
__ADS_3
RAAARRRRRR....
semua orang memandang kemana tempat suara itu terdegar, lalu mereka melihat raksasa darah yang sangat besar sedang bertarung dengan naga biru yang juga sama besar dengan tubuh raksasa itu.
BOOMM....
"Kau bercanda? orang ini bisa juga beregenerasi dengan cepat" ucap naga kecil melihat tangan raksasa itu yang semula hancur menjadi utuh kembali.
Api biru naga kecil termasuk api yang sangat kuat bahkan jika itu di bandingkan dengan api dewa lainnya tidak akan ada yang dapat melawan api naga kecil.
Tapi...
"Hahaha... tubuh monster itu terbuat dari berbagai darah, tulang, dan daging manusia yang mana semuanya adalah dewa, kaisar dan berbagai tingkat kultivator lalu di jadikan satu ke dalam tubuh orang tersebut, tentu saja akan menjadikan monster seperti ini" ucap tetua agung dengan bahagia memandang monster itu.
Meskipun rencana belum berhasil dengan sepenuh nya tapi monster ini sudah cukup terbilang sangat kuat di bandingkan dengan kekuatannya yang sekarang.
BOOMM...
"Api biru hancurkan!" ucap naga kecil.
Semburan api biru terus menyerang raksasa itu, dan naga kecil juga terbang mengelilinginya sambil menyemburkan api biru.
Sayangnya monster ini terus pulij setiap di lukai oleh naga kecil, bahkan beberapa orang yang melihat monster tersebut merasa kalau tidak ada harapan untuk menang.
RAAARRRRRR...
BOOMM...
Raksasa itu memukul tanah di bawah kakinya yang membuat banyak debu, dan naga kecil kehilangan jejak monster itu dia bahkan tidak dapat merasakan aura monster itu sekarang dimana.
"Sial! aku lupa kalau energi nya berbeda dengan energi disini" ucap naga kecil.
Saat dia baru saja merasakan dimana monster itu berada, ekornya sudah di pegang oleh sesuatu yang membuat dia langsung kaget.
"Eh? jangan!" ucap naga kecil.
Monster itu mengayunkan naga kecil seperti mainan, membuat dia pusing sampai ingin muntah disana.
RAAARRRRRR....
Naga kecil di lemparkan ke arah kota oleh monster itu, dengan cepat naga kecil merasa sangat pusing dan tak bisa melihat dengan jelas.
"Aaawaasssa!" ucap naga kecil yang terbang dengan cepat itu.
__ADS_1
"Eh?" Bai kecil dan dewa kehancuran yang sedang bertarung sontak kaget dan melihat ke arah suara berasal.
Dewa kehancuran langsung berpindah tempat dengan cepat sedangkan Bai kecil yang baru menoleh hanya bisa melihat sosok besar menghantam dirinya dengan sangat keras.
BOOMM...
"uhuk!" Bai kecil terasa sakit dan ikut terpental juga dengan naga kecil.
"Pusing..pusingnya! kenapa monster ini hanya bisa melakukan hal itu?" ucap naga kecil dengan kepala yang masih pusing.
"Um...Um..."
"Eh? seperti ada suara? dan juga kenapa terasa agak lembut yah di bawah?" ucap naga kecil sedikit menggesekkan tubuhnya.
"UMM...!"
"Wah! kakak? kenapa kau di sana?" ucap naga kecil yang baru sadar kalau ada Bai kecil yang tertindi oleh nya.
"Sial! apa kamu ingin membunuhku?" ucap Bai kecil yang baru lepas dari tindihan naga kecil, dia hampir saja kehabisan nafas karena tertindih naga kecil.
"Maafkan aku kak! monster ini sungguh mengerikan" ucap naga kecil dengan serius melihat monster yang seperti iblis sedang terbang itu.
Bai kecil juga tak lagi mengomel, dia melihat ke arah monster itu juga dengan wajah serius, meski monster ini lebih kuat dari tetua agung tapi itu tetap hanya monster yang tidak memiliki fikiran.
Jadi dengan kekuatan naga kecil sekarang tidak sulit untuk melawannya, sayang nya tidak di sangka kalau monster ini memiliki tubuh abadi yang dapat beregenerasi dengan cepat setelah terluka.
