
__ADS_3
Perlahan perisai yang di gunakan jenderal banteng itu mulai retak pertanda dia tidak dapat menahan dua serangan itu.
"Raja panah, raja perang , walaupun aku mati disini tapi yakin lah Raja ku akan membalas nya untuk ku" ucap jenderal banteng.
"Hahaha.. Raja mu itu? dia bahkan masih terluka dan di segel di suatu tempat, walaupun mungkin kalian bisa berkomunikasi itu pun pasti hanya lah serpihan jiwa nya saja" ucap Su Kun dengan tertawa.
Dia tentu tau tentang Raja Yimo, dan juga dia tau mungkin sekrang raja Yimo itu masih menyembuhkan luka di tubuh nya karena serpiha jiwa dia di hancurkan oleh Lin Tian.
"Apa maksud mu!" teriak jenderal kepala banteng itu masih berusaha bertahan.
"Ini maksud ku!" ucap Long Aotian lalu sebuah cakar naga mendorong kedua serangan tadi dan menembus langsung ke jenderal.
"keluarga naga!" itulah kata terakhir yang terucap dari mulut jenderal kepala banteng dengan mata masih terkejut di wajahnya.
"AGH...!"
BOOMM..
akibat kedua serangan dan serangan terakhir yang di lakukan Long Aotian, jenderal kepala banteng hancur berkeping-keping.
Tentu Long Aotian tau kalau walaupun tubuh yimohancur tapi jiwa nya cukup kuat dari makhluk lain, jadi saat serangan terakhir tadi dia sengaja melakukannya agar langsung menghancurkan dengan jiwa jenderal tersebut.
Itu juga adalah teknik yang di berikan oleh Lin Long kepada Lin Tian, Lin Tian memberikannya saat dia di keluarga naga sebelumnya.
"Seperti yang di harapkan dari leluhur naga" ucap Long Aotian sedikit kagum melihat hasilnya.
"Saudara ke empat, seharusnya kamu menahan, bagaimana jika identitasmu ketauan?" ucap Su Kun muncul di dekat Long Aotian.
"Aku tidak bisa, aku sudah sangat menahan amarah ku sejak lama, dan teknik tadi aku sengaja melakukan nya karena yakin akan membunuh dia dengan satu serangan" ucap Long Aotian penuh percaya diri.
"Baiklah, tapi lain kali hati-hati" ucap Su Kun.
Long Aotian mengangguk ke arah Su Kun bahwa dia mengerti, lalu keduanya melihat ke dalam formasi di dalam.
BOOMM...
BOOMM...
"Sial, kenapa kau bisa sekuat ini?" tanya jenderal napsu degan marah.
Bing Zhao hanya diam dan terus menyerang nya tanpa henti dengan tombak di tangannya.
"Sial, aku harus mencoba memikirkan cara kabur dari sini, walaupun hanya dengan sedikit jiwaku" fikir jenderal napsu.
__ADS_1
BOOMM.
Beberapa hari lagi berlalu, tapi pertarugan Bing Zhao dan jenderal napsu masih berlangsung di dalam formasi.
Mereka mundur cukup jauh, Bing Zhao masih menatap jenseral degan marah, amarah ya sangat besar dan bahkan aura membunuhnya lebih kuat dari Long Aotian yang dikeluarkan saat dia bertarung sebelumnya.
"Saatnya mengakhiri ini!" ucap Bing Zhao.
Dia mengangkat tombaknya dan sebuah simbol muncul di ujung tombak itu, saat jenderal tersebut melihat simbol di ujung tombak, dia ketakutan dan tak percaya apa yang dia lihat.
"Bagaimana bisa simbol itu muncul disini?" teriak jenderal itu tak percaya.
Simbol yang hanya di miliki di dunia dewa, yang berfungsi meningkatkan kekuatan senjata untuk menghancurkan tubuh dan bahkan jiwa dan roh Yimo.
"Kebetulan aku mempunyai adik yang sangat menyukai tentang simbol seperti ini" ucap Bing Zhao degan tersenyum.
"Tombak Raja hancurkan setan!" teriak Bing Zhao.
Sebuah bayangan tombak besar melesat ke arah jenderal napsu dengan masih tak percaya di matanya.
BOOMM.....
