti Lin Tian tapi Lin Tian akhirnya kembali seperti semula, rambut biru dan mata birunya kembali seperti semula tapi kesedihan dan kehampaan di mata Lin Tian masih jelas terlihat.


"Siapa yang melakukan hal kejam ini? apa salah mereka? mereka hanya manusia biasa, kenapa...? kenapa? juga dimana anakku.. kenapa...? kenapa semua harus terjadi." ucap Lin Tian dengan wajah yang sedih.


"Kak! kamu harus mencari Lin Ru'er, aku tidak merasakannya disini, gadis kecil itu pasti masih hidup!" ucap Bai kecil mencoba menenangkan Lin Tian.


Lin Tian sadar dia meletakan gadis muda itu dengan pelan ke tanah disan, lalu bergegas menuju ke rumah nenek Oba dengan cepat.


Tapi saat dia masuk dia melihat nenek Oba dengan tangan dan kaki sudah terputus, nenek Oba penuh dengan darah bahkan Lin Tian yang melihat nenek Oba sekarang hatinya semakin terasa tertusuk tusuk paku.


"An'er kamu kembali...?" ucap si nenek dengan suara yang hampir tak terdengar oleh Lin Tian.


Lin Tian yang mendengar suara kecil dari si nenek itu bergegas mendekat, dia melihat si nenek masih bernafas tapi nafas nya itu telah semakin kecil.


Bai kecil yakin kalau si nenek berusaha untuk terus bertahan hanya untuk menunggu Lin Tian kembali, dengan ketegasan yang di lakukan si nenek ini Bai kecil kagum dan juga dia sanga sedih melihat nenek yang selalu memberikan dia makan selama dia di desa.


"Nek..Kamu harus hidup aku punya Pill yang dapat membuat mu sembuh" ucap Lin Tian kepada si nenek dengan wajah yang sudah sangat pucat


"An'er, de..dengar Ru'er berada di bawah meja itu, dia masih hidup, nenek tidak dapat bertahan lagi, biarkan aku mati di tempat aku di lahirkan itu sudah membuat ku bahagia" ucap si nenek dengan terbata bata.


"Nek, kamu harus hidup kamu orang penting bagiku..nek..!" ucap Lin Tian sedih dia tak memperdulikan pakaian nya penuh darah, dia tetap meletakan kepala si nenek di pahanya itu dan memaksa si nenek menelan Pill yang ada di tangannya.


"Tidak nak, tidak apa-apa nenek sudah puas hidup, nenek hanya berharap kamu dan Ru'er bisa hidup bahagia, dan nenek tau kamu bukan orang biasa juga" ucap si nenek.


"Nek yakin lah aku pasti akan membalas dendam dan membantai semua orang yang telah membunuh penduduk desa ini" ucap Lin Tian dengan wajah penuh kebencian.

__ADS_1


"An'er, memang kami penduduk desa ingin ada yang membalaskan dendam untuk kami, tapi ingat lah dendam tak dapat menyelesaikan semua masalah, kami ingin kamu hanya membunuh karena keadilan dan agar tak ada yang bernasib sama dengan desa Suma ini, ingat lah jangan sampai dirimu di kontrol oleh kebencian" ucap nenek sebelum dia menutup matanya.


"Ti..tidak..! agh!!!!" Lin Tian berteriak sejadi-jadinya, dia menangis dengan si nenek masih di pangkuannya.


Bai kecil juga sudah meneteskan air mat, dia berfikir jadi ini lah perasaan buruk yang telah menghantui nya baru-baru ini, dia menyesal membawa Lin Tian ke jurang Kematian sebelumnya jika dia tak membawa Lin Tian kesan mungkin semua penduduk tidak akan mati seperti ini.


"Kak, ini salah ku, aku yang salah" ucap Bai kecil dengan gemetar.


"Tidak.. aku yang salah aku terlalu senang dan melupakan desa di saat berlatih sebelumnya, aku lah penyebabnya" ucap Lin Tian.


Mereka berdua cukup lama duduk disana dengan Lin Tian masih memangku si nenek, cukup lama setelah beberapa jam Lin Tian mencoba untuk tenang.


"Nek, aku akan membalas kalian tapi bukan untuk kebencian ku hanya untuk keadilan dan agar tak terjadi lagi hal yang seperti ini" ucap Lin Tian sambil menghelus wajah nenek yang saat Lin Tian lihat penuh cahaya yang lembut.


Dia menggendong si nenek keluar dari rumah itu dan berhenti di luar pintu rumah tersebut.


"Keluarlah!" ucap Lin Tian.


Dia menyerahkan pemakan warga desa kepada Bai kecil, Bai kecil tak menolak dna setelah Lin Tian menyerahkan mayat si nenek kepada monyet besar itu, Bai kecil dan monster iblis itu pun mulai bekerja.


Lin Tian masuk kembali ke rumah dan membersihkan semua darah yang ada disana, baru dia mendekat ke arah meja dan menggesarnya.


Dua membuka penutup dari bawah meja tersebut, lalu sosok gadis kecil yang masih gemetaran dan juga sedikit pucat terlihat oleh Lin Tian.


"


"Ru'er..!" panggil Lin Tian dengan lembut.

__ADS_1


Ru'er yang tadi gemetar saat melihat Lin Tian dia berteriak dan menangis ke arah Lin Tian.


"Ayah..!" ucap Lin Ru'er, sembari memeluk Lin Tian.


"Tenang ada ayah disini, ada ayah" ucap Lin Tian degan lembut, dia memeluk erat gadis kecil itu takut kalau gadis itu menghilang dari dirinya.


"A..ayah kenapa dewa itu jahat, mereka jahat..mereka jahat!" ucap gadis kecil itu.


Lin Tian hanya bisa memeluk gadis kecil itu, dia menyalurkan sedikit energi sebelum Lin Ru'er tertidur di pelukannya.


Lin Tian lalu mencoba melihat kenangan yang ada di dalam fikiran Lin Ru'er, lalu dia melihat semua hal yang terjadi sebelum terjadi nya pembantaian di desa.


Dari orang-orang yang mengaku sebagai dewa, meminta gadis-gadis desa untuk melayani mereka sampai di saat warga desa menolak dan mereka membunuh seluruh warga desa disan.


Di saat membaca kenangan Lin Ru'er, Lin Tian bisa melihat ada token yang tergantung di pinggang mereka, disana tertulis "Sekte hitam", dan dari itu Lin Tian tau mereka adalah murid dari sekte hitam akibatnya aura membunuh Lin Tian yang baru saja hilang kembali lagi memenuhi langit dan area di sekitar desa itu.


"Aku pasti membunuh kalian, tunggu saja kalian akan pasti mati lebih menyedihkan! " ucap Lin Tian dalam hatinya.


Dia sudah bertekad setelah selesai mengubur para penduduk dan si nenek, dia akan pergi ke sekte Hitam membalas perbuatan mereka terhadap desa Suma.


Lin Tian membawa masuk Lin Ru'er ke dalam kalung biantang, dia lalu terpaksa menganggu Lin Feng'er yang sedang berlatih saat itu.


"Kak, kenapa tumben kamu mengganggu ku sedang berlatih?" tanya Feng'er kepada Lin Tian.


"Aku butuh bantuan mu sebentar!" ucap Lin Tian, Feng'er mengangguk tapi dia juga melihat ada gadis kecil di pangkuan Lin Tian yang membuat dia penasaran dengan gadis itu.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2