Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
594. Ujian Kedua (Ujian Di dunia Jiwa)


__ADS_3

Waktu pun berlalu dua bulan..


Dan hari terakhir ujian pertama akan selesai, tapi di depan istana ada tiga gadis yang telah hampir mencapai istana itu dan paling membuat semua orang kaget adalah wajah ketiga gadis itu terlihat berkeringat sesaat akan mencapai tangga untuk naik ke istana.


"Kakak, ini sungguh sangat kuat melebihi dari sebelumnya apalah kakak besar ingin membunuh kita?" ucap Lin Lu'er dengan wajah kesal.


Nafasnya sudah tidak teratur lagi, dan wajah nya penuh dengan keringat begitu juga dengan dua gadis lain yang sudah basah oleh keringat mereka.


"Hum.. setelah ujian ini selesai aku akan mengadu ke kakak ipar agar kakak besar di hukum" ucap Lin Jia Li dengan marah


Meski mereka bertiga kesal tapi mereka tidak behenti disana dan terus berjalan untuk mencapai istana.


"Aku tidak menyangka kalau sekte langit mempunyai jenius seperti ini" ucap kepala keluarga suku Phoenix memandang ketiga gadis yang telah hampir mencapai istana.


"Itu hanya keberuntungan mereka saja karena cocok dengan kultivasi tubuh mereka" balas Bing Yang tak berdaya.


Dia tidak memikirkan tentang ketiga gadis itu tapi murid-murid nya yang ada beberapa mati di dalam, jelas dia tidak mengharapkan ujian ini sangat kejam di bandingkan ujian saat dia masih di dunia biru.


Tak sadar dia memandang Lin Tian yang terlihat menutup mata di tempat duduk nya, sejak hampir dua bulan ini Lin Tian bahkan tidak bergerak sedikitpun dari tempat dia duduk.


Dia hanya bangun sesekali untuk menikmati teh nya lalu kembali lagi tidur, Bing Yang tidak tahu apa yang sedang di rencanakan Lin Tian sebenarnya kali ini karena menurutnya Lin Tian bukan lah orang yang melakukan hal tanpa tujuan.


"Apa yang sedang anak ini lakukan?" ucap Bing Yang dengan wajah agak aneh.


Akhirnya setelah beberapa jam ketiga gadis itu bisa mencapai istana, lalu dapat memilih senjata dan beberapa hadiah disana.


Lalu di ikuti oleh murid sekte seni beladiri, kekaisaran api, suku naga, suku api, suku es dan juga sekte kegelapan, satu persatu murid sampai di istana itu dengan wajah yang lega.


setelah seribu orang di istana itu, Lin Tian yang tadi menutup matanya langsung membuka mata sambil berdiri melihat ke langit dengan senyum cerah.

__ADS_1


"Ujian pertama selesai, yang kalah dapat keluar dan seribu orang yang berhasil masuk ke istana bisa maju ke ujian kedua!" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Lalu Lin Tian mengeluarkan tokennya dan semua murid yang gagal langsung di pisahkan dari seribu murid yang telah duluan mencapai istana.


Setelah itu Lin Tian pun langsung menggerakan tangan nya ke arah semua murid yang masuk ke ujian kedua itu, dan kelelahan yang di derita murid-murid tersebut menghilang seketika.


"Aku telah memulihkan kekuatan tubuh kalian, maka ujian kedua akan segera di mulai sekarang!" ucap Lin Tian dengan keras.


"Apa?" wajah semua orang berubah seketika, bagaiman tidak biasanya ujian kedua akan di adakan sehari atau tiga hari setelah ujian pertama tapi sekarang Lin Tian langaung memulai ujian kedua setelah mereka keluar dari ujian pertama.


Wajah para pemimpin dan bahkan Lin Dong serta dua kaisar berubah seketika, mereka memandang Lin Tian dengan wajah bingung.


