Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Kami Adalah Keluargamu


__ADS_3

Setelah kembali ke rumah,Lin Tian bertemudengan ibunya,ibunya Lin qi'er juga sangat merindukan anaknya itu.


dia memeluk Lin Tian cukup lama sebelum Lin Hao memintak nya untuk berhenti,Lin qi'er juga memintak Lin Tian menunggu,dia akan memasak untuk mereka.


karena sudah lama keluarga mereka belum makan bersama,Lin Tian juga tidak keberatan.


sambil menunggu ibunya memasak,dia bermain dengan adik kecilnya itu,dan tentu Lin Jia Li juga sangat merindukan Lin Tian jadi dia yang baru bisa berbicara itu memintak oleh-oleh dari Lin Tian.


Lin Tian juga sangat menyayangi adiknya itu jadi dia mengeluarkan beberapa barang agar di pilih Lin Jia Li.


melihat semuanya Li'er kecil itu menyukai apa yang ada di depannya ,karena itu pada akhirnya Lin Tian memberikan semua benda itu,yang mana seperti boneka, kalung kristal dan beberapa mainan yang dia beli dan buat.


Lin Hao juga tidak melarang Lin Tian memberikan benda-benda itu karena dia takut jika Lin Jia Li menangis maka dia akan di marahi oleh Lin qi'er.


Karena terkadang wanita akan marah jika anaknya kita sentuh apalagi kalau menangis atau terluka,wanita akan berubah menjadi seperti singa betina yang sangat garang.


"Nak,suami mari kita makan" ucap Lin qi'er sambil mengeluarkan menu makanan uang dia buat.


"Baik buk" ucap Lin Tian menggendong adik nya ke meja makan bersama Lin Hao.


Di meja Lin Tian memberikan Lin Jia Li kepada Lin qi'er,mereka duduk dan memulai makan bersama di rumah itu.


suasana kehidupan seperti sebuah keluarga biasa terpampang di sana,terlihat juga Lin qi'er memberikan beberapa lauk untuk Lin Tian makan,serta Lin qi'er yang membantu Lin Hao mengambilkan makanan yang dia inginkan.


setelah makan Lin Tian membantu membersihkan meja itu,lalu setelah itu Lin Tian mulai duduk bersama dengan ibu dan ayahnya,tentu Lin Jia Li telah lama tidur karena kekenyangan.


"Nak,kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya pada Mu Xuanyin.?" tanya Lin qi'er.


"Ibu,aku berjanji akan mengatakan nya saat waktunya sudah tepat" ucap Lin Tian.


"hu..kami jangan sampai membuat ibu kehilangan menantu perempuan yang sebagus itu" ucap Lin qi'er menegur Lin Tian

__ADS_1


"Tenang saja ibu" ucapin Tian berdiri dan memijit pundak ibunya,Lin Hao yang melihat itu lalu protes dan berkata.


"Nak,kenapa hanya ibumu? ayah mu juga ingin!" ucap Lin Hao.


"Kamu nanti saja,setelah aku baru kamu, lagian dia juga lelah kenapa kamu malah menyuruh dia memijit mu" ucap Lin qi'er memarahi suaminya.


"Itu..baiklah?" Lin Hao tidak melanjutkan perkataannya takut kalau dia lanjutkan maka dia akan tidur di luar nanti.


Lin Tian hanya menggelengkan kepala melihat sikap ibu dan ayahnya itu,setelah cukup lama Lin qi'er pergi untuk membawa Lin Jia Li ke kamar.


Lin Tian dan Lin Hao masih duduk bersama di meja,mereka duduk sambil meminum teh,tapi keadaan di sana hanya masih diam dan Lin Tian tidak berbicara.


"Ayah,aku boleh bertanya kepadamu" ucap Lin Tian ragu.


"Kenapa? apa masalah wanita itu mengganggu mu?" tanya Lin Haa sepertinya tau apa yang ingin di tanyakan Lin Tian.


"Em,apa menurut ayah aku melakukan hal yang salah?" tanya Lin Tian.


