
__ADS_3
Di sebuah pedesaan yang sangat kecil di ujung sebuah kerajaan...
Di gubuk kecil lahir lah seorang anak laki-laki yang terlihat sangat menggemas kan dan dimana saat dia terlahir banyak orang-orang yang menyambut nya dengan kegembiraan.
Anak itu di beri nama Lin Tian, karena ayah dari anak itu juga berasal dari keluarga kecil Lin di desa tersebut.
Di desa itu semuanya hanya lah manusia biasa yang tak memiliki kekuatan, dan setiap tahun mereka akan memberikan persembahan untuk seseorang yang mereka anggap dewa sebagai bentuk ibadah dan permintaan perlindungan dari berbagai bshaya.
Delapan tahun berlalu...
Anak itu tumbuh menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tuanya, setiap hari dia membantu ayah nya mengembala domba-dombanya dan setelah itu dia akan membantu ibunya dalam beberapa urusan rumah tangga.
Pemuda kecil itu tentu adalah Lin Tian yang telah berenkarnasi tapi jelas kalau ingatan nya tentang kehidupan aslinya telah dilupakan, dia tidak mengingat hal itu dan hanya ingat kalau dia adalah anak dari desa kecil itu.
"Lin Tian! mari makan nak, ibumu membawa makanan kesukaan mu hari ini" ucap ayah Lin Tian tersebut.
"Iya ayah, aku kesana!" balas Lin Tian, dia mengikat gembalanya dan pergi menuju tempat kedua orang tuanya sednag duduk.
Di sana sudah ada tatajan makanan yang di bawa oleh ibu Lin Tian yang sekarang, jelas semua nya di masak oleh wanita paruh baya yang cantik itu, Lin Tian duduk lalu ibunya mengambilkan beberapa makanan kesukaan Lin Tian dan memberikan nya pada Lin Tian.
"Nah, apa kamu tidak ingin keluar desa?" ucap ayah Lin Tian.
"Tidak ayah, di luar sepertinya tidak menarik lebih bagus aku bersama kalian dan menikmati hiduo untik selalu berbakti kepada kalian" balas Lin Tian yang santai dan asyik memakan makanannya.
"Dasar anak bodoh! suatu saat nanti jika kamu bisa keluar dari desa tidak usah ingat kami maju lah dan tatap masa depanmu dengan langkah pasti" ucap ayah Lin Tian.
"Iya, ingatlah pesan ibu nak, dendam tidak akan menyelesaikan semua masalah kita karena hal itu hanya akan terus membuat dendam baru berjalan terus tanpa henti" tambah ibu Lin Tian.
"Iya...iya...aku megerti! kenapa kalian seperti akan meninggalkan ku saja?" ucap Lin Tian yang tidak terlalu suka dengan ucapan kedua orang tuanya itu.
__ADS_1
"Hahaha... hidup ini tidak ada yang tahu nak! karena kadang takdir itu menyakitkan tapi kadang tidak selalu takdir itu menyakitkan selama kita tidak pernah tersesat karena takdir buruk itu" jelas Ayah Lin Tian samb tertawa.
Awalnya Lin Tian tak peduli dengan perkataan kedua orang tuanya itu dia hanya menganggap semua yang di katakan ayah nya itu hanyalah sebuah angan-angan, desanya sekarang aman dan juga tidak ada masalah kenapa harus takut? ada dewa yang juga mindungi mereka disini.
Sebenarnya Lin Tian tak sadar kalau hal yang di ucapkan oleh kedua orang tuanya itu adalah sebuah perkataan sebelum kematian mereka, karena...
Setelah beberapa hari saat Lin Tian dan kedua orang tuanya sedang melakukan aktifitas seperti biasa, mereka yang berada di luar desa melihat kalau desa telah terbakar dan banyak teriakan menyedihkan terdengar dari arah semua teriakan itu.
Ayah Lin Tian yang mengetahui apa yang terjadi mengajak anak dan istrinya untuk kabur meninggalkan desa tersebut dengan cepat, mereka berlari lalu sampai di sebuah jurang yang sangat dalam.
