
__ADS_3
Swish....
Bai kecil muncul di tempat dimana disana ada Bing Zhao, Su Kun, dan juga Long Aotian sedang duduk di beberapa bebatuan sambil memandang langit dengan sebotol anggur di tangan mereka.
"Sudah sampai?" ucap Bing Zhao sambil tersenyum dan melemparkan botol anggur yang cukup besar daripada tubuh Bai kecil.
"Iya, bagaimana dengan kalian?" tanya Bai kecil sambil tersenyum dan menangkap lalu meminum anggur itu.
Bing Zhao dan dua lainnya hanya tersenyum, menandakan mereka juga baik-baik saja setelah semua yang terjadi.
Tak lama mereka berempat duduk disana sambil menceritakan beberapa hal yang tidak penting kadang mereka tertawa dan saling mengejek di bawah api dan gelap nya hutan itu.
Jelas dimana mereka berada adalah tempat ynag sangat berbahaya, karena disana di kenal dengan hutan monster apalagi tempat ke empatnya berada tepat di tengah kedalaman hutan itu.
"Ah! andai hidup ini bisa seperti sekarang saja" ucap Su Kun.
"Hahaha... saudaraku dunia kita penuh dengan misteri dan juga dimana kita berada sekarang adalah dunia yang kuat memakan yang lemah" balas Long Aotian sambil bercanda.
"Iya, benar kata saudara Long, dunia kita memang dunia yang mengutamakan kekuatan saja!" balas Bai kecil sambil meneguk anggurnya.
Sedangkan Bing Zhao hanya menikmati anggur nya dan sesekali tertawa bersama mereka, dan itu terus di lakukan sampai keesokan harinya.
Di pagi itu ke empat nya berdiri sambil merapikan pakaian mereka, lalu mereka memandang dengan penuh senyum secara bersamaan.
"Jadi sudah di putuskan?" tanya Bai kecil dengan tersenyum melihat ketiga nya.
"Hahaha.. tentu! tidak masalah bila aku harus menderita untuk mendapatkan kekuatan salah satunya, tapi yang jelas selama itu bisa membantu adikku maka harganya pantas" ucap Long Aotian sambil tersenyum dan tertawa ke langit.
"Iya, aku harus bisa mendapatkan nya, dengan itu aku bisa melindungi adik kecil ku dengan panah ku dari jauh" ucap Su Kun sambil menghelus panah berwarna biru di punggungnya.
"Iya! jika di dunia biru aku bisa di panggil raja perang, maka biarkan lah dunia dewa dan alam langit tahu kalau aku juga bisa menjadi dewa perang di dunia dewa dan alam langit juga" ucap Long Aotian dengan wajah serius.
__ADS_1
Aura ke tiganya bisa di bilang luar biasa, tekad dan juga semangat mereka membuat Bai kecil kagum, apalagi Bing Zhao yang juga sudah di anggap Bai kecil sebagai saudaranya sendiri.
"Hahaha...bagus itu baru saudara ku! tenang saja aku juga memerlukan sesuatu disana jadi aku bisa membantu kalian jika ada bahaya" ucap Bai kecil sambil tertawa senang.
"Bagus, mari saudara-saudaraku biarkan saat kita kembali nanti dunia dan alam langit bergetar dan biarkan lah semua dewa tahu kalau kaisar langit yang baru memiliki orang-orang yang kuat dari pada kaisar langit yang lama" ucap Bing Zhao.
"Saudara selamanya!" teriak ke empatnya sambil memukul dada mereka.
"Ayo ikuti aku! kalian tidak akan pernah menyesal setelah mendapatkan hal itu" ucap Bai kecil sambil tersenyum.
Yang lain mengangguk lalu mereka berempat langsung terbang menembus terus kedalaman hutan, tempat apa itu yang mereka tuju tidak ada yang tahu.
Bahkan Lin Tian pun mungkin tidak akan tahu kalau hal yang terjadi sebelumnya telah membuat tiga kakaknya lebih bertekad untuk mendapatkan hal yang di katakan Bai kecil.