"Tidak ada penolakan! jika mereka tidak bisa mengatasi semua ini bagaimana mereka bisa melawan musuh yang akan terus menyerang tanpa henti, apakah mereka akan berkata 'izin istirahat dulu" apakah begitu? lelucon bodoh!" ucap Lin Tian keras lalu dia mengeluarkan aura seorang setengah langkah ke alam dewa ilahi nya membuat semua orang kaget dan tak berdaya dengan tekanan tersebut.


"An'er! bukan kah ini keterlaluan?" ucap Lin Dong dengan serius.


Mendengar itu wajah semua pemimpin berubah lagi kenapa tidak memang yang lelah fisik mereka tidak dengan jiwa mereka karena ujian kedua adalah tentang roh atau jiwa mereka sendiri.


Tanpa menunggu balasan dari mereka Lin Tian mengeluarkan token kedua lalu dunia yang ada di langit berubah seketika dan di hadapan semua murid itu token yang di pegang mereka pun berubah menjadi gelembung dan mengelilingi tubuh mereka semua.


"Apa ini?" fikir para generasi muda yang bingung.


"Itu adalah bola roh yang aku ciptakan, dengan itu maka roh atau jiwa kalian akan masuk ke dunia jiwa, disana tugas kalian mudah!" ucap Lin Tian sambil tersenyum menyeramkan.


"Apa itu?" tanya salah satu generasi muda yang berhasil maju ke babak kedua.


"Bertahan hidup lah disana, sama seperti sebelumnya jika kalian mati disana maka kalian akan mati juga disini" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Ekspresi semua generasi muda berubah sangat jelek seketika, mereka berfikir apa Lin Tian ini sangat ingin membunuh seluruh generasi muda disini? atau dia sangat ingin menyiksa mereka pelan-pelan seperti ini.

__ADS_1


"Satu lagi kalian bisa bertarung dengan berkelompok, itu terserah kalian tapi untuk menang kalian harus mendapatkan poin dari membunuh monster atau mendapat kan harta di dalam, setelah itu di samping batu besar ini nama kalian akan tertulis" ucap Lin Tian dengan tenang menjelaskan tanpa sedikit pun berkedip.


Lin Tian menjelaskan kalau siapapun yang ingin menang adalah dengan cara mengumpulkan poin membunuh Monster, mendapatkan bahan berharga dan berbagai cara lainnya.


"Lalu bagaimana jika kami membunuh salah satu orang disana?" tanya seseorang lagi.


"Itu terserah kalian, jika dia menyerah setengah poin dia untukmu tapi jika dia mati maka seluru poin nya untuk mu semua" jawab Lin Tian sambil tersenyum.


"Bukankah ini sama saja meminta mereka untuk saling membunuh?" ucap kepala keluarga suku angin degan sedikit tidak senang.


Tapi memang benar yang di katakan oleh kepala keluarga suku angin, aturan ini terlalu kejam dan juga terlalu bahaya di tambah dengan jika mereka mati di dalam maka Meraka akb mati seperti yang terjadi di ujian pertama.


"Sayang sekali berbeda dengan ujian pertama kali ini kalian tidak dapat menyerah, seratus orang pemenang maka kalian bisa keluar jadi semoga beruntung" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


"Tu..tunggu!" ucap generasi muda tersebut tapi sayangnya Lin Tian tidak peduli dengan teriakan mereka.


Bila gelembung itu perlahan membuat mereka semua kehilangan kesadaran lalu roh atau jiwa mereka masuk ke dalam dunia jiwa tersebut.


Disana wajah semua generasi muda berubah sangat kelak, jelas mereka ingin menyerah dengan ujian kedua tapi Lin Tian tidak membiarkannya keluar.


"Nak! kenapa begini jadinya?" ucap kaisar Chu dengan tidak senang kepada Lin Tian.


"paman dan yang lainnya duduk saja dan nikmati, apa yang aku lakukan itu buka. hanya untuk diriku saja tapi untuk mereka juga" balas Lin Tian sambil tersenyum


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2