Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
489. Aku Akan Menjadi Kuat Untuk Bisa Berdiri Di Sampingmu!


__ADS_3

Dunia biru di sekte langit...


"Brrr....kenapa tiba-tiba aku jadi merinding begini?" fikir Bing Zhentian yang sedang bermain catur bersama Bing Shaosu.


"Kenapa saudara pertama?" tanya Bing Shaosu melihat kalau Bing Zhentian tiba-tiba berhenti memegang catur nya.


"Tidak.. tidak apa-apa mari lanjut" ucap Bing Zhentian.


Bing Yang dan Bing Ye juga merasakan hal yang sama dengan Bing Zhentian yang membuat mereka menjadi sedikit berfikir.


Di dalam hutan tak jauh dari sekte langit...


"Oh saudaraku yang baik, daging ini hambar tanpa kamu disini, minuman ini pun terasa sangat pahit terasa di lidah sungguh tidak akan ada Duo terbaik bila kamu tidak ikut bersamaku!" ucap Bing Zhao yang sedang makan di dalam hutan tapi terlihat wajahnya agak sedih.


"Haaa... aku merindukan adik kecil ku juga, sepertinya aku harus cepat meningkatkan kekuatanku" ucap Bing Zhao dengan wajah agak lemah.


Di dalam hutan dia hanya minum sendirian dan makan sendirian tanpa ada semangat seperti dulu saat dia bersama Bai kecil mencuri dan membuat masalah.


Di rumah Lin qi'er dan Lin Hao...


"Aku kembali!" ucap seorang wanita cantik memakai cadar masuk ke dalam rumah.


"Kakak Mu...!" ucap Lin Jia Li yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cukup cantik meski umur nya baru beranjak sepuluh tahun.


"Oh, Li'er kah? bagaimana pelajarannya?" tanya Mu Xuanyin dengan lembut sambil menghelus kepala gadis itu.


"Ugh, membosankan kak Mu, aku tidak ingin belajar lagi kan aku juga masih anak-anak sekarang kenapa aku harus belajar?" tanya gadis itu dengan wajah agak kesal.


"Nah, kamu tahu kakak mu Lin Tian dulu saat umur dia seusia mu sudah mencapai alam langit!" ucap Mu Xuanyin dengan lembut mengingat pemuda tampan yang selalu bisa membuat dia merasa nyaman saat mereka berdua bersama.

__ADS_1


"Ugh,! iya dia kakak ku tentu hebat tapi kan kakak Lin Tian laki-laki!" balas Lin Jia Li lagi untuk menghindar.


Melihat sikap Lin Jia Li dia hanya bisa menggelengkan kepala memang benar kalau Lin Jia Li masih anak-anak, dan juga memang dia tidak perlu belajar karena di saat Lin Jia Li ingin berlatih maka pengetahuan yang di berikan Lin Tian padanya dulu akan terbuka sendirinya.


"Iya sudah, lakukan apa yang kamu mau, tapi ingat seorang wanita harus bisa menjadi kuat juga karena agar dia bisa berdiri bersama dengan pria nya, dan seorang wanita yang hanya mengandal kan pria nya saja itu tidak lah baik!" ucap Mu Xuanyin mengingatkan Lin Jia Li.


Dia yang lebih tahu tentang apa yang dia katakan pada Lin Jia Li itu, karena jelas Lin Jia Li hanya mengangguk untuk tanda saja.


Setelah beberapa saat menasehati Lin Jia Li, Mu Xuanyin masuk ke dalam kamar Lin Tian biasa tinggal sekarang dia lah yang tinggal disana sejak Lin Tian pergi.


Dia juga tidak kembali ke sekte es karena ingin menunggu Lin Tian di sekte langit, hal itu juga telah di izinkan oleh gurunya tentu saja gurunya tidak akan menolak Lin Tian yang juga penguasa dunia biru itu adalah pria yang terbaik bagi muridnya.


"Aku akan menjadi kuat, agar bisa berdiri di samping mu bersama-sama" ucap Mu Xuanyin memandang ke tempat tidur Lin Tian.


