
__ADS_3
"Diam!" teriak Lin Tian dengan marah kepada keduanya.
Kedua si kecil diam setelah mendengar teriakan marah Lin Tian, mereka memandang Lin Tian yang wajahnya sudah sangat marah.
"Sial!" ucap Lin Tian merasakan tulang yang masih sakit, dia jelas belum sembuh total bahkan mungkin bisa di bilang masih terluka parah.
"Kakak kamu baik-baik saja?" tanya Bai kecil dengan khawatir.
Meski Bai kecil juga terluka tapi itu tidak separah Lin Tian, dia hanya kekurangan energi jadi kekuatannya tidak bisa di gunakan secara penuh sekarang.
Tentu bukan dia saja, naga biru juga sama dengan Bai kecil karena itu lah kedua nya jika di lepas seperti pertarungan antar dua berandalan kecil.
"Aku tidak apa-apa, kamu siapa?" tanya Lin Tian kepada naga biru.
"Cih! kamu tidak pantas tahu siapa tuan ini!" ucap naga biru dengan sombong.
Melihat kesombongan naga biru itu wajah Lin Tian sedikit tak berdaya, tapi api dewa naga tidak terima dengan difat sombong naga biru tersebut langsung memperkuat ikatannya.
"Aw...aw... panas, sakit sialan apa yang kamu inginkan naga api kecil!" ucap naga biru kecil dengan marah.
"Kakak dia adalah naga berkepala sembilan sebelumnya!" ucap Bai kecil dengan kesal menatap naga biru itu.
"Monster itu? dia?" ucap Lin Tian kaget.
Bai kecil menerangkan apa yang dia tahu tentang naga biru tersebut setelah Lin Tian mendengarnya, dia masih kaget dan masih tidak percaya dengan apa yang di katakan Bai kecil.
"Cih! jika bukan karena seseorang melakukan sesuatu padaku, mana mungkin aku dalam wujud jelek itu" ucap naga biru dengan kesal saat mengingat wujudnya yang jelek tersebut.
"Lalu apa yang terjadi padamu? dan juga bukan kah kamu telah menyatu dengan dewa api iblis?" tanya Lin Tian.
"Orang itu sangat bodoh, tapi aku akan mengatakan pesannya padamu!" ucap naga biru dengan tingkah sombong.
"Oh? apa itu?" tanya Lin Tian.
"Berhati-hati lah di alam langit, karena disini lebih berbahaya dari dunia dewa karena banyak dewa penguasa yang kuat disini!" ucap naga biru itu.
__ADS_1
Mendengar apa yang di katakan naga biru atas pesan dari dewa api iblis Lin Tian hanya diam dan tak bisa berbicara lama.
Pada akhirnya api dewa naga mendekat lagi pada Lin Tian lalu memperlihatkan kenangan dia saat dewa apo iblis sedang sekarat.
Apa yang di lihat Lin Tian sama dengan apa yang terjadi saat dia sedang tak sadarkan diri, dari ingatan api dewa naga Lin Tian dapat melihat kalau dewa api iblis tidak membencinya.
Dan dia punya tujuan sendiri melakukan semua hal itu kepada Lin Tian, tapi apa yang di maksud dan arti dari dewa api iblis Lin Tian masih belum mengerti.
"Menunggu? kapan aku bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi di alam langit ini?" ucap Lin Tian tak berdaya.
"Cih! apa kamu tidak bisa sabar? tunggu saja itu pasti tidak akan lama ataupun sebentar" ucap naga biru memarahi Lin Tian.
Melihat naga biru memarahi nya Lin Tian agak kesal lalu menggunakan segel yang di berikan dewa api iblis kepadanya untuk mengendalikan naga biru tersebut.
"Sakit...sakit..sialan berhenti! berhenti!" ucap naga biru dengan kesakitan.
"Apa katamu? aku tuan mu dan kamu masih memanggil ku apa!" tanya Lin Tian.
"Tu..tuan maafkan aku, aku salah" ucap naga biru itu dengan sedih.
