
__ADS_3
Sedangkan di penginapan sekarang...
Sudah banyak pasukan yang berkumpul di depan penginapan, dan juga ada pemimpin keluarga Tu serta salah satu orang yang menjaga benua barat disana.
Tentu juga termasuk kepala keluarga lain juga ada disana memandang ke arah penginapan tersebut, padahal rencana nya mereka akan membahas tentang kepemilikan benua barat sekarang tapi karena masalah yang terjadi dan pelecehan yang di lakukan Lin Tian membuat mereka marah dan langsung menuju kesini.
"Iya, banyak sekali yang datang sekarang kesini! apa kalian ingin meminta maaf kepada ku terhadap sikap beberapa orang sebelumnya yang menggangguku?" tanya Lin Tian yang berjalan keluar bersama Lin Jing.
Melihat pemuda itu berjalan dengan santai yang bahkan tidak memperhatikan mereka membuat semua orang disana menjadi sedikit marah, apalagi saat mereka melihat kesombongan Lin Tian di depan mereka yang membuat wajah para kepala keluarga itu sangat jelek.
"Nak, kamu yang membuat anak ku cacat itu?" ucap kepala keluarga Tu.
"Oh, bagaimana jika iya dan bagaimana jika tidak?" tanya Lin Tian dengan santai memandang ke arah kepala keluarga Tu itu.
"Maka jika iya kamu akan mati, tapi jika tidak kamu akan menjadi budak kami!" ucap kepala keluarga itu.
"Kamu orang bodoh," ucap Lin Tian sambil mengejek nya, seseorang yang hanya di alam kaisar tingkat kedelapan berani berbicara kepadanya seperti ini? bukan kah berarti dia bodoh.
"Nak, kamu juga menghina perwakilan dari suku, dan juga kekuatan besar di dunia dewa yang sedang menjaga benua barat bukan?" ucap orang yang berada di alam dewa tingkat tinggi tahap awal.
"Oh, jadi dari perwakilan mana kau?" tanya Lin Tian dengan wajah gelap, entah kenapa saat dia melihat pria yang menyombongkan dirinya sebagai perwakilan dari kekuatan besar yang menjaga benua barat membuat Lin Tian sedikit jijik.
"Aku? aku berasal dari suku es dan aku juga adalah tetua disana" ucap pria itu dengan bangga.
"Apa? suku es?" ucap Lin Tian kaget, dan tentu Lin Jing juga kaget dengan ucapan pria itu.
"Iya, apa kalian takut sekarang?" ucap pria itu dengan sombongnya, tapi yang tidak dia tahu adalah wajah Lin Tian sudah semakin gelap kenapa tidak ternyata orang sombong dan juga sok berkuasa di depan nya ini berasal dari suku es milik ibu nya sendiri.
"Sepertinya setelah aku kembali nanti suku es harus sedikit di beri pengingat" ucap Lin Tian, mulut Lin Jing sudah bergetar mendengar apa yang di katakan Lin Tian karena jelas memberi pengingat yang di maksud Lin Tian adalah memukul orang-orang suku es dan serta menghukum mereka.
"Hahaha... nak! jika kamu bersujud sekarang aku akan memaafkan mu dan mungkin kamu bisa hidup!" ucap pria itu dengan bangga.
__ADS_1
"Apa suku es sesombong ini?" tanya Lin Tian dengan wajah gelap.
"Apa? kamu fikir bisa melawan suku es? mimpilah! meski kamu kuat tapi suku es ku adalah suku yang terkuat di dunia dewa" ucap pria itu mencibir Lin Tian, tapi wajah Lin Tian tidak berubah dan menatap semua yang ada disana dengan wajah gelap.
"Bai kecil bisakah kamu menggunakan kutukan darah untuk membunuh hama-gham ini?" tanya Lin Tian.
"Tentu kak, tapi jika membunuh mereka langsung tentu tidak menarik, pukul mereja dulu kak biar mereka sadar" ucap Bai kecil lagi.
