Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
420. Ling Zang Adik Ling Xuer


__ADS_3

"Ada apa? kamu jangan mengganggu ku Burung jelek!" ucap Bai kecil dengan malas.


Kurt...Kurt...Kurr...


Bai kecil tidak memperhatikan monster burung itu, dia hanya dengan asyik melihat semua buah dan juga ikan yang ada di depan nya, "Hu, dengan ini aku bisa puas untuk makan" ucap Bai kecil.


"Oh? puas? begitukah? sampai-sampai dua hari ini kamu melupakan ku?" ucap Lin Tian yang muncul di belakang Bai kecil.


Melihat Lin Tian yang muncul di belakang nya wajah Bai kecil berubah cemas, dia berbalik dan menatap Lin Tian dengan sedikit kaku.


"Ehem kakak kamu sudah bangun, ayo..ayo aku telah mencarikan kamu makanan" ucap Bai kecil sambil menunjuk ke buah dan beberapa ikan di bawah yang telah di kumpulkan oleh monster disana.


Lin Tian yang melihat sikap Bai kecil yang tidak berubah hanya menghela nafas berat, dia mengambil semua buah dan ikan disana ke dalam cincin spacial nya.


Bai kecil hanya bisa memandang semua yang terjadi itu dengan wajah tertekan, "Usaha dua hariku, oh dewa!" ucap Bai kecil dengan wajah sedih.


"Sudah mari pergi, kamu tahu kota dimana sekarang?" tanya Lin Tian, Bai kecil yang masih bersedih karena makanan nya disita Lin Tian mengangguk berat.


Mereka berada di benua timur dunia dewa, dan mereka berada tdi tengah perbatasan dari kerajaan Ling dan jalan setapak untuk sampai ke kota senibeladiri.


Mendengar Nama kerajaan Ling Lin Tian sedikit mengerutkan kening, dia tahu bahwa kemungkinan itu adalah kerajaan milik wanita nya Ling Xu'er.


"Hm.. tapi sekarang aku masih kurang dengan satu bahan lagi, jika aku bertemu dengan dia sekarang pun hanya akan membuat dia sedih, aku juga telah berjanji untuk menemuinya setelah menemukan semua bahan yang di perlukan untuk membuat Pill racun itu" ucap Lin Tian bingung.


Jika di katakan rindu tentu dia juga sangat merindukan Ling Xu'er, tapi sekarang jika dia menemui wanitanya dengan keadaan sekarang tidak akan menghilang kan kekhawatiran Ling Xu'er, karena Lin Tian tahu kalau wanita nya sangat lah fokus akan penyembuhan ibunya itu.


"Lalu bagaimana dengan lembah Kematian?" tanya Lin Tian.


"Itu berada sedikit di ujung dari benua timur kak, dan mungkin dengan kita terbang butuh sekitar tiga bulan kesana" ucap Bai kecil, karena dari perbatasan menuju kota senibeladiri pun juga membutuhkan waktu berbulan-bulan jika tidak menggunakan array teleport.


Dan dengan kekuatan Lin Tian sekarang dia dapat sampai ke kota senibeladiri dalam waktu satu bulan saja dengan terbang.

__ADS_1


Lin Tian sedikit berfikir, dia menutup matanya dan seperti sedang merasakan sesuatu dengan kekuatannya, tak lama Lin Tian tersenyum bahagia setelah membuka matanya.


"Dia masih aman sekarang, aku akan pergi ke lembah Kematian dan setelah menemukan rumput jiwa, aku dapat merobek ruang langsung ke tempat Xu'er berada" ucap Lin Tian, dia memutuskan untuk pergi ke lembah Kematian dulu.


Dan setelah menemukan bahan terakhir dia bisa merobek ruang dan muncul di tempat Ling Xu'er dengan merasakan kalung yang pernah dia berikan kepada Ling Xu'er dulu.


Lin Tian berangkat dengan cepat terbang dari tempat itu tanpa menunda apapun lagi, dia hanya ingin menemukan rumput jiwa dan langsung setelah itu bertemu dengan Ling Xu'er.


