
__ADS_3
Satu tahun berlalu...
Di ibukota yang sekarang lebih hidup dan tenang, tapi masih ada beberapa orang yang sedih karena telah kehilangan beberapa barang berharga mereka.
Sekarang disana kehidupan jadi lebih baik, dan juga sudah banyak generasi muda yang berkembang dengan baik di alam kehancuran.
Tentunya orang-orang disana juga telah berkembang dengan sangat baik sejak Lin Tian mengmabil alih alam kehancuran, dan di bawah kepemimpinan sementara Lan Jingyi kehidupan dan juga peraturan disana semakin membaik.
Di suatu hari saat ibukota masih tenang, tak jauh dari ibukota terdengar suara Auman yang keras membuat seluruh orang kaget mendengar itu.
ARRRRRRR...
Sebuah sosok burung api besar terbang ke arah ibukota, burung itu sangat cantik dengan bulu api menyelimuti seluruh tubuhnya.
Saat melihat sosok itu para empat keluarga dan berbagai kekuatan memandang sosok itu penuh dengan keiginan untuk menjadikan peliharaan mereka.
Tapi saat merasakan kekuatan dari burung api itu wajah semua orang berubah dan menghilangkan keinginan mereka untuk menguasai burung tersebut.
Lan Jingyi yang melihat burung itu juga sedikit mengerutkan kening, awalnya dia berfikir kalau burung itu akan membuat masalah karena itu dia mengeluarkan perintah untuk bersiap jika burung api itu menyerang disana.
Tapi saat burung itu sampai di ibukota dia hanya berhenti di tengah langit lalu melihat sekeliling tempat itu sebelum melihat ke tempat dimana istana kehancuran berada.
Dia bukan memandang ke istana tapi tepatnya dimana altar kehancuran berada, dengan teriakan terlihat senang burung itu pun terbag ke arah istana.
ARRRRRRR...
"Gawat! hentikan burung itu" ucap leluhur Lan.
Teriakan burung itu membuat semua orang terkejut dan para leluhur segera menghentikan burung itu untuk mendekat ke arah istana kehancuran dimana altar kehancuran berada.
ARRRRRRR...
Burung itu terlihat tidak senang melihat semua orang yang menghentikan dirinya itu, dia dengan marah menyemburkan api dari mulutnya menyerang semua orang yang menghalangi dirinya tersebut.
BOOMM...
"Ini adalah vermilion Bird! dan kekuatan nya juga berada di alam dewa surgawi tingkat rendah tahap puncak!" ucap leluhur Lan dengan wajah kaget setelah menahan serangan burung api itu.
Meskipun ke empatnya telah mencapai puncak dari alam dewa surgawi tingkat rendah tapi jika harus melawan burung api ini satu lawan satu mereka pasti akan kalah.
__ADS_1
ARRRRRRR...
Vermilion Bird itu seperti sedang meneriaki mereka dengan marah, hal itu dapat di lihat oleh Lan jingyi kalau burung itu marah.
"Leluhur hentikan! beriman saja burung itu jalan, aku merasa kalau burung ini tidak berniat buruk" ucap Lan Jingyi dengan tegas.
"Nak! apa kamu yakin? kaisar masih berada dalam pengasingan jika dia menganggu kaisar maka..." leluhur Ju masih ragu dengan perintah Lan Jingyi itu.
"Tidak apa-apa, aku yakin" balas Lan Jingyi dengan senyum.
Akhirnya semua pasukan dan juga leluhur mundur dan membiarkan burung api itu untuk melakukan apa yang dia mau.
Tentu semua orang masih tetpa waspada jika burung ini membuat kekacauan maka mereka akan menyerangnya langsung di tempat.
Tapi hal berikut membuat mereka semua tercengan lagi, karena setelah sampai di altar dimana Lin Tian sedang melewati ujian burung api itu hanya sesaat seperti mengendus sebelum dua berbaring di depan altar tersebut dengan tenang.
Dan saat Lan Jingyi melihat itu wajah nya juga kaget, meskipun altar itu tidak jauh dari istana dan semua orang bisa melihat itu dengan jelas.
