
__ADS_3
Malam itu mereka makan hasil dari panggangan Lin Tian, Chu Yan'er dan yang lain merasa puas bahkan hampir semua daging gurita tersebut habis di makan mereka semua.
Lin Tian yang melihat itu hanya tersenyum dia lalu menatap ke dalaman arah alam rahasia itu dengan wajah serius, dia entah kenapa bisa merasakan jika bisa dia menemukan sumber energi itu mungkin saja dapat meningkat kan kekuatannya ke tingkat lain.
Tapi masalahnya sekarang adalah untuk para pemuda yang masuk ke alam rahasia ini, dia takut kalau hal buruk terjadi dengan mereka maka itu pasti akan kerugian besar terhadap benua selatan, dan kemungkinan kaisar Chu akan sakit kepala dengan kejadian itu.
Dan dia juga terpaksa harus mengatakan masalah di alam rahasia ini kepada kaisar Chu dengan jujur, tapi jika para pemuda itu banyak yang selamat maka dia bisa sedikit menutupi apa yang terjadi di alam rahasia.
Dan eneegi itu bisa dengan mudah di dapat olehnya sendiri, walau pun Lin Tian berfikir kalau dirinya terlalu serakah tapi itu tidak masalah karena dia juga tidak di bayar oleh kaisar Chu untuk masalah ini, jadi tentu dia harus mendapatkan untung dari membantu kaisar Chu.
Lin Tian melihat ke arah api unggun, para wanita juga sudah masuk ke tenda mereka untuk beristirahat, dan yang lain juga ada dari mereka yang menjaga perkemahan itu, Lin Tian juga pindah ke sebuah pohon dan tidur di sana dengan lelap.
Pagi esok nya Lin Tian terbangun, dia mencuci wajah nya di sungai sebelum pergi ke tempat Chu yanger berkumpul dengan yang lain.
"Saudari Chu apa kalian mempunyai alat komunikasi untuk memberitahu seluruh pemuda untuk berlindung disini?" tanya Lin Tian kepada Chu Yan'er.
"Eh? kenapa kamu menanyakan hal itu saudara Tian?" tanya Chu Yan'er aneh, Lin Tian hanya menjelaskan kalau ada sesuatu yang buruk terjadi di alam rahasia ini dan tempat ini adalah yang teraman dari semua tempat.
Dia juga sudah memasang formasi di daerah sekitaran danau agar tidak ada monster yang melewatinya, karena dia juga merasa monster yang berada di luar akan terus menjadi kuat dan mungkin saja semua pemuda di luar pasti tidak akan dapat mengatasinya.
Mendengar apa yang di katakan Lin Tian, Chu Yan'er dan yang lain juga setuju dengan keadaan aneh di alam rahasia sekarang sangat berbahaya untuk berkeliaran, Chu Yan'er mengeluarkan alat komunikasi yang berguna untuk di alam rahasia ini dan langsung mengirim kan pesan agar semua pemuda di luar menuju ke arah danau secepatnya.
__ADS_1
Benar siang itu sudah banyak murid yang telah datang ke danau berkat pesan dari Chu Yan'er, ada beberapa dari mereka yang terlihat terluka cukup parah, dan juga ada yang mengatakan beberapa dari teman mereka mati karena serangan monster di luar.
Lin Tian yang sedari tadi diam hanya bisa menghela nafas berat, sepertinya dia harus menemukan darimana asal energi itu jika tidak mungkin akan membuat para pemuda yang masih di luar menjadi lebih sedikit yang selamat.
Lin Tian bersiap untuk pergi dari sana tapi pergerakan nya terlihat oleh Chu Xia, wanita itu langsung memegang tangan Lin Tian untuk menghentikannya.
"Kemana kamu pergi? di luar sudah sangat berbahaya?" tanya Chu Xia dengan wajah agak cemas.
Lin Tian melihat wajah Chu Xia yang khawatir itu hanya tersenyum, dia mengusap kepala Chu Xia dengan lembut dan berkata, "Tidak apa-apa aku sudah berjanji untuk membantu ayah mu tentang masalah ini," ucap Lin Tian.
"Tapi di luar semua monster sudah tidak sekuat biasanya!" ucap Chu Xia lagi dengan sedikit sedih, entah kenapa walau Lin Tian selalu jahil terhadap dirinya tapi dia tidak membenci Lin Tian malah dia merasa senang, dia merasa kalau begini lah rasanya memiliki kakak laki-laki.
Meski dia juga punya pangeran kedua tapi dia sudah lama tidak ada di kekaisaran, rasa khawatirnya tulus kepada Lin Tian seperti seorang saudara cemas dengan keselamatan saudaranya sendiri.
Hanya Chu Xia diam saja dan masih memegang tangan Lin Tian, dia tidak mau melepaskannya karena tahu kalau dia melepaskan pegangan tangan nya itu pria di depan nya ini akan langsung pergi dari sini.
Lin Tian hanya tersenyum dan menyentuh punggung Chu Xia yang membuat dia lemah serta pegangan nya dari Lin Tian lepas..
"Hm.. aku sudah janji kepada ayah mu meski pada akhirnya aku bekerja tidak di bayar, yah... tenang saja aku akan baik-baik saja.." ucap Lin Tian lembut, dia berbalik dan meninggalkan Chu Xia yang berdiri kaku lemah di tempat itu.
"Saudara Tian apa kamu serius akan keluar?" tanya Chu Yan'er agak cemas dengan Lin Tian.
__ADS_1
Lin Tian mengangguk dia hanya mengatakan untuk jangan keluar dari sini, karena akan berbahaya untuk mereka setelah mengingatkan dia pun langsung terbang dan keluar dari daerah danau itu.
"Kakak Tian!" teriak Chu Xia dengan keras membuat Lin Tian berhenti sejenak dan tersenyum ke arahnya setelah itu dia meninggalkan semua orang disana tanpa melihat kebelakang lagi.
"Tenang saja, saudara Tian pasti bisa mengatasi monster-monster di luar sana makanya dia sangat percaya diri" ucap Chu Tianjin menenangkan adik nya itu.
"Em, jika dia berani tidak kembali dengan selamat akan ku pastikan mengutuk nya meski dia telah menjadi hantu" ucap Chu Xia dengan nada tegas, Chu Yan'er dan Chu Tianjin melihat adik nya itu hanya bisa menggelengkan kepala dia tidak menyangka karena Lin Tian adik nya telah berubah menjadi seorang gadis kecil lagi.
Lin Tian yang sudah keluar dari danau pun terus maju ke arah pedalaman hutan tersebut, memang benar yang dia rasakan dari arah dalam alam rahasia, energi aneh yang membuat para monster bertambah kuat memang berasal dari pedalaman alam rahasia itu.
Sepanjang jalan dia akan terus bertemu beberapa monster di alam raja tingkat awal tapi dengan mudah di bunuh oleh Lin Tian degan kekuatannya yang sekarang.
Hampir dua bulan Lin Tian bertemu banyak monster yang sudah meningkat ke alam raja selama perjalanan nya, semakin dalam dia maju semakin kuat monster yang menyerangnya dan juga apa yang dia dapat juga dari perjalanan ini sangat besar.
"Pi...Pi...Pi...!" teriak Pi kecil saat melihat menunjuk ke arah hutna yang gelap di depan Lin Tian, saat Lin Tian melihat ke arah yang di tunjuk Lin Tian wajah Lin Tian berubah sangat jelek.
"Itu.?" ucap Lin Tian dengan wajah aneh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2