
__ADS_3
Setelah semua murid sekte langit menghancurkan token masing-masing, mereka di keluarkan dari dunia pedang secara otomatis.
Di dunia pedang sekarang masih tersisa lebih kurang 600 orang murid muda, ada lebih dua ratus orang yang mati di dunia tersebut dan juga lebihnya ada yang menyerah yang pada akhirnya menghancurkan token mereka dan keluar dari dunia pedang.
Ujian akan berakhir besok siang, dan peringkat sepuluh besar pun masih sama dengan sebelumnya, yang membedakan hanya Neng Zo berada di peringkat pertama, sedangkan Mu Xuanyin berada di peringkat kedua, dengan perbedaan poin yang tidak terlalu besar.
Malam itu juga murid sekte langit, sekte es, serta pemuda dari keluarga Long juga beristirahat sambil menunggu berakhir ujian.
Ada beberapa rencana mereka untuk mencari beberapa monster untuk menambah poin mereka sampai siang besok, Mu Xuanyin dan yang lain juga setuju.
Sedangkan Long Niu dan Qi Zong juga sedang memulihkan diri mereka masing-masing, dengan Pill yang di berikan Mu Xuanyin mereka berdua yakin akan pulih total besok pagi.
Jadi malam itu juga beberapa murid sekte es dengan sukarela menjadi pelindung keduanya agar tidak di ganggu oleh orang lain.
......................
Di luar saat malam ke enam ujian kedua...
Para pemimpin dan tetua sekte maupun keluarga besar lainnya masih menunggu hasil ujian dari murid-murid mereka, tidak ada yang meninggalkan tempat duduk mereka sejak hari pertama ujian kedua di mulai.
Baik itu master sekte es, sekte pedang, sekte array maupun sekte Nether, serta Bing Yang masih duduk sambil menutup mata seperti tertidur.
"Hm...?" Bing Yang merasakan aura yang akrab muncul di lapangan, mereka semua tidak lebih dari dua puluh orang.
Saat Bing Yang melihat ke lapangan dia tau kalau itu adalah murid sekte langitnya, tapi di wajah Bing Yang sedikit mengerutkan kening.
"Saudara Bing seperti nya murid mu hampir keluar semua" ucap master sekte Nether dengan senyum.
Dia cukup bahagia melihat murid sekte langit yang keluar dari dunia pedang, yang berarti mereka semua telah tidak memiliki kualifikasi untuk melanjutkan ujian.
"Iya tidak masalah, ini hanya lah sebuah pertandingan" Balas Bing Yang tenang.
Saat master sekte lain melihat wajah Bing Yang, mereka merasa kalau Bing Yang tidak peduli dengan menang atau kalahnya murid sekte dia.
"Sepertinya saudara Bing tidak peduli dengan ujian ini!" ucap Master sekte es.
__ADS_1
"Bukan aku tidak peduli, tapi hal ini bukan lah penentu kuat atau tidak nya mereka, hanya usaha dan kerja keras mereka nanti lah yang menentukan siapa diri mereka" balas Bing Yang dengan santai dan cuek.
Sejak ada Lin Tian, dan juga memperhatikan semua yang keponakan dia lakukan, Bing Yang sadar bukan sebuah ujian yang menentukan kuatnya murid-murid nya, tapi kerja keras dan rasa memiliki di hati mereka lah yang akan bisa menjadi hal yang bisa memperkuat diri mereka.
"Oh!" yang lain tidak menjawab dan hanya mengangguk.
"Huf... sepertinya senior Lin tidak ada" ucap salah satu murid.
"Syukurlah...uhuk..uhuk.." salah satu dari mereka yang di racuni batuk darah.
Akibatnya yang lain juga cemas dengan keadaan saudara nya itu,Bing Yang melihat hal itu agak mengerutkan kening dan bersiap untuk melihat keadaan mereka, tapi...
"Kalian fikir aku tidak ada disini?" ucap suara Lin Tian dari jauh.
Sesaat Lin Tian muncul di langit di hadapan semua orang disana, mereka selama enam hari ini tidak melihat pemuda tersebut dimana-mana.
Bahkan dia tidak ada muncul di lapangan ini sejak hari pertama ujian kedua di mulai, bahkan semua pemimpin dan tetua disana juga penasaran kemana pemuda ini pergi.
Dan sekarang di saat murid sekte langit keluar, dia pun ada disini secara langsung, hal itu membuat mereka merasa kalau Lin Tian ini mengetahui hal yang ada di Dunia pedang.
"Saudara senior Lin!" ucap mereka agak lemah.
Lin Tian turun dan mendekat ke pemuda yang batuk darah tadi, dia memegang tangannya dan menutup mata.
Sesaat dia melihat racun apa yang ada di tubuh murid itu, sedangkan murid lainnya juga hanya diam dan menunggu Lin Tian membuka mata.
Setelah beberapa saat Lin Tian menghela nafas sambil membuka matanya, dia menatap semua murid yang terkena racun Neng Zo dengan lembut.
"Kalian yang tidak terluka bawa mereka yang terluka mengikuti aku" ucap Lin Tian santai.
Dia berbalik dan terbang tanpa mengucapkan apa-apa kepada Bing Yang dan yang lain.
"Iya!" murid yang tidak terluka atau terkena racun membantu murid lain dan terbang disana mengikuti Lin Tian dari belakang.
Hal yang terjadi itu membuat semua orang cukup terperangah dan bingung, pemuda ini datang bahkan tanpa mengucapkan salam kepada para pemimpin dan tetua lain yang ada disini.
__ADS_1
Dia seperti tidak peduli akan kehadiran mereka dan hanya memperdulikan murid sekte langit yang terluka.
"Saudara Bing sepertinya keponakan mu agak sombong!" ucap Master sekte Nether.
"Iya, bahkan dia tidak menyapa kita disini" balas master sekte Array.
"Iya, walaupun dia begitu aku pun tak bisa berbuat apa-apa" balas Bing Yang tidak peduli.
Dia tadi juga memperhatikan murid sekte langit yang batuk darah itu, dan dia melihat darahnya tercampur dengan sebuah racun.
Dia yakin Lin Tian datang kesini untuk menyelamatkan murid yang terkena racun tersebut, jadi dia tidak bertindak dan hanya menyerahkan hal itu kepada Lin Tian.
Termasuk beberapa tetua dari sekte langit juga akan bertindak untuk melihat keadaan murid mereka tapi karena Lin Tian datang mereka tidak maju dan duduk kembali dengan tenang.
Di dalam hati mereka, mereka percaya Lin Tian lebih tau dari mereka racun yang ada di tubuh murid tersebut.
Pemimpin dan tetua yang mendengar jawaban santai Bing Yang agak mengerutkan kening, mereka merasa bahwa Bing Yang dan tetua di belakang nya ini terlalu santai dan memanjakan pemuda tersebut.
"Aneh!" fikir master sekte es.
dan master sekte pedang, mereka berdua lebih memperhatikan sikap santai Bing Yang dan tetua lain.
......................
Lin Tian terbang ke tempat puncak obat dimana di sana ada tempat di khusus kan untuk merawat orang-orang yang terluka.
Setelah sampai disana juga para murid tersebut membantu murid yang teracuni itu ke tempat tidur di ruangan itu.
Lin Tian lalu pergi meninggalkan mereka disana setelah memerintahkan mereka agar tetap menunggunya sampai kembali.
Murid-murid itu mengangguk dan tidak menolak, mereka tau Lin Tian melakukan itu agar nanti jika ada hal yang tak terduga terjadi kepada para murid yang di racuni tersebut maka mereka dapat melapor kepada dia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2