"Hahaha... naga biru yang agung sekarang meminta maaf pada kakakmu? dimana kesombongan mu tadi dasar naga setengah jadi!" ucap Bai kecil meledek naga biru tersebut.
"Hei.. jika kalian tidak berhenti maka aku pastikan akan memanggang kalian jadi daging naga bakar dan kucing bakar, apa kalian tidak percaya?" ucap Lin Tian dengan serius.
Keduanya diam lalu memandang satu sama lain, dan tak lama mereka kesal lagi lalu membuat Lin Tian tak bisa berkata apa-apa dengan sifat yang hampir mirip itu.
Satunya meminta agar yang satunya di bakar saja, yang satunya lagi di minta agar yang lain disiksa agar tidak mengganggu dia dan Lin Tian.
Tentu Lin Tian hanya diam dan terap memandang kedua si kecul yang terus berteriak tidak menentu itu, hal yang membuat Lin Tian heran adalah apa yang membuat keduanya bisa seperti kucing dan anjin yang tak pernah akur.
"Sudah lah, aku akan berikan ini saja pada kalian sampai kalian tidak bertengkar lagi!" ucap Lin Tian meminta api dewa naga menempelkan dua jimat kepada keduanya.
Melihat jimat yang menempel ke tubuh mereka, keduanya diam dan memandang Lin Tian dengan wajah polos yang sangat imut, masing-masing menggunakan ke mampuan mereka untuk menggoda Lin Tian.
Sayangnya Lin Tian tak peduli dengan sikap penjilat kedua biantang kecil tersebut, dia menggerakan sedikit tangan lalu ada petir dan jug cambuk muncul di belakang mereka dan terus mencambuk serta menyerang keduanya dengan petir.
__ADS_1
"Aw... sakit ...! kakak tolong ampuni aku, aku tidak akan bercanda lagi" ucap Bai kecil.
"Tu..tuan ampuni aku biarkan kucing itu, dan lepaskan aku tuan!" ucap naga biru dengan polos kepada Lin Tian.
"Sialan! apa kamu ingin aku yang di siksa disini?" teriak Bai kecil dengan marah.
keduanya pun terus berlanjut sampai Lin Tian tak tahan dan meminta api dewa naga membawa keduanya pergi kembali ke tubuh dia.
Setelah tenang Lin Tian menghela nafas sedikit dan menatap ke langit di atas kepalanya.
"Apa saudaraku baik-baik saja?" ucap Lin Tian memikirkan tiga saudara laki-lakinya itu.
......................
Di sebuah puncak...
Seorang pria berdiri lalu menatap ke langit yang gelap tersebut dengan air mata yang sudah jatuh ke wajah tampan itu.
Sebuah cahaya muncul di dekat pria tersebut lalu suara yang dia kenal terdengar di telinga pria itu yang membuat tubuh dia bergetar dengan keras.
"Hahaha.. kakak tugas ku selesai, aku duluan! tenang saja aku akan menunggu kalian disana bersama dua saudara, aku pasti akan memberikan anggur yang baik untuk kian nanti!" ucap suara itu penuh dengan kebahagian.
"Kamu anak nakal! kenapa kamu pergi begitu cepat?" ucap pria itu dengna air mata di wajahnya.
Tapi ada senyum lembut yang terlihat di wajahnya tersebut, tak lama dua pria datang degan wajah khawatir dan cemas.
Mereka dengan cepat terbang dan muncul di belakang pria itu, dengan cepat mendekati pria tersebut dan berlutut berkata.
"Kakak, adik kelima telah mati! bola cahaya nya telah pecah berkeping-keping!" ucap salah sstu pria tersebut.
"Aku tahu... apa yang dapat kita lakukan? ini pilihannya, dan kita masih tetap dalam rencana.." desah pria tersebut yang mana dia adalah dewa neraka.
Dan dua lainnya adalah Dewa kematian dan dewa kehancuran, mereka ke puncak tersebut untuk memberitahu dewa neraka soal kematian dari dewa api iblis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2