Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
689. Lin Niao Si Burung Vermilion Bird


__ADS_3

Pria itu keluar dari altar dengan wajah tenang nya, dan di langit sudah banyak para prajurit serta orang-orang dari beberapa keluarga yang melihat pria itu keluar.


"Selamat pada Kaisar!" ucap semua orang yang melihat Lin Tian keluar dari altar itu, dengan kecerahan langit serta berkah energi yang muncul di seluruh alam kehancuran.


Mereka tahu kalau Lin Tian telah berhasil menjadi penguasa penuh dari alam kehancuran ini, dan dengan itu semua makhluk yang ada di alam kehancuran pun berlutut ke arah istana kehancuran berada.


Tepatnya dimana Lin Tian sekarang berdiri, dengan wajah tersenyum Lin Tian menggerakan tangannya dan seluruh makhluk yang berlutut tadi berdiri kembali dengan sendirinya.


"Jangan berlutut seperti itu, aku hanya penguasa dan juga tugas aku memang ada untuk menjaga alam kehancuran ini" ucap Lin Tian dengan suara lembut.


Tapi suara itu terdengar oleh semua makhluk yang ada di alam kehancuran tersebut, dengan itu semua orang lebih menghormati kaisar baru mereka ini.


"Dengarkan! kerajaan kehancuran sekarang telah menjadi kekaisaran, dan aku sebagai penguasa alam kehancuran yang baru berharap kepada semuanya dapat melakukan yang terbaik" ucap Lin Tian dengan tenang.


"Kami akan melaksanakan perintah kaisar" balas semua orang disana.


"Bagus!" ucap Lin Tian dengan senyum.


ARRRRRRRRRRR...


Sebua teriakan burung membuat Lin Tian kaget lalu dia memandang burung api yang terbang di langit di atas kepalanya itu, burung itu terlihat sangat senang melihat Lin Tian.


"Hoo? Vermilion Bird?" ucap Lin Tian kaget.


Swiss...


Burung itu pun dengan cepat turun dari langit dan langsung berdiri di depan Lin Tian sambil menggosokan kepala nya ke dada Lin Tian dengan lembut.


Lin Tian tersenyum melihat tingkah burung vermilion Bird itu, tentu dia tahu kalau burung ini adalah mutiara yang telah dia lemparkan dulu ke dalam gunung Merapi yang ada di pulau dimana dia sampai pertama kali di alam kehancuran.


"Kamu kan harusnya menjaga pulau, kenapa meninggalkan pulau itu?" tanya Lin Tian.


"Pekik...!" burung api itu terlihat seolah mengatakan sesuatu kepada Lin Tian.


Lin Tian tentu mengerti apa yang di katakan oleh burung api itu, tentu semua orang hanya bisa melihat kedekatan Lin Tian dan burung api itu dengan wajah kaget.

__ADS_1


"Oh! kalau begitu keluarkan pulau nya di langit, biar aku letakan dengan tempat terdekat dari sini" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Burung api mengangguk lalu dengan cepat sebuah pulau muncul di atas langit, pulau itu cukup besar yang membuat semua orang kaget melihat pulau tersebut.


Hanya Lan Jingyi yang tahu pulau apa itu, dengan wajah tak percaya dia dengan aneh memandang burung api.


"Apakah dia..?" Lan Jingyi ingat sesuatu yang telah di lemparkan oleh Lin Tian ke dalam gunung api waktu itu.


Melihat pulau di langit Lin Tian sedikit tersenyum dan dia ingat kenangan beberapa tahun selama di pulau tersebut, penuh dengan senyum dan kebahagiaan dari orang tua disana.


Dengan lambaian tangan nya sendiri, sebuah tanah di tempat itu bergerak dan terpisah dari pulau itu, dan tanah itu pun jatuh ke samping halaman besar tak jauh dari sana.


Dan di tanah itu ada sebuah batu bertuliskan "tempat istirahat nenek dan kakek Lin Tian, pertanda cucu yang tidak berbakti Lin Tian".


