
__ADS_3
"Kenapa kami tertawa?" ucap Lin qi'er yang baru saja mengantar Lin Jia Li ke kamar.
"Oh tidak ada, kamu lihat lah wajah malu anak kita" ucap Lin Hao menunjuk Lin Tian.
Mendengar itu Lin qi'er juga tersenyum melihat wajah Lin Tian memerah seperti itu.
sedangkan Mu Xuanyin juga agak tertawa kecil, karena baru pertama kali dia melihat pemuda yang tenang itu malu seperti ini.
"Oiya nak, kamu tadi di mintak oleh leluhur untuk menemui mereka sebentar" ucap Lin Hao kepada Lin Tian.
"Eh? sekarang kah ayah?" tanya Lin Tian agak bingung.
"Iya," jawab Lin Hao serius.
"Tapi...!" Lin Tian melihat Mu Xuanyin.
"Pergilah, biarkan dia dengan kami, ayah dan ibu yang akan menjelaskan kepada Mu Xuanyin " ucap Lin qi'er.
Lin Tian hanya diam dan menatap Mu Xuanyin dengan lembut, dan terlukis jelas di matanya ada permintaan maaf tulus kepada Mu Xuanyin.
"Tidak masalah, aku akan menunggu mu disini" jawab Mu Xuanyian dengan lembut.
"Baik lah" ucap Lin Tian, dia mengangguk dan langsung menghilang dari sana.
Melihat itu Mu Xuanyin agak kaget, dia juga berfikir bagaimana Lin Tian melakukan hal itu padahal banyak penghalang di daerah ini.
"Jangan bingung, anak itu sudah hafal penghalang atau formasi di seluruh sekte, dan juga kamu tau dia adalah master array bukan?" ucap Lin Hao.
"Em, aku tau paman!" balas Mu Xuanyin.
"duduk lah nak, kamu ingin tau kenapa Lin Tian menyamar menjadi An Lin bukan saat bertemu denganmu?" tanya Lin qier kepada Mu Xuanyin sambil memegang tangannya.
"Em, aku benar-benar ingin tau bibi" ucap Mu Xuanyin.
Mu Xuanyin dan Lin qi'er akhirnya duduk bersama di ruangan tamu, lalu Lin Hao menjelaskan apa yang Lin Tian lakukan saat menyamar menjadi An Lin di luar sana.
Lin Hao tau Lin Tian memutuskan untuk memberitahu Mu Xuanyin tentang dirinya, yang berarti dia sudah menerima Mu Xuanyin sebagai wanitanya.
Yang sebenarnya Lin Tian ingin memberitahu Mu Xuanyin tentang dirinya karena dia tidak yakin kapan dia akan kembali saat dia pergi setelah semua selesai di sektenya.
__ADS_1
Hanya dia berharap Mu Xuanyin mau menunggu dirinya di sekte es untuk menjemput dia dari sana.
Mu Xuanyin yang mendengar cerita tentang mengapa Lin Tian menyamar akhirnya mengerti, dan sebenarnya dia juga kaget karena dia juga tau siapa empat pemuda yang menghebohkan seluruh benua.
Lin Hao juga mengatakan kalau Lin Tian sebenarnya juga bukan anak mereka berdua, yang membuat Mu Xuanyin kaget dan tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Bibi, lalu siapa Lin Tian sebenarnya?" tanya Mu Xuanyin.
"Aku menemukan dia saat itu di sebuah goa di tengah hutan, dimana tempat para binatang iblis berada" ucap Lin qi'er mengingat tentang bagaimana dia menemukan Lin Tian.
Setelah mendengar cerita tentang Lin Tian dan juga apa tujuan Lin Tian dia agak terharu juga sedih, dia tidak menyangka nasib Lin Tian waktu dia kecil lebih memilukan dari nasib dirinya dan orang lain.
Lin Hao juga menasehati Mu Xuanyin agar tidak mengatakan apa yang dia dengar ke orang lain karena itu akan membahayakan dia dan juga Lin Tian.
"Aku mengerti paman, aku berjanji akan merahasiakannya" ucap Mu Xuanyin.