Bai kecil yang sudah berada di atas kepala Lin Tian juga mengatakan kalau dalam enam bulan lagi benua timur akan mengadakan pertandingan generasi muda mereka.


Lin Tian yang mendengar hal itu hanya mengangguk, tentang apa yang di lakukan oleh orang-orang benua timur bukan lah urusannya sekarang, yang jelas dia hanya terus menuju ke arah ujung benua timur itu untuk sampai ke lembah Kematian.


Iya walau mungkin dia akan tetap melewati kota senibeladiri nantinya, dia juga tidak mempunyai rencana untuk kesana karena kota senibeladiri itu hanya lah kota di bawah kekuasaan sekte senibeladiri, sedangkan sekte senibeladiri juga masih jauh dan tersembunyi dari kota itu.


Satu Minggu pun berlalu, Lin Tian telah berlarian di sepanjang jalan menuju lembah Kematian, tidak sengaja dia melihat pertempuran di sekitar hutan tempat dia terbag.


BOOMM...


BOOMM...


"Hahahaha..Nak! kamu akan mati dan dengan itu kerajaan Ling akan sangat berduka karena kematian mu!" teriak seorang wanita yang memakai pakaian serba putih.


"Kenapa kamu menyerang ku? kamu bukan nya berasal dari sekte kuil suci" ucap Pemuda yang mungkin baru berumur lima belas tahun itu.


Dan di belakang pemuda itu ada dua pria tua yang berada di alam raja tingkat kelima, mereka adalah pelindung dari pemuda tersebut karena terlihat jelas kekuatan pemuda itu hanyala di alam abadi tingkat keenam.


"Hahah, salahkan kakak mu Ling Xu'er yang membuat gadis suci kami membenci nya" ucap Wanita yang berada di alam raja tingkat kelima sama dengan dua pria tua itu.


Serta masih ada dua lainnya yang berada di tingkat yang sama dengan wanita tersebut, dan lima lainnya di bawah alam raja.


"Kakak ku tidak ada hubungan lagi dengan sekte kuil suci, kenapa kalian masih menyerang aku?" ucap pemuda itu.

__ADS_1


"Ling Zang salahkan saja karena kua dalah adiknya! kalian hentikan dua priia tua itu aku akan membunuh anak ini sendiri" ucap wanita itu, setelah memberi perintah dia dan yang lain langsung menyerang ke arah ketiga orang itu.


"Pangeran awas!" ucap pria tua berpakaian putih, pria itu maju dan bersiap melindungi Ling Zang dan juga pria yang memakai pakaian hitam juga maju bersiap menghalangi semua wanita itu.


"Kalian hadapi kami!" ucap dua yang berada di alam raja sama degan mereka.


BOOMM...


BOOMM...


Kedua pria tua dan dua wanita terlihat sibuk bertarung disana, dan saat Lin Tian sampai di tempat itu alangkah kagetnya dia kalau dia secara tidak sengaja bertemu dengan adik Ling Xu'er.


"Hei..aku tidak menyangka kalau pamuda. itu adiknya wanitaku" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


"Hm.. sepertinya adik ipar mu terlihat biasa saja kak" ucap Bai kecil.


Lin Tian hanya tersenyum dan saat dia melihat Ling Zang akan diserang dia pun terbang dengan cepat untuk menghalangi wanita itu membunuh adiknya.


"Nak, mati! menyesal lah karena kamu adalah adik dari si wanita jalang itu!" ucap wanita yang menyerang Ling Zang.


"Aku tidak akan mati semudah itu!" ucap Ling Zang dengan penuh tekad di matanya.


saat pedang akan sampai di depan leher Ling Zang, tiba-tiba tangan wanita itu terlihat kaku dan tidak bisa di gerakan, dia melihat ada pemuda tampan yang memegang tangannya dengan erat.


Pemuda itu hanya tersenyum memandang nya, tapi wanita dari kuil suci dapat merasakan kalau kekuatan pemuda ini sangat lah kuat.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2