Dia selalu berfikir untuk bisa menjadi lebih kuat agar tidak terlalu jauh tinggal dalam hal kekuatan dari Lin Tian, karena dia tahu semakin kuat Lin Tian pasti semakin besar tanggung jawabnya dan dia sebagai wanita setidaknya harus bisa mengurangi beban pria yang dia cintai.


"Baiklah, masalah sekte akan ku berikan kepada mu dan aku akan berbicara dengan yang lain perihal rencana mu itu, aku yakin mereka juga senang dengan rencana mu itu" ucap leluhur tua.


"Iya, Masalah sekte akan ku selesaikan dalam beberapa hari ini, karena di saat pertemuan di adakan lagi kita harus menampilkan kekuatan sekte langit" ucap Lin Tian dengan serius.


"Aku mengerti! tenang saja aku ingin lihat apakah masih ada yang ingat dengan aku si Kilat!" ucap leluhur tua dengan wajah tersenyum mengingat masa lalunya.


Mendengar itu Lin Tian juga tersenyum, sekarang dia akan fokus dengan menyelesaikan masalah di sektenya, dan setelah itu baru dia bisa mengatur benua barat dengan tenang dan lebih mudah.


"Kita akan lihat apa wajah orang-orang itu kalau tahu mereka telah kehilangan tanah berharga" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Tak lama setelah selesai berbicara dengan leluhur Lin Tian sendiri keluar dari goa, dan di luar goa ada Bing Sao yang sedang menunggunya dengan tenang l, jelas kalau sejak tadi Bing Sao telah menunggunya untuk keluar.


"Bagaimana?" tanya Bing Sao gugup.

__ADS_1


"Masalah sekte aku akan menyelesaikan nya, kamu hanya perlu mengikuti rencana ku sedangkan leluhur ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan dulu" ucap Lin Tian dengan nada tenang.


Mendengar perkataan Lin Tian, Bing Sao mengangguk lalu dia kembali ke kediaman ayah Bing Yue untuk berbicara tentang rencana yang akan di lakukan Lin Tian.


Setelah sampai di kediaman ayah Bing Yue, Lin Tian bisa melihat kalau tetua agung tersebut sudah hampir pulih seratus persen, Iya itu pun pasti karena Pill yang dia berikan sebelumnya.


Setelah masuk Lin Tian, Bing Sao dan tetua agung mulai membicarakan rencana untuk menyelesaikan masalah sekte langit, setelah mendengar rencana Lin Tian keduanya mengangguk setuju mereka berjanji akan mengikuti dan mematuhi rencanain Tian.


Karena mereka berdua tahu kalau hati mereka tidak bisa sebaik dan setegas Lin Tian maka dari itu lah mereka meminta Lin Tian yang menjalankan rencananya dan mereka hanya akan mengikuti Lin Tian.


"Tapi bagaimana mungkin tetua besar itu bisa marah dan menyerang kita?" tanya Bing Sao.


"Oh! masalah itu sudah beres karena baru ini saat aku masuk aku sengaja memukul anaknya dengan lembut" ucap Lin Tian sambil tersenyum.


Mendengar apa yang di katakan Lin Tian keduanya hanya mengerutkan kening, bukan karena mereka tidak suka cara Lin Tian, tapi mereka tidak bisa menebak apa yang akan di rencanakan Lin Tian.


Meski pada akhirnya Lin Tian dengan senang hati memberitahu mereka berdua, tapi bagi mereka jelas kalau rencana Lin Tian tidak hanya sebatas apa yang dia katakan kepada mereka.


Tentu memang benar dugaan mereka kalau Lin Tian tidak memberitahu semua yang akan dia lakukan kepada mereka, karena Lin Tian tahu kalau sampai ke dua nya mengetahui rencana nya maka itu akan sulit untuk membuat mereka berdua menjadj serius nantinya saat rencana di mulai.


"Baiklah, kita akan lihat kapan dia akan menuntut dengan masalah anaknya itu, sekrang kamu istirahat dulu di sini karena ada kamar kosong satu serta untuk menjaga dari suatu hal buruk terjadi" ucap tetua agung.


Lin Tian hanya mengangguk, lalu tetua agung meminta Bing Yue untuk membawa Lin Tian ke kamar yang ada di kediaman nya.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2