"Bagus lah, " ucap Lin Hao dengan tersenyum.
"Nah nak, bagaimana menurutmu tentang an'er ? dan bagaimana kalian bertemu? " tanya Lin qi'er.
"itu.."
"Tidak apa, katakan saja, kita sesama wanita jadi tidak ada masalah saling bercerita" ucap Lin qi'er sambil memegang tangan Mu Xuanyin.
dia menceritakan semua hal itu kepada Lin qi'er dan Lin Hao, mendengar kejujuran Mu Xuanyin Lin qi'er semakin menyukai menantu dia ini.
Akhirnya Lin qi'er mengajak dia pergi ke halaman belakang sambi meminum teh dan menanyakan tentang kehidup Mu Xuanyin di sekte es.
Lin Hao yang melihat itu tak berdaya dan dia hanya menghela nafas, " wanita jika berkumpul tidak akan pernah bisa selesai dengan beberapa cerita saja jika sudah berkumpul" fikir Lin Hao menghela nafas.
"Sepertinya aku harus memintak seseorang untuk berbicara kepada kedua tetua sekte es agar tidak mengkhawatirkan Mu Xuanyin" ucap Lin Hao.
Lalu dia mengeluarkan alat komunikasi dan memintak salah satu tetua sekte untuk mengatakan pesannya kepada kedua tetua sekte es .
Setelah salah satu tetua mendapatkan pesan, dia langsung menuju ke tempat sekte es dan menyampaikan pesan dari Lin Hao.
"Baiklah, terima kasih atas informasinya" ucap Mu Zixi.
"Iya saya pamit" ucap tetua itu
__ADS_1
Lalu dia pergi meninggalkan kedua tetua sekte es denga fikiran mereka masih melayang.
"Kakak Zixi, apakah menurutmu Mu Xuanyin baik-baik saja disana?" tanya Mu Ni.
"Aku yakin dia baik-baik saja disana, jangan terlalu khawatir" balas Mu Zixi.
"Tapi..."
"Aku tau yang kamu takutkan, yakinlah Mu Xuanyin pasti baik-baik saja" ucap Mu Zixi lagi.
"Baiklah" ucap Mu Ni menghela nafas.
Lalu Mu Zixi pergi dari sana untuk kembali ke kamarnya, Mu Ni juga kembali ke kamarnya walaupun masih mengkhawatirkan keadaan Mu Xuanyin.
......................
"Leluhur ada apa kalian mencari ku" tanya Lin Tian .
"Nak, coba lihat lah ini!" ucap Bing Jin melemparkan sebuah buku kuno kepada Lin Tian.
Lin Tian menangkap buku itu dan melihat isi di dalamnya, dia membaca dengan cepat buku kuno yang berjudul laut kematian.
Saat Lin Tian membaca isinya dia mengerti bahwa buku ini berisi tentang beberapa bahaya di laut kematian, Lin Tian terus membaca sampai habis lalu menatap leluhur Bing Jin.
"Terima kasih leluhur" ucap Lin Tian.
Buku ini juga berisi tentang beberapa orang yang pernah selamat dari laut kematian dan juga beberapa bahaya yang ada disana, Lin Tian sangat senang mendapatkan informasi ini, walaupun itu tidak banyak.
"Tidak masalah, aku dan yang lain tau kamu tidak akan mengubah niat mu, jadi kami membantu mu mencari beberapa informasi tentang laut kematian" ucap Bing Jin.
"Iya, dan juga tunggu saudara pertama kembali, dia pergi ke rumah keluarga naga untuk menemui leluhur naga, mungkin ada beberapa informasi lagi disana" ucap Bing Shaosu dengan tersenyum ke Lin Tian.
"Baik leluhur, aku mengerti" ucap Lin Tian dengan lembut.
"Hahaha..sudah sini duduk, aku melihat mu membawa wanita itu ke rumah mu, Ada apa? apa kamu serius dengan dia?" ucap Bing Jin.
"Iya, aku juga hanya tidak ingin dia merasa sedih karena tidak tau siapa orang yang dia tunggu" ucap Lin Tian agak merasa bersalah terhadap Mu Xuanyin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2