"Tidak nak,ayah dan ibumu tidak pernah menganggap kamu salah, dan kami tau kamu memiliki keinginan yang ingin kamu capai" ucap Lin Hao.


"Nak,kami akan selalu mendukungmu, ingat lah jika kamu lelah di luar kembali lah,walaupun mungkin aku tidak sekuat dirimu,tapi disini aku,ibumu pasti akan menjaga dan membuat mu bahagia sebisa kami" ucap Lin Hao dengan senyum tulus melihat Lin Tian.


Sesaat Lin Tian menetes kan air mata mendengar perkataan ayahnya itu,walau dia tau mereka bukan lah orang tua kandungnya,tapi Lin Hao dan Lin qi'er tetap memberikan cinta seorang ayah dan ibu untuknya,bahkan mereka juga sangat mencintai dia lebih dari apa yang selama ini terlihat.


"Terima kasih Ayah" hanya ucapan itu yang Lin Tian bisa katakan,di dalam hatinya dia berjanji akan membuat ibu dan ayah nya ini bangga,dan dia tidak akan membuat ibu dan ayahnya ini sedih karena dirinya.


"Bukan kah kita keluarga,hal seperti itu tidak perlu kan?" ucap Lin Hao.


"Ayah benar" balas Lin Tian dengan senyum.


Sesaat di tempat itu tawa dan senyum ayah dan anak bisa terdengar,Lin qi'er yang melihat kedua orang itu mengbrol juga sangat senang.

__ADS_1


dia tidak menganggu mereka dan hanya melihat dari pintu kamarnya saja,dia juga sangat senang dengan keluarga kecilnya ini,harapannya hanya berharap hal seperti ini bisa terus berjalan.


Sesaat Lin Tian akan kembali ke kamar,dia menemui ibunya untuk memberikan Pill kecantikan yang telah dia siapkan.


Saat Lin qi'er tau Pill tersebut matanya berubah berkilauan saat melihat Pill di kotak itu,dia bahkan langsung mengambil dan menyimpannya di bawah tatapan tak berdaya Lin Hao.


Lin Tian hanya tersenyum melihat hal itu,karena dia juga sudah terbiasa dengan reaksi wanita saat melihat Pill itu.


Lalu Lin Tian menjelaskan fungsi dua Pill lainnya kepada Lin qi'er,saat Lin haoy mendengar itu mulutnya langsung berkedut,dan dia menetes kan keringat dingin di sekujur tubuhnya.


Dia ingin sekali memukul kepala anaknya itu,tapi tidak berani melakukannya di dekat Lin qi'er.


Berbeda dengan Lin qi'er saat dia mendengar dua fungsi Pill lainnnya matanya berkilauan dan sangat bahagia.


Dan di matanya tertulis malam ini dia ingin mencobanya,dia langsung melihat ke arah Lin Hao dengan senyuman yang penuh kasih sayang,tapi sayangnya Lin Hao tau senyum itu adalah senyum iblis wanita.


"Oh tuhan,malam ini pasti akan menjadi mimpi burukku" ucap Lin Hao dalam hatinya.


Anehnya Lin Tian tidak terlalu memikirkan apa yang akan terjadi pada ayahnya setelah itu,yang dia tau hanya jika dia bisa membuat ibu bahagia itu sudah cukup.


"Nak,besok kita harus berbicara empat mata" ucap Lin Hao sebelum Lin Tian pergi.


Hal itu membuat Lin Tian bingung,kenapa ayahnya seperti marah pada dirinya,tapi dia tidak terlalu memikirkan dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat.


Besok adalah hari lelang ,Lin Tian berfikir untuk menjual beberapa Pill yang dia buat serta beberapa senjata yang tidak dia gunakan serta senjata yang menurutnya tidak terlalu cocok di simpan di sekte.


Malam itu Lin Tian sibuk dengan memikirkan barang yang cocok dia ikutkan lelang.


Dan malam itu juga siksaan untuk Lin Hao,Bing yang, dan juga Bing Ye,mereka bahkan tak bisa menangis mengeluarkan air mata.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2