
__ADS_3
Mendengar dia di panggil pria kecil oleh Bai kecil membuat pria itu sangat marah dan berdiri menunjuk Bai kecil.
"Kucing sialan, meski kamu milik anak ini tapi apa kamu fikir aku takut padamu, aku adalah Zen Fu leluhur dari sekte Zen!" teriak pria itu dengan penuh amarah dan tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya.
tentu orang tahu akan sekte Zen yang termasuk sekte kuat di dunia dewa tapi jelas mereka tidak terlalu kuat di bandingkan lima suku, dua kekaisaran, dan beberapa sekte super.
Hanya mereka terlihat sombong karena di antara leluhur mereka akan ada yang menembus alam dewa langit jadi karena itu lah leluhur ini terlihat sombong di hadapan Lin Tian karena merasa dia sudah setara dengan yang ada disini.
Lin Tian yang melihat dan mendengar ke angkuhan pria ini bukan nya marah tapi malah mengasihani nya, iya kenapa tidak Bai kecil bukan lah kucing yang mudah untuk di gertak oleh orang luar, apalagi jika orang luar itu sombong di depannya.
"Ha? sekte Zen? apa itu? hei, katakan seberapa kuat orang-orang sekte Zen?" tanya Bai kecil melihat ke arah leluhur suku api.
Melihat tatapan Bai kecil leluhur suku api merasa sial karena dia jelas Bai kecil yang sebenarnya leluhur pendiri dari suku harimau bukan lah kucing yang baik, badan nya berkeringat dingin dan merasa marah melihat leluhur sekte Zen Yang sombong ini.
Bahkan jika leluhur tua sekte suku api yang berada di alam dewa langit disini tidak akan pernah leluhur itu berani melawan kucing putih kecil ini tapi leluhur Zen ini benar-benar terlalu sombong.
"I...itu... sekte Zen termasuk sekte besar di dunia dewa memiliki dua puluh ahli dewa tingkat tinggi, dan tiga puluh ahli alam dewa menengah ke bawah nya serta ada kabar kalau leluhur tua sekte Zen akan menembus alam dewa langit hanya itu yang aku tahu" jawab Leluhur suku es dengan gemetar ketakutan.
"Hei, leluhur suku api, kamu benar sekarang sekte ku bisa di bilang masuk dalam jajaran sekte super lainnya, bagaimana kucing kecil sialan?" ucap leluhur sekte Zen dengan menghina.
"Hanya itu ahli mereka? apa kau badut? seperti itu bisa di bilang sekte super? wah, beruang sialan aku sangat ingin menampar nya sekarang karena tertawa, hahahaha!" ucap Bai kecil meledeknya.
Di kalung binatang..
"Achu... BRRRRRRR! Kenapa aku gemetar ketakutan begini? hu! aku merasa seperti leluhur kucing ingin memukulku!" ucap si beruang yang sedang beristirahat di dalam goa nya.
"Sudahlah, leluhur sedang sibuk sekarang aku bisa bebas seperti yang lainnya, tidur saja" ucap si beruang dan lalu tidur kembali.
Kembali ke aula sekte langit....
__ADS_1
"Kamu...! dasar kucing tidak tahu malu, hanya memiliki sedikit kecerdasan sudah berani seperti itu!" teriak Zen Fu dengan nada marah dan meledek Bai kecil.
"Xu'er, bagaimana jika bermain kita tebak-tebakan?" tanya Lin Tian dengan akal ilahinya ke Ling Xu'er.
"Oh, kada apa yang kita mainkan?" tanya Xu'er..
"Seberapa parah orang ini akan di pukul Bai keci?" Jawab Lin Tian dengan mulut nya masih tersenyum.
Ling Xu'er mengangguk setuju dengan itu, lalu Lin Tian dan Ling Xu'er mulai menebak bagaimana nasib orang ini akan berakhir.