......................
"Hm?" Lin Tian bangun dan memandang batu komunikasinya, saat dia melihat siapa yang mengirimkannya wajah Lin Tian sedikit merasa aneh.
Setelah membaca nya Lin Tian menghela nafas berat, tentu hal tersebut tak lepas dari pandangan kedua wanita di samping nya.
"Kenapa?" tanya Ling Xu'er.
"Tidak.. hanya empat berandalan tumben sekali sangat ingin berlatih bersama" balas Lin Tian sambil tersenyum lembut.
"Bukan kah itu bagus? daripada mereka selalu membuat masalah!" ucap Mu Xuanyin sambil tersenyum, di ikuti Ling Xu'er yang juga mengangguk setuju dengan perkataan Mu Xuanyin.
"Iya... kalian benar juga tapi mereka juga bilang kalau tidak bisa hadir nanti saat pernikahan kita" ucap Lin Tian yang membuat wajah keduanya sedikit mengerut.
"Tidak masalah tapi jika ke empatnya tak memberikan kita hadiah saat akan kembali mari ku perlihatkan bagaimana mereka akan mendapatkan hukuman" ucap Mu Xuanyin setelah beberapa saat hening.
"Iya! aku juga akan memikirkan hukuman jika mereka benar-benar tak memberikan apapun kepada kita setelah kembali" tambah Ling Xu'er.
__ADS_1
Melihat keduanya Lin Tian sedikit senang, tapi di dalam hati Lin Tian tahu kalau kemungkinan apa yang di lakukan ketiga saudaranya itu berhubungan Bai kecil.
Dia tahu kalau Bai kecil memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai dunia serta dua alam, dia yakin kalau ke empatnya sedang berlatih di tempat yang mungkin sangat berbahaya.
Tapi Lin Tian hanya bisa percaya kepada mereka berempat, percaya mereka kembali dan membuat seluruh dunia dewa dan dua alam kaget dengan perubahan mereka.
"Iya, baiklah mari bicara kepada ayah dan ibu soal tanggal dan waktu pernikahan kita" ucap Lin Tian sambil memeluk kedua wanita itu.
Wajah kedua wanita berubah memerah setelah mendengar perkataan Lin Tian, tapi mereka mengangguk setuju dengan semua yang di katakan Lin Tian.
Setelah itu mereka pergi menemui Lin Dong dan kedua ibunya di rumah mereka, saat mereka sampai disana sudah ada Lin Jing dan juga Lin Ru'er yang sedang duduk di samping Ling Qingzhu dengan manis.
"Ibu..ayah!" ucap Lin Ru'er memanggil ketiganya, gadis kecil dulu sudah menjadi anak-anak yang sangat imut dan juga cantik.
Sekarang umur Lin Ru'er bisa di katakan mengganjal sepuluh tahun, tapi dia sudah terlihat sangat cantik sekarang yang mungkin setelah dewasa nanti dia akan jadi salah satu wanita tercantik di dunia dewa ini.
"Lihat lah gadis kecil kita sudah besar" ucap Lin Tian setelah sampai di depan mereka.
"Iya, dia terlihat cantik sekarang entah berapa banyak pria yang tergoda oleh dia nanti" balas Mu Xuanyin sambil mencubit pipi gadis itu.
"Uh....! tapi tetap aku tak bisa secantik nenek, bibi dan ibu" balas Lin Ru'er sambil menghelus pipinya yang tadi di cubit Mu Xuanyin.
"Hahahahaha!" para wanita tertawa mendengar apa yang di katakan Lin Ru'er tersebut sedangkan Lin Tian dan Lin Dong saling pandang sambil tersenyum.
"Nah, sepertinya kalian ingin mengatakan sesuatu kepada kami bukan?" ucap Ying Huanhuan sambil tersenyum yang tentu dia mengerti tentang sesuatu.
"Hehehe...ibu kamu pasti tahu apa yang aku inginkan bukan?" ucap Lin Tian kepada Ying Huanhuan sambil menggaruk kepalanya agak malu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2