"Baiklah, kalau begitu mari ku pukul kalian" ucap Lin Tian ke arah semua kepala keluarga itu dengan wajah yang santai tapi sudah marah mengingat kalau salah satu orang dari suku es yang ikut campur..
"Nak, kau sendiri yang meminta kematian! bunuh dia!" ucap Kepala keluarga Tu, lalu semua pasukan disana mulai menyerang Lin Tian secara bersamaan.
Tapi sesaat di saat orang-orang berfikir Lin Tian akan mati, sebuah cahaya membuat mereka tak bisa melihat lalu banyak pasukan yang terlempar ke semua arah disana dengan keras yang membuat mata semua orang disana terbelalak kaget tak percaya.
"Huf... beberapa sampah!" ucap Lin Tian dengan wajah Santai sambil menghapus debu di pakaiannya.
Semua kepala keluarga itu ketakutan karena mereka tidak percaya kalau semua pasukan akan di kalahkan begitu mudahnya oleh Lin Tian.
BOOMM....
"Ugh!" akhirnya ketiga kepala keluarga itu terpental jauh ke beberapa rumah di sana, Lin Tian memandang pria yang mengaku dari suku es tersebut dengan wajah gelap.
"Kamu tadi mengatakan dari suku es bukan?" tanya Lin Tian.
"Iya, apa kamu tidak berlutut padaku sekarang?" tanya pria itu.
BOOMM...
"Ugh..!' pria itu tiba-tiba memuntahkan darah akibat pukulan yang di layang kan oleh Lin Tian dengan keras, yang membuat pria itu merasakan sakit yang luar biasa.
Tentu degan kekuatan Lin Tian di alam dewa tingkat menengah tahap tengah tidak masalah melawan dewa tingkat tinggi yang berada di tahap awal.
__ADS_1
"Aku akan memukul mu untuk suku es!" ucap Lin Tian dengan wajah gelap.
"Kamu..."
BOOMM..
BOOMM..
BOOMM..
Wajah pria itu di pukul dan di pukul lagi oleh Lin Tian, sampai-sampai semua gigi pria itu rontok dan membuat dia menjadi pria tanpa gigi sekarang.
BOOMM...
"Coba kau katakan lagi? suku es? kesombongan mu membuat ku sangat kesal!" ucap Lin Tian sambil dengan mengeluarkan aura kuat dari tubuhnya.
Yang membuat para kepala keluarga bergidik ketakutan, seorang dewa..? dewa tingkat menengah? bukan kah berarti keluarga mereka meminta kematian sendiri? bahkan leluhur mereka hanya berada di alam dewa tingkat rendah tahap awal.
Tapi pemuda ini... Kekuatan nya saja melebihi dari kekuatan leluhur mereka, bahkan pria yang di pukuli Lin Tian sampai ompong itu pun juga bergidik ngeri melihat Lin Tian.
"Bagus..bagus...Kalian semua keluar sekarang, percaya atau tidak aku akan menelanjangi kalian dan memajang kalian di pintu wilayah tengah haa?" teriak Lin Tian melihat ke arah langit.
Mendengar apa yang di katakan Lin Tian itu semua orang memandang ke langit juga lalu tak lama beberapa orang turun dari langit dengan wajah yang agak takut memandang Lin Tian.
"Salam Tuan muda Lin, salam nona Muda Lin" ucap para ahli kuat itu dengan hormat kepada Lin Tian dan Lin Jing.
"Oh! bagaimana kalian tahu siapa aku?" Lin Tian yang melihat para ahli kuat itu hormat padanya membuat dia agak kaget, karena setau dia hanya beberapa leluhur dan kepala suku serta pemimpin sekte besar yang mengetahui dirinya.
"Tentu saja itu karena leluhur kami telah memperkenalkan kami dengan memperlihatkam wajah anda kepada kami" ucap salah satu dari mereka.
"Oh, pantas!" balas Lin Tian sambil mengangguk kalau dia mengerti.
__ADS_1
Sedangkan Pria dari suku es dan kepala keluarga yang mendengar panggilan Lin Tian dan juga betapa hormatnya orang-orang kuat di depan mereka ini membuat tubuh mereka mati lemes.
__ADS_2