"Apa yang terjadi? burung itu kesini hanya untuk mencari tempat tidur disini?" ucap leluhur Yan dengan penasaran.
Vermilion Bird di kenal sombong dan tidak mudah bergaul dengan manusia, bahkan kesombongan mereka lebih dari burung Phoenix itu sendiri.
"Apa saudari tahu sesuatu?" tanya Feng Yin melihat Lan Jingyi.
"Em! mungkin burung ini ada hubungan dengan kaisar" ucap Lan jingyi.
Semua orang tentu juga mendengar perkataan Lan Jingyi itu, mereka lalu mengangguk setuju dengan kemungkinan itu jika tidak mana mungkin burung ini mau berbaring di altar tersebut.
"Iya... kalau begitu cobalah untuk mendekat" ucap leluhur Ju dengan senyum.
"Nah, kalian empat kepala keluarga pergi untuk melihat apa burung ini benar-benar melindungi altar itu" ucap leluhur Lan sambil tersenyum.
"Eh? Ano.. leluhur kamu bercanda?" tanya kepala keluarga Lan.
"Apa kami terlihat bercanda? jika kalian membantah hukuman keluarga berlaku terhadap kalian!" ucap leluhur Lan dengan marah.
"Iya! pergi sana, tenang saja burung ini tidak berbahaya" ucap Leluhur Ju.
Mendengar itu wajah ke empat kepala keluarga snagat jelek, baru saja mereka maju ke alam dewa surgawi tapi sekarang mereka di minta untuk menjadi bahan uji coba kepada Burung api ini.
__ADS_1
Apakah mereka sendiri tidak cari mati kalau begitu? tapi karena itu perintah leluhur mereka pun hanya dapat dengan patuh mendekati burung itu
Tapi saat mereka mendekat burung api yang menutup mata itu pun membuka matanya dan memandang ke empatnya dengan marah
ARRRRRRRRRRR....
Burung api itu mengaum keras dan melemparkan empat bola api ke arah ke empat kepala keluarga, dengan cepat mereka berlari dari sana tapi tetap bola api itu mengejar mereka kemanapun mereka pergi.
"Sial! bola api aneh ini!" ucap kepala keluarga Gu yang terlihat terbang dengan cepat kesegaka arah untuk lepas dari bola api itu.
Melihat hal itu wajah semua orang hampir jatuh, empat kepala keluarga di kejar oleh bola api tersebut membuat mereka hampir tertawa.
"Hahaha... iya benar, sekarang kita tidak usah khawatir burung api ini mau menjaga kaisar itu bagus" ucap leluhu Yan yang tertawa bebas dan tidak peduli dengan empat kepala keluarga itu.
Tentu tiga lainnya jug mengangguk setuju setelah melihat kalau memang benar burung itu disini untuk menjaga altar tersebut.
Dengan sedikit perasaan senang mereka berempat pergi menghilang dari sana, tapi Lan Jingyi yang melihat itu hanya bisa tersenyum tak berdaya.
Dia tahu kalau empat leluhur itu melakukan nya hanya untuk sedikit menghilangkan kekesalan mereka terhadap apa yang terjadi di tempat mereka.
"Iya, mari semua kita bubar" ucap Lan Jingyi kepada semua pasukan disana, semua pasukan itu pun bersiap untuk kembali melakukan pekerjaan mereka.
Dan setelah sebulan burung api itu membuka matanya seperti telah merasakan sesuatu, dia pun mengepakan syaapnya dan terbang tinggi ke langit.
ARRRRRRRRRRR...
Dengan terlihat senang burung api tersebut terbang mengitari altar itu dari langit, dan mendengar teriakan dari burung api tersebut membuat Lan Jingyi dan juga Feng Yin yang sedang di ruangan membahas beberapa hal keluar dengan cepat.
BOOMM...
Suara keras terdengar dari arah altar itu, dan langit alam kehancuran pun yang tadi akan gelap cerah kembali, perlahan di altar sesosk pria muda keluar dengan wajah tenang dan dengan langkah yang menawan.
ARRRRRRRRRRR..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2