"Hahaha...masih ada tiga tikus yang selamat" ucap sebuah suara yang terdengar tak muda maupun tua dari langit.
Saat Lin Tian melihat ada beberapa orang yang terbang wajah Lin Tian kaget, dia takbisa berkata apapun karena itu pertama kali dia melihat orang terbang di langit.
"De...dewa kenapa anda menghancurkan desa kami?" tanya ayah Lin Tian yang tahu kalau desa mereka di hancurkan oleh orang-orang ini.
"Cih, bagi kami kalian hanya lah sekelompok sampah, jadi jika kalian mati atau tidaknya itu adalah keputusan kami jadi bersiaplah" ucap si pria itu sambil menunjuk ke arah ibu Lin Tian.
"Awas...!" ucap ayah Lin Tian mendorong istrinya ke samping lalu dia pun terkena cahaya yang di lepaskan oleh pria tersebut dan berhasil menembus jantung nya.
"La..larilah!" ucap ayah Lin Tian sebelum dia mati menutup matanya.
"Ti..tidakkkkk! ayah!" ucap Lin Tian tapi belum dia selesai mendekati ayahnya laser lain datang ke arahnya tapi saat-saat itu telah dekat sebuah tangan mendorong nya jatuh ke jurang tersebut.
Dan saat itu dia melihat ibu nya yang mana mulut ibu Lin Tian itu telah berdarah, tapi dia masih tersenyum sambil mengatakan sesuatu kepada Lin Tian.
"Jadilah anak yang baik, dan jangan lah menyimpan dendam karena itu bukan hal yang baik dan itu juga bukan hal yang ibu tidak inginkan darimu" ucap dari kata-kata bibir ibu Lin Tian sebelum Lin Tian tak lagi bisa melihat ibunya.
Hanya senyum ibu nya lah yang teringat bagi Lin Tian sebelum dia jatuh ke dalam jurang tersebut..
__ADS_1
Brakk...
"Bagaimana? apa kita harus turun?" ucap salah satu dari mereka yang membunuh orang tua Lin Tian itu.
"Tidak usah, aku yakin dia sudah mati karena tidak mungkin ada yang selamat jika jatuh dari tebing ini" ucap pria yang memimpin.
Jadi setelah menyelesaikan mayat orang tua Lin Tian, mereka pun langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa peduli lagi dengan Lin Tian.
Lin Tian jatuh ke dalam sungai dengan keadaan pingsan, dia berhasil hidup karena tepat di bawah jurang itu adalah sebuah sungai yang mengalir.
Lalu dia pun di bawa arus oleh sungai itu dalam keadaan tidak sadar diri dan terluka, setelah hampir setengah hari Lin Tian terombang-ambing di sungai.
Seseorang pria yang terlihat tua melihat sosok Lin Tian yang tersangkut di sebuah batu besar, pria tua itu yang sedang memancing pun menolong Lin Tian dan tanpa berbicara membawanya ke dalam rumah yang berada tak jauh dari sungai tersebut.
Dia meletakan Lin Tian di kasurnya dan mulai membuat obat-obatam untuk menyembuhkan luka nya, tanpa ada sepatah katapun dari pria tua itu juga dia merawat Lin Tian selama tiga hari penuh.
"Ayah..ibu..ayah..ibu" ucap Lin Tian dalam ketidaksadaran karena telah kehilangan orang tua nya sendiri.
"Anak yang malang, kehilangan orang tua dan di bunuh teoat di depan matanya betapa menyedihkan hidup anak ini?" ucap pria tua yang sudah tiga hari tidak berbicara.
jelas dia tahu kalau luka Lin Tian telah sembuh, dan kenaoa dia tidak bangun itu sudah jelas karena trauma yang dia alami sebelumnya karena itu lah dia belum bangun sampai sekarang.
Di siang hari nya di dalam gubuk yang cukup bagus itu, Lin Tian berkeringat karena mimpi yang dia lihat atau bisa kenyataan yang dia alami sendiri.
"Ayah..ibu...!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2