"Sebuah makam?" ucap leluhur Lan dengan wajah kaget.


perlahan tanah disana menyatu dengan tanah di halaman tersebut, dan Lin Tian sedikit menghela nafas sedih melihat makam itu.


Lalu dengan gerakan tangannya pulau di langit pun menghilang, dan muncul di sebuah lautan dekat dengan pelabuhan perbatasan antara batas lautan pulau tengah dan pulau lainnya.


Jadi beberapa orang dari keluarga dan sekte pun berniat untuk pindah ke pulau itu, Tapi saat itu terdengar suara yang membuat mereka lebih bahagia.


"Pulau itu akan jadi pusat dari kota lain, aku mengizinkan kalian dari beberapa keluarga di pelabuhan atau sekte pindah kesana, satu syarat ku jaga pulau itu dengan baik" ucap Lin Tian dengan suara terdengar ke seluruh alam kehancuran.


"Siap kaisar" balas semua orang yang ada di alam kehancuran.


Lin Tian yang telah selesai melakukan apa yang ingin dia lakukan di dekati Lan Jingyi dengan senyum, dia tentu senang Lin Tian keluar dari pengasingan nya dan berhasil menjadi penguasa baru alam kehancuran.


"Kalian kembali lah, mari besok kita bicara bersama" ucap Lin Tian kepada seluruh orang di sana.


Semuanya memberi hormat lalu pergi satu persatu dari sana, setelah itu burung api itu seperti ingin mengatakan untuk timggal dengan Lin Tian.


"Kamu boleh tinggal denganku, tapi ingat ubah tubuh mu menjadi kecil dulu" ucap Lin Tian kepada burung vermilion Bird itu.


"Pekikk"

__ADS_1


burung itu mengangguk lalu berubah menjadi kecil seperti burung biasa dia berdiri di bahu Lin Tian dengan tenang, melihat hal itu Lan jingyi hanya tersenyum.


"Maaf membuat mu bekerja keras selama beberapa tahun ini" ucap Lin Tian dengan lembut.


"Tidak masalah, ayo aku akan menyiapkan makanan untukmu, dan juga ada beberapa hal yang harus kamu tahu" ucap Lan Jingyi menarik tangan Lin Tian.


Melihat betapa antusiasnya Lan Jingyi Feng Yin hanya tersenyum dengan tak berdaya, dia juga mengikuti Lin Tian dan Lan jingyi yang pergi dari tempat itu dengan tenang dari belakang.


Di dalam ruang makan, Lin Tian disajikan beberapa makanan yang mewah melihat makanan itu Lin Tian tersenyum puas.


Dan dia juga tidak lupa dengan burung kecil atau kita panggil Xiao Niao, burung itu terlihat cukup senang dengan makanan di meja itu.


Jadi setelah dia dapat izin dari Lin Tian burung itu pun memakan makanan yang di berikan oleh Lin Tian kepadanya tersebut.


"Pekik..!"


"Ayo, kalau kita tidak makan Xiao Niao akan menghabiskan nya" ucap Lin Tian kepada Lan jingyi dan Feng Yin dengan senyum.


"Pekik!"


"Kamu ingin nama keluarga yang sama denganku?" ucap Lin Tian dengan tenang memandang Xiao Niao.


"pekik!" ucap burung api sambil mengangguk.


"Baiklah nama mu Lin Niao mulai sekarang" ucap Lin Tian.


Burung itu senang dan mengibaskan sayap kecilnya dengan bahagia, melihat hal itu semua orang merasa terhibur dengan si kecil Niao tersebut.


Ke tiganya pun makan bersama di meja dengan suara dari Xiao Niao yang terlihat bahagia setelah memakan makanan itu, dan Lin Tian juga puas dengan makanan di meja karena sudah dua tahun dia tidak keluar dari sana.


Tentu bagi dunia luar dua tahun tapi baginya sudah ratusan atau mungkin jutaan tahun saat di dalam ruang itu.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...

__ADS_1


...****************...


__ADS_2