Tubuh jenderal itu hancur berkeping - keping dan serta formasi yang ada disana ikut hancur karena serangan Bing Zhao.
"Bagaimana?" tanya Long Aotian menatap Bing Zhao.
Bing Zhao menggelengkan kepala ke arah mereka, dia pun tak tau apakah jenderal itu mati atau tidak.
Walaupun serangan nya kuat tapi itu juga belum sempurna, dia hanya bisa belajar sampai sukses kecil saja.
"Ugh..!" Bing Zhao memuntahkan darah dari mulutnya, yang membuat Su Kun dan Long Aotian kaget dan segera memegangi tubuh Bing Zhao.
"Sepertinya aku masih harus berlatihagi" ucap Bing Zhao menggelengkan kepala dengan lemah.
Dengan dia mengeluarkan serangan tadi juga membuat dia kehabisan energi serta wajahnya juga pucat karena terluka akibat pertarungan dengan jenderal tersebut.
"Mari pergi dulu dari sini" ucap Su Kun yang membantu memegangi Bing Zhao di sebelah kirinya.
Bing Zhao dan Long Aotian mengangguk, mereka juga harus beristirahat untuk menyembuhkan diri mereka.
"Pi kecil" ucap Bing Zhao.
Lalu seekor tikus muncul di atas kepala Bing Zhao, tikus itu memukul dadanya dan seperti mengatakan sesuatu kepada mereka.
__ADS_1
"Bagus, nanti kita akan makan daging lagi" ucap Su Kun ke arah tikus kecil.
"Pi" tikus itu gembira dan meloncat-loncat di kepala Bing Zhao.
Ketiganya tertawa sambil terbang keluar dari tempat tersebut, tapi di bawah tepatnya di sela batu besar, sebuah kabut keluar dari sana membentuk jiwa.
Jiwa itu ternyata adalah Jenderal napsu, dia menatap ketiga orang tadi dengan marah.
"Raja tombak, aku akan membalas mu setelah aku sembuh" ucap jiwa sebelum menghilang dari sana.
"Kak, aku merasakan ada yang aneh dengan orang-orang yang berpakaian hitam itu" ucap Su Kun .
"Apa yang membuat mu ragu?" ucap Bing Zhao.
"Aura yang di keluarkan oleh orang-orang itu tidak murni qi Yimo, dan seperti mereka hanya menyamarkan qi mereka" ucap Su Kun.
"Maksud mu?" Long Aotian pun bingung dengan perkataan Su Kun.
Dia merasa wajar jika seorang manusia yang telah memakai darah Yimo berubah menjadi Yimo dan qi mereka bukan lagi seperti biasa.
"Aku merasa orang-orang itu masih lah manusia seperti kita" ucap Su Kun dengan serius.
Tanpa melihat keterkejutan keduanya, dia menceritakan beberapa hal yang dia temui saat melawan para pasukan Yimo sebelumnya.
Mendengarkan penjelasan Su Kun, keduanya terkejut, baik dia dan Long Aotian tidak terlalu memperhatikan hal tersebut saat sebelumnya.
"Jika itu benar maka memang ada ikut campur tangan sekte super atau keluarga tersembunyi lainnya, karena tidak banyak kekuatan yang sekuat para pasukan Yimo tadi" ucap Bing Zhao dengan serius.
"Iya suadara pertama benar, hal ini harus di laporkan ke sekte dan juga Lin Tian." ucap Long Aotian.
Keduanya setuju mengangguk, lalu Su Kun mengirim sebuah pesan melalui bola pesannya.
"Sepertinya besok pertandingan besar akan di mulai " ucap Long Aotian dengan senyum.
"Iya, aku penasaran apa ujian yang akan di berikan adik kecilku itu" ucap Bing Zhao dengan wajah penuh senyum.
"Kak, kau sudah memiliki adik kecil lain, jadi jangan memanggilnya adik kecil lagi!" bentak long Aotian sambil bercanda.
Mendengar itu ketiganya tertawa keras di dalam goa tempat mereka beristirahat, setelah cukup lama mereka mulai bermeditasi sedangkan Pi kecil atau tikus kecil tidur di luar batu goa, untuk menjaga goa tersebut dari orang yang melihat goa itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2