
__ADS_3
"Paman bukan kah berarti...." Lin Jing sangat bersemangat sesaat memikirkan sesuatu.
Bahkan Lin Diao yang biasanya dingin pun seluruh tubuhnya bergetar karena dia tau maksud dari kata-kata Lin Jing, dia lalu menatap ke arah retakan ruang tersebut yang mana semakin membesar.
Anehnya dia dapat merasakan jika dia memaksa masuk maka dia akan di telan oleh ruang yang ada disana, jadi dia sedikit meragukan kenapa pedang es bisa tau posisi keponakan kecilnya itu.
Swisshh..
Tak lama Lin Dong, Ying Huanhuan, Ling Qingzhu, dan Lin Xiao muncul di depan semua orang disana.
"Salam leluhur seni beladiri" ucap semua orang disana memberi hormat.
"Tidak perlu sopan" balas Lin Dong dengan tenang.
"Ayah, ibu " ucap Lin Jing yang mendekat ke arah Lin Dong dan yang lain, serta di ikuti oleh Lin Diao dibelakangnya.
"Nak, kamu baik-baik saja?" tanya Ling Qingzhu dengan lembut pada anaknya ini.
Lin Jing mengangguk dia menceritakan apa yang dia lihat sebelum ayah dan ibunya datang kesini tadi, setelah Lin Tian dan yang lain mendengar hati mereka terasa tersambar petir, Ying Huanhuan tiba-tiba gemetar dan air matanya jatuh ke wajah nya yang cantik.
"Anak ku, anakku disana, ayo kita lihat" ucap Ying Huanhuan gmetar sambil menarik-narik Lin Dong.
Lin Dong juga sedikit terpana dia juga sangat merindukan anak laki-laki kecil itu, dia selama ini merasa bersalah karena tidak dapat membesarkan nya sebagai seorang ayah, apakah anak itu membenci dia atau tidak itulah yang membuat dia cemas.
Ling Qingzhu dan Lin Jing juga sangat ingin melihat Lin Tian, tapi mereka semua bisa merasakan bagaimana ruang retak tersebut semakin membesar, jika mereka memaksa masuk maka juga akan berdampak di dunia dewa.
Jadi Lin dong masih melihat untuk sementara waktu agar bisa memastikan keadaan di sana.
......................
Swissh...
Pedang es muncul di tangan Lin Tian, dan saat serangan itu telah mendekat Lin Tian mengayunkan pedang es itu.
BOOMM....
semua serangan itu di hancurkan oleh Lin Tian, aneh nya kekuatan Lin Tian semakin kuat saat memegang pedang es.
__ADS_1
"Apa?" ke empat dewa bahkan lebih terkejut dengan apa yang terjadi, ke empat serangan mereka berhasil di patahkan oleh Lin Tian dengan satu tebasan saja.
"Anak ini...!" dewa neraka yang masih menjaga array teleport benar-benar mengeluarkan niat membunuh yang luar biasa ke arah Lin Tian.
"Ternyata ini! Ugh!" tiba-tiba saat Lin Tian melihat pedang es, tubuhnya sedikit membeku, rambut nya yang sebelum itu putih berubah menjadi biru, bahkan mata nya pun berubah menjadi biru juga.
Aura dingin yang di keluarkan oleh Lin Tian bahkan lebih kuat dari sebelumnya, dia juga bisa merasakan kekuatan yang luar biasa dari tubuhnya itu.
"Tidak bisa lama harus di selesaikan dengan cepat." ucap Lin Tian di hatinya.
Dia menutup mata dan mengangkat pedang es ke arah langit, semakin lama energi biru berkumpul satu titik di atas pedang es tersebut, semakin energi itu membesar membuat ke empat dewa itu merasakan kecemasan yang belum pernah mereka rasakan bahkan saat melawan kaisar langit sekalipun.
"Kalian berkumpul harus mencoba yang terbaik untuk menahan serangan orang ini, jika tidak kita akan mati!" ucap dewa neraka yang juga merasakan hal yang sama dengan mereka.