Naga kecil mendesah sambil menggeleng kan kepalanya, tentu dia sudah mencoba bahkan setiap kali orang ini terluka dia akan pulih dengan cepat.
Dia juga sudah mencoba mencari solusi atau kelemahan nya tapi sampai saat ini tidak dapat menemukan apa kelemahan dari monster ini.
"Kak? apa menurutmu monster ini memiliki kelemahan?" tanya naga kecil.
"Aku ragu...! karena apa yang ku dengar dari suara tetua agung orang ini adalah bekas pembunuh, jadi kalau begitu cara membuat dia puas hanya setelah dia membunuh semua orang disini" ucap Bai kecil dengan menatap monster itu serius.
Sedangkan di langit, sosok dewa kehancuran muncul di depan monster itu, dia terlihat tersenyum bangga melihat semua orang disana bahkan ada ejekan dari wajah nya itu.
"Hahaha... kalian semua akan mati disini untuk membangun alam ku yang baru" ucap dewa kehancuran.
RAAARRRRRR...
Monster itu berteriak ke arah langit mengikuti suara dari dewa kehancuran itu, saat itu juga ada senyum puas dari dewa kehancuran dengan monster tersebut.
"Tidak sia-sia selama ini persiapan yang aku dan tetua buat" ucap dewa kehancuran memandang monster tersebut.
__ADS_1
Dia lalu menatap ke arah Bai kecil dan naga kecil dengan senyum puas diri, tentu dia kesulitan dengan Bai kecil sebagai musuhnya itu.
Dan sekarang dia memiliki monster ini untuk melawan naga kecil dan Bai kecil tentu ini adalah hal bagus untuk dirinya.
"Hehehe... kalian berdua akan mati lalu pemuda itu juga akan mati bersama kalian dua binatang jelek!" ucap dewa kehancuran dengan sombong.
"Apa kau katakan tadi?" ucap keduanya dengan marah.
"Jelek? ha? kurang ajar!" teriak Bai kecil dengan marah.
Tiba-tiba wujudnya yang kecil perlahan membesar, dia tidak berwujud kucing lagi tapi dia seperti seekor harimau yang memiliki badan sebesar naga kecil.
Dengan sayap besar berwarna hitam di punggungnya menambah betapa sangar nya Bai kecil.
ROAARRRR....
Bai kecil berteriak keras membuat semua orang merinding saat tahu wujud asli dari Bai kecil, bahkan wajah Lan jingyi dan juga empat keluarga besar sangat kaget.
"Apakah itu kucing yang imut sebelumnya?" tanya Kepala keluarga Gu dengan agak kaku.
"Iya, di..dia harimau suci? aku tidak menyangka kalau pemuda ini memiliki peliharaan seperti itu" ucap kepala keluarga Yan dengan masam.
Lan jingyi pun hanya tersenyum masam, dia sudah tahu kalau dua binatang itu sangat lah kuat tapi dia masih terkejut dengan bentuk asli dari naga kecil dan Bai kecil.
Sampai-sampai leluhur empat keluarga menelan ludah melihat harimau bersayap hitam itu, mereka hanya berfikir kalau nanti jangan menyinggung tuan kucing itu.
"Harimau bersayap hitam? siapa kau sebenarnya?" ucap dewa kehancuran memandang Bai kecil.
"Kamu tidak pantas tahu siapa aku!" ucap Bai kecil dengan tenang, tapi matanya terlihat serius menatap monster besar di belakang Dewa kehancuran itu.
"Hahaha..tidak peduli siapa kau tapi kalian akan tetap mati!" ucap dewa kehancuran dengan sombong.
"Kita lihat saja, aku atau kau yang mati!" ucap Bai kecil dengan nada sombong
"Hahahaha... bunuh dia!" ucap dewa kehancuran.
Tapi monster itu hanya diam dan tak bergerak, dia memandang Bai kecil untuk sementara waktu lalu menatap dewa kehancuran.
"Bunuh dia bodoh.. cepat Bun.." belum dia selesai berbicara dia di angkat oleh monster itu dan...
Crackk.....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2