"Ayah, dan kalian semua, bagaimana jika kita bermain taruhan?" ucap Lin Tian mengirimkan suara akal ilahinya kepada yang lain.
hanya Bai kecil dan Leluhur Zen serta yang ikut bersamanya tidak mendengar suara Lin Tian itu, mendengar itu semua orang disana kaget dan memandang Lin Tian.
Mereka jelas mendengar Lin Tian mengajak mereka bermain taruhan, hanya taruhan kali ini sepertinya bisa di bilang lucu dan unik bagi mereka.
"Benar juga aku kurang suka dengan sikap sombong orang ini" balas leluhur naga, dan yang lain setuju ikut taruhan bagaimana nasib pria itu setelah di pukuli oleh Bai kecil.
Yang hampir mendekati dari taruhan mereka dia lah yang menang, dan beberapa ada yang bertaruh wajah pria itu tidak akan bisa di kenali lagi, ada yang mengatakan semua gigi nya akan jatuh dan ada yang mengatakan dia pasti akan setengah mati.
Taruhan mereka tentu kristal dewa tingkat tinggi semua dengan harga tidak main-main, sepuluh juta perkepala mereka, dan pemenang akan mendapat kan tiga kali lipat dari hasil nya.
Setelah taruhan di letakan mereka hanya melihat keduanya yang masih adu mulut dan belum memulai perkelahian, yang tadinya mereka takut sekarang malah mereka sangat menantikan hasilnya.
"An'er ini memang bisa membuat suasana jadi lebih baik, walau caranya sedikit aneh" ucap Ying Huanhuan di belakang Lin Dong.
"Hahaha...begitu lah seorang pemimpin seharusnya, dia harus mengerti situasi dan keadaan yang ada di dekatnya maka baru bisa merencanakan semua hal dengan baik" balas Lin Dong dengan tertawa pelan.
"Kucing sialan, kesini turun jika kau berani!" teriak leluhur Zen itu.
__ADS_1
"Sialan, aku akan turun lihat bagaimana aku memukulmu!" ucap Bai kecil turun di kepala Lin Tian dan berjalan dengan gaya kucing ke arah leluhur Zen itu.
Tidak ada yang menghentikan mereka tapi malah ingin melihat hasil dari pertengkaran yang terjadi di antara mereka.
"Ayo..ayo..!" ucap sebagian leluhur di dalam hatinya, sedangkan leluhur Zen tidak tahu kalau dia sudah jadi alat taruhan bagi orang kuat lainnya.
"Jika aku menang, kamu harus melakukan apapun keinginan ku" ucap Lin Tian kepada Ling Xu'er.
Ling Xu'er terlihat malu dan hanya bisa mengangguk, sedangkan Hei An dan Zao Lu hanya dapat menggelengkan kepala, iya di fikiran mereka kalau masih ada orang yang berani menyinggung kaisar harimau ini, meski dia terlihat seperti kucing jika dia sudah marah mungkin dunia dewa akan sakit kepala karenanya.
"Ayo, mari ku lihat seberapa kuat kau!" ucap leluhur Zen dengan sombong, dia bahkan tidak berfikir kalau orang-orang disana menganggapnya sebagai badut.
Iya ada beberapa orang yang ikut dan iri kepada Lin Tian tadi tapi mereka tahu kalau kucing kecil ini adalah kucing yang tidak dapat di singgung jadi makanya mereka hanya diam setelah leluhur Zen berbicara.
"Cih, aku ada di depan mu, apa kamu ingin aku yang memukul mu atau kamu yang memukulku!" ucap Bai kecil yang terlihat melihat ke atas karena dia yang kecil.
"Cobalah kalau kamu bisa pukul aku!" ucap leluhur Zen itu.
"Baiklah, ini kamu yang meminta!" ucap Bai kecil, lalu dia melompat dan memukul wajah pria itu dengan kaki atau tangan kucingnya, seketika pukulan kecil seekor kucing datang padanya Leluhur Zen masih terlihat sombong, tapi kemudian...
BOOMMMM.....
BOOMMMM.....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2