"Baik!" ke empatnya kembali ke sisi dewa neraka dan bersiap mengeluarkan seluruh kekuatan mereka untuk menangkis serangan Lin Tian yang akan datang.
Lin Tian menghembuskan nafas sejenak lalu mengubah posisi pedang nya, dia pun menatap ke arah kelima dewa tersebut dengan wajah dingin.
"Phoenix es bekukan dunia!" teriak Lin Tian.
Seekor Phoenix es besar terbentuk dari energi yang terkumpul di satu titik itu, Phoenix itu meraung dengan keras dan langsung menyerang ke lima dewa yang telah berkumpul itu.
Lalu empat lainnya memberikan kekuatan mereka pada dewa neraka, perisai gelap penuh dengan warna darah hitam membesar karena energi yang di berikan empat dewa lainnya.
Aneh nya kultivasi mereka juga turun secara perlahan, ini adalah resiko dengan paksa menggabungkan kekuatan mereka, jika itu di masa jaya mereka maka itu tidak akan masalah tapi sekarang mereka pada jalan buntu.
ARRRRRRR...
Phoenix es semakin marah saat melihat perisai alam neraka itu, Phoenix tanpa ragu menambah kecepatan dan kekuatan nya seperti burung tersebut hidup.
BOOMM...
"Ugh..!" kelima dewa itu terluka parah dan terlempar jatuh ke tanah, tangan dewa neraka pun hampir membeku jika tadi tidak di tahan oleh perisainya.
CRACCKKK....CRACKKKK....
Dunia itu sudah mulai hancur retakan pun mulai meluas di seluruh tempat di dunia, Lin Tian yang merasakan hal itu tanpa menunggu lagi memasang perisai es di sekitar tubuhnya itu.
__ADS_1
"Sial!" teriak dewa neraka, dia lalu menarik ke empat dewa lain ke dekatnya lalu membentuk segel aneh di tangan.
"Saudara apa yang akan kamu lakukan?" tanya dewa kematian.
"Tidak ada pilihan lain dunia ini akan hancur jika kita bertemu dengan ahl di dunia dewa apalagi jika kumpulan orang itu tau maka semua yang kita lakukan selama ini sia-sia." teriak dewa neraka.
Tanpa pikir panjang dia pun memuntahkan seteguk darah ke dalam formasi itu, darah itu pun bukan darah biasa, itu adalah darah esensi kehidupan dewa neraka sendiri, demi mempercepat array itu terbuka cepat dia rela untuk mengorbankan esensi nya sendiri disana.
"Sial, anak ini sungguh berbahaya!" ucap dewa api iblis.
Yang lain juga tidak berkata apa-apa mereka menatap Lin Tian dengan wajah marah, tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa, mereka harus pergi dari sini karena jika mereka terus melawan Lin Tian mereka tak akan bisa menang.
Basis kultivasi mereka juga sudah turun drastis dari sebelumnya, dan semua usaha mereka selama ratusan juta tahun akhirnya sia-sia karena seorang pemuda di depan mereka ini.
"bagus! array nya sudah stabil, mari bersiap" ucap dewa neraka yang melihat array teleport mereka sudah stabil.
Tapi...
CRACCKKK....
BOOMM...
"sial!" ucap kelima Dewa itu melihat ruang disana sudah hancur berkeping-keping, dunia tadi pun benar-benar sudah hancur dan retakan di dunia dewa membuat guncangan besar yang membuat seluruh orang kuat di dunia dewa menjadi curiga.
"Hm..? Benua timur, apa yang terjadi di tempat saudara Lin? aku harus kesana" ucap seorang pria dengan tanda api di keningnya, dia menghilang di tempat dia berada itu.
Benua Utara....
"Eh? apa yang terjadi di sana?" ucap pria yang sedang duduk menikmati waktu santai.
"Ayah ada apa?" tanya wanita muda yang sedang bersama dengan wanita cantik lainnya.
"Apa ada masalah?" tanya wanita cantik lainnya.
"Tidak ada, aku harus pergi sebentar kalian tunggu disini" ucap pria itu degan senyum di wajahnya, lalu dia menghilang dari tempat dia bersantai tadi tanpa menunggu jawaban